TINTAKALTIM.COM-Boleh disebut prinsip ‘3S’ (sama-sama senang). Itu yang dialami ribuan warga yang merasa happy alias bahagia karena kebagian jatah daging dari hasil penyembelihan hewan kurban para shohibul qurban di Masjid Balikpapan Islamic Centre (BIC), Sabtu (1/07/2023)
Kegembiraan terlihat, panitia pun bekerja superteam dan kompak. Bahkan, proses distribusi daging kepada mereka yang menerima justru hingga menjelang waktu magrib (azan).
Kepala Sekretariat Masjid BIC H Damuri SH dan ibu-ibunya dan panitia lainnya terlihat semangat, walaupun raut wajah mereka menggambarkan keletihan karena bekerja sejak pagi pukul 08.00 Wita.
“Sekitar 1.100 bungkus daging kurban dibagi ke warga. Alhamdulillah, merata. Ini karena ada akumulasi jumlah daging dari sapi sumbangan Walikota yang besar dan seluruh sapi para shohibul qurban juga besarnya merata. Sehingga, kupon bisa kita bagi ribuan warga dan distribusi dagingnya pun sangat maksimal,” kata Damuri yang hingga malam masih stand by di lokasi pemotongan.
Petugas kebersihan rumah potong hewan (RPH) dari panitia termasuk unit pelaksana teknis (UPT) bagian Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) bahu-membahu. Sehingga, lokasi penyembelihan terlihat bersih usai pelaksanaan.
“Kebersihan kita jaga karena sesuai surat edaran (SE) Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME,” kata Kabag Kesra Pemkot Balikpapan Budi Mulyanto yang ikut hadir bersama mantan ketua harian Masjid BIC, Drs Syaiful Bahri.
KOMPAK
Yang terlihat kompak juga dari seksi pemotongan, pengulitan, pencincangan, penimbangan dan pengepakan (packaging). Mereka dipimpin koordinatornya H Hadi Suwito SPd MM.
Hadi menggerakkan anggotanya yakni HM Syukri, Miftahul Ulum, H Yusriansyah, H Dudung Saripudin, H Sulich, Imam Syafei, Jamali, Siswadi, Mis Asdiani, Yanti, Erna, Ling Ling, Subiyandono, Hj Sri Mulyati, Nur Arbain, Nony Aisyah, Iskandar, H Djumadi dan Kusaeni
Sedang konsumsi pun lancar di bawah koordinator Hj Herni Elsafitri dibantu Umuwati Safitri, Aslinda, Lisda, Marda, Nanang Usin dan Binti Sholihah.
“Kekompakan semacam ini harus dijaga di masa-masa mendatang. Kalaupun ada yang kurang diperbaiki. Intinya kita semua bersaudara,” kata Syaiful Bachri yang ikut aktif hingga sore.
Yang menarik, di tim pendistribusian daging pimpinan H Damuri, juga melibatkan ketua-ketua RT di sekitar Masjid BIC. Mereka diakomodir ikut bekerja yakni (RT 42, 43, 44, 45, 46, 47, 53, 59, 07, 04 dan 02).
“Mereka juga membantu pendistribusian atau membagi daging kurban bagi warga yang menukarkan kuponnya,” kata Damuri yang di tim distribusi dibantu pula Muhammad Nasir, Burhanuddin, H Sanusi, Nanang Mardiyono Ach, Sujud dan H Azas.
Proses penukaran kupon diganti daging juga berjalan lancar. Petugas berjaga-jaga di daerah yang dipasang semacam police line. Sementara tumpukan kresek daging yang sudah terbungkus dari ‘olahan tangan-tangan cantik’ ibu-ibu pun tersusun rapi.
“Mereka harus kita apresiasi, karena bekerja maksimal. Sukses acara pemotongan hewan kurban juga karena kekuatan tim. Alhamdulillah, kami mohon maaf jika ada yang kurang,” kata Ketua Panitia H Makmur yang hadir mengenakan sepatu boots terlihat mondar-mandir memantau proses penyembelihan.
Dari pemantauan media ini, ada sejumlah aspek yang dilakukan panitia dalam penanganan daging kurban di antaranya, aspek higenis, aspek petugas dan aspek peralatan. Sehingga, proses pemotongan tulang-tulang pun menggunakan chainsaw. Ditambah, ibu-ibu pun dengan ‘senjata’-nya yakni pisau, telenan yang asyik seperti memasak di dapur masing-masing.
Dalam suasana kebersamaan itu, panitia kurban pun seolah terbalaskan lelahnya karena ikut mendapat jatah daging kurban. Karena, daging kurban itu proses pembagiannya sesuai syariat adalah untuk shohibul qurban, para mustahik (yang berhak menerima), tetangga, sahabat bahkan orang mampu pun bisa mendapatkan bahkan non-muslim
Kerja bareng itu juga diperlihatkan bagian pendaftaran kurban dengan koordinator H Bambang Setio Utomo dibantu Nelly Fitriani, Jayanti Astri Ponita dan Bayu Catur Ramadhani. Dan, kegiatan dapat berjalan juga berkat dukungan seksi perlengkapan Irwan Effendie, Jaka Aprilyanto, Syamsul Hidayat, Suyadi dan Totok
“Yang lebih terlihat suasana syar’i adalah, lantunan takbir, tahmid dan tahlil dari muazain serta doa-doa pada saat prosesi penyembelihan. Ini juga diaminkan panitia dan para shohibul qurban yang ikut menyaksikan kurbannya disembelih,” kata Penasehat Panitia Kompol H Sarbini yang saat itu merangkap sebagai master ceremony (MC) dan announcer agar acara berlangsung komunikatif dan produktif serta penuh regulatif. (gt)