TINTAKALTIM.COM-Masih pandemi corona, kebijakan salat Idul Adha tahun ini tentu berbeda. Kendati diperbolehkan tetapi dengan syarat. Anak-anak dan ibu-ibu tak dianjurkan datang termasuk ke Masjid Islamic Centre (BIC) Balikpapan dalam rangkaian ibadah tersebut.
Bahkan, jamaah harus mengikuti protokol kesehatan. Gunakan masker dan membawa sajadah sendiri. Untuk mencegah penularan covid ada imbauan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, mengizinkan masyarakat untuk salat Idul Adha dan melaksanakan kurban tetapi dengan syarat-syarat tertentu.
“Salah satu syaratnya yakni memperketat protokol kesehatan dan tidak menganjurkan anak-anak dan ibu-ibu datang ke Masjid Islamic Centre,” kata Ketua Harian Pengurus Badan Pengelola Balikpapan Islamic Centre, Drs H Syaiful Bahri yang memimpin rapat persiapan Idul Qurban di masjid milik pemerintah ini, Jumat lalu (3/07/2020).
Menurut Syaiful, protokol kesehatan ketat tak dapat ditawar-tawar. Karena, masjid jangan sampai jadi image kurang baik dalam penyebaran covid, apalagi sampai muncul ‘claster masjid’. Sehingga, Masjid Islamic Centre jamaahnya diatur shaf salatnya dengan konsep physical distancing atau jaga jarak fisik.
Syaiful menjelaskan, kegiatan salat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban, masih menunggu keputusan pemerintah yang akan melakukan sidang isbat di Jakarta. “Kalau nanti jatuh pada Jumat (31/07/2020), maka pemotongan hewan kurban kita lakukan Sabtu besoknya (1/8/2020). Sebab, Jumat waktunya sangat pendek,” ujar Syaiful.
Dalam rapat itu juga dibentuk panitia Idul Adha Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Centre yang diketuai H Suparman Ssos dan didampingi Wakil Ketua Sugianto M Ap, Sekretaris H Badrul Syamsi S Pd I serta bendahara H Novrianda. “Semua panitia harus bekerja maksimal agar pelaksanaan salat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban berjalan lancar,” pinta Syaiful.
Selain itu, seluruh pintu masjid akan dibuka yang biasanya hanya beberapa pintu. Tentu, petugas yang menjalankan standar operating procedure (SOP) kaitan protokol kesehatan akan bekerja memeriksa seluruh jamaah.
Setiap jamaah yang masuk masjid, harus menggunakan masker dan diperiksa suhunya menggunakan thermo gun atau alat semacam ‘pistol’ yang ditembakkan ke dahi. Dan harus mengikuti di dalam masjid shaf yang sudah disiapkan panitia dengan konsep physical distancing. “Dijadwalkan Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi SE dan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah juga salat di Islamic Centre dan nanti juga melakukan pemotongan hewan kurban secara simbolis,” ungkap Syaiful.
SEKSI-SEKSI
Dalam kegiatan pemotongan hewan kurban, panitia lain juga telah terbentuk mulai dari seksi pendaftaran dengan koordinator Akhmad Komaruddin, Seksi Perlengkapan Koordinator Budi Utama, Seksi Pemotongan, Zainal Abidin S Kom (koordinator), Seksi Keamanan, Dishub (koordinator), Seksi pendistribusian, H Damuri SH (koordinator), Seksi konsumsi Herni Elsafitri (koordinator) dan Seksi Publikasi dan Dokumentasi, H Sugito SH (koordinator).
Dalam SK kepanitiaan yang ditandatangani Drs Syaiful Bahri, diingatkan kepada seluruh panitia harus membuat laporan pelaksanaan seluruh rangkaian ibadah Idul Adha kepada ketua pengurus harian, selambat-lambatnya 1 bulan setelah pelaksanaan kegiatan. “Termasuk koordinator penghimpunan hewan kurban baik kelompok maupun perorangan dan menginventarisir mustahik dan mereka yang mendapatkannya,” pungkas Syaiful Bahri.
Rapat final akan digelar pada Jumat (24/07/2020) mendatang di Masjid Islamic Centre. Diharapkan seluruh panitia hadir untuk melakukan monitoring dan evaluasi terakhir sebelum kegiatan pelaksanaan salat Idul Adha digelar dan pemotongan kurban. (git)