TINTAKALTIM.COM-Di hari pertama menjadi Walikota Balikpapan, H Rahmad Mas’ud SE ME tak ke kantor dulu. Ia bergegas menuju pemakaman kilometer 15 untuk ziarah kubur ke makam alm H Thohari Azis. Itu dilakukan setelah dirinya dilantik di Samarinda, Senin (31/05/2021)
Usai dilantik, walikota dan keluarga tak langsung pulang ke Balikpapan. Ia melakukan ragam kegiatan di Samarinda. Selain harus menerima ucapan selamat dari kerabat, sahabat, timses dan pendukungnya.
Rahmad mengaku baru aktif berkantor di Balai Kota Balikpapan pada Selasa (1/05/2021) sekaligus memperingati Hari Lahirnya Pancasila. Hanya, malamnya ia sudah menyampaikan akan ziarah. “Kita ziarah ke makam almarhum Pak Thohari Aziz dulu di kilometer 15 Balikpapan,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini.
Keberangkatan rombongan walikota ke makam alm Thohari Aziz pada Selasa pagi (1/05) usai melaksanakan salat Subuh. Selanjutnya, melakukan kegiatan lainnya.
Mobil patrol dan pengawal (patwal) Polres Balikpapan dan Dishub membawanya melaju ke Kota Balikpapan didampingi sejumlah kepala dinas dan tim badan pemenangan pemilu (Bappilu) pimpinan H Mustaqim LC MM di antaranya H Sugito SH, Rosman Abdullah SAg, Andi Welly, Syarifuddin SPd, Drs Junaidi Latief dan H Kamal.
“Saya harus ziarah kubur ke makam alm Thohari Aziz. Ini bentuk keyakinan memberikan penghormatan dan cara ‘bersilaturahmi’ dengan orang yang sudah meninggal. Apalagi, Pak Thohari banyak jasanya hingga diri saya dilantik menjadi walikota,” kata Rahmad Mas’ud menjelaskan makna ziarah kubur itu.
Menurut Rahmad, kemenangan yang sudah diraihnya bersama alm Thohari Aziz menjadi nuansa kesedihan saat pelantikan walikota. Karena, sahabatnya yang sama-sama berjuang dan saat itu sudah menjadi wakil walikota harus meninggal dunia.
“Allah punya rahasia lain dalam peristiwa ini. Tak ada yang tahu. Tapi, saya yakin ada hikmah semua yang terkandung di dalamnya,” ujar Rahmad yang disampaikan pula saat silaturahmi dan menyampaikan rasa syukur atas kemenangan pada Minggu (30/05/2021) di Poolside Hotel Mercure Samarinda.
Dukacita mendalam dan kesedihan sangat dirasakan Rahmad. Apalagi alm Thohari meninggal sebelum dilantik. Berjuang bersama-sama dilakukan. Perjuangan itu membuahkan kemenangan, hanya tiba-tiba dikejutkan rahasia Allah berupa kematian datang.
“Insya Allah, saya sebagai walikota akan meneruskan perjuangan alm Thohari yang sudah sama-sama dituangkan dalam visi-misi. Mensejahterakan rakyat dan membawa Kota Balikpapan lebih maju,” janji Rahmad, seraya mendoakan alm Thohari husnul khatimah.
TERIMAKASIH SEMUA
Rahmad juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak termasuk masyarakat Balikpapan yang telah menjaga kotanya tertib dan aman selama pilkada berlangsung.
Hanya, ia ingin bersama membangun kota dengan konsep gotong-royong atau sinergi serta kolaborasi, sehingga nilai-nilai persatuan dan kesatuan tetap terjaga. “Terimakasih tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, TNI-Polri dan seluruh warga Balikpapan, parpol pengusung dan pendukung, tim pemenangan atau timses dan sejumlah pihak yang telah bahu-membahu berjuang sehingga saat itu pasangan Rahmad-Thohari menang. Ayo kita sama-sama membangun Balikpapan menjadi lebih baik,” ajak walikota.
Walikota Rahmad juga ingin memberi pelayanan terbaik ke masyarakat dan memangkas birokrasi yang menghambat dan lamban di semua lini. Termasuk mengembangkan ekonomi kreatif dan ekonomi kerakyatan sebagai penopang kehidupan di masyarakat
Ziarah kubur ke makam alm Thohari, walikota didampingi sejumlah kepala dinas seperti Kepala Satpol PP, Zulkifli, Suseno dan kerabat walikota lainnya seperti, H Kamal, ajudan Aan dan Hendri.
Ziarah itu dinilai positif oleh kader-kader Partai Golkar seperti Rosman Abdullah, Roman Silalahi dan Ahmad Mallolongan. “Maknanya ada nilai perjuangan. Apapun alasannya, almarhum Thohari punya kontribusi dalam kaitan kemenangan pasangan Rahmad-Thohari,” kata Rosman
Sementara menurut Roman, ziarah kubur walikota disebutnya sebagai etika komunikasi dan psikologi politik yang sangat baik. Sehingga, langkah itu sangat tepat dilakukan walikota.
Hal serupa juga disampaikan Ahmad Mallolongan. Ia menyebut, alm Thohari bisa disebut jadi ‘garda perjuangan’ yang ikut berjuang atas kemenangan Rahmad Mas’ud lewat parpol PDI Perjuangan.
“Partai Golkar dan PDI Perjuangan itu kan simbolnya Rahmad-Thohari. Ketika ada rekan koalisinya mengalami musibah, selayaknya kita ikut bersedih. Ziarah bagian membagi rasa kesedihan,” kata Ahmad Mallolongan yang juga menyebut nilai perjuangan kemenangan itu juga peran dan kontribusi partai pengusung dan pendukung lainnya.
Sementara itu, walikota menyebut, ziarah kubur ke makam alm Thohari memang terbatas personelnya. Karena, menghindari kerumunan sebagai wujud patuh terhadap protokol kesehatan (prokes) covid-19.
“Sebab, kalau saya sampaikan ke publik, tentu yang ikut banyak. Mohon maaf saya tidak sampaikan dan yang ikut terbatas,” pungkas Walikota Rahmad Mas’ud. (gt)