TINTAKALTIM.COM-Kursi legislatif sekarang jadi primadona. Politisi mana pun mengincarnya. Berjuang maksimal, bagaimana meraih kursi jadi strategi gerakan politik. Itulah yang akan dilakukan politisi Partai Golkar H Yusri SE. Ia nyaleg di daerah pemilihan (dapil) Balikpapan Selatan
Diyakini H Yusri, Dapil Selatan komposisi calegnya sangat kuat. Ada tantangan untuk melakukan kerja politik. Sehingga, rasa optimistis harus ditanamkan maksimal sebab dinamisasi pertarungan politik itu terjadi.
Di internal Partai Golkar yang jadi caleg di selatan selain H Yusri adalah incumbent Hj Suwarni, Haerana SH, Ir Fatman Parakassi, Ary Wijaya Tri Oktavia Noor, Edy Alfonso Mambang SE, Hasmiati, Pujiono, Wahyullah Bandung ST dan Yusmarsono
“Saya kerja dan bekerja saja mendekati rakyat. Karena, sudah diputuskan jadi calon legislatif oleh pimpinan partai. Sehingga, tak ada kata diam. Strategi meraup suara sebesar-besarnya jadi target menuju Pemilu 2024,” kata Yusri yang juga Ketua Pengurus Tingkat Kecamatan (PTK) Partai Golkar Balikpapan Selatan ini.
Bagi Yusri, caleg Partai Golkar di Balikpapan Selatan adalah ‘amunisi’ yang harus sama-sama saling support. Karena, jika ingin meraih jumlah kursi besar, perolehan akumulasi suara di dapil pun harus besar. Sehingga, ketika dikonversi menjadi 1 kursi akan mudah jika perolehan suara parpol lain kecil.
Apalagi, bagi H Yusri jumlah kursi yang ada di Dapil Selatan untuk diperebutkan caleg ragam parpol, kedua terbanyak setelah Dapil Balikpapan Utara yakni 10 kursi sementara utara 11 kursi.
“Kami para caleg Partai Golkar di Selatan akan kerja keras untuk mengumpulkan suara sebanyak-nyaknya dan mendapat dukungan besar dari masyarakat. Sebab, harapannya pun tinggi mencapai 4 kursi. Memang berat tapi namanya ikhtiar tak ada yang tidak mungkin,” kata H Yusri
RUANG INOVASI
Yusri yang telah menanamkan branding dirinya dan mengusung tagline Berjuang Bersama Membangun Balikpapan Selatan ini, jika lolos ke gedung parlemen akan melakukan penguatan infrastruktur. Sebab, basis di Balikpapan Selatan pengadaan infrastruktur pun masih dirasa kurang. Dan yang terpenting merealisasikan ruang inovasi. Karena, kreativitas anak muda Balikpapan atau kalangan milenial termasuk UMKM pun dapat diakomodir.
“Yang dilakukan Pemkot Balikpapan di kepemimpinan Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME sudah terlihat seperti memanfaatkan gedung parkir menjadi Balikpapan Creative Centre. Nanti diperluas sejalan dengan kemajuan teknologi. Sehingga, ada semacam ruang inovasi untuk berkarya positif mendukung pembangunan Balikpapan dan syukur-syukur bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Makanya, saya berjuang lolos ke DPRD,” kata Yusri yang juga dipercaya menjadi pengurus Gapensi Balikpapan ini.
Hanya, bagi Yusri yang mantan Wakil Ketua Kadin Balikpapan, dirinya tak ingin muluk-muluk. Prinsipnya percaya dengan rakyat dan turun ke lapangan berkomunikasi dengan rakyat. Proses pertarungan elegan harus dijalani demi meraih suara besar dan kursi di legislatif.
“Insya Allah kalau kita sama-sama berjuang, perolehan suara di dapil Selatan untuk Partai Golkar akan lebih baik dari Pemilu 2019 lalu,” ujar Yusri yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Damai Bahagia ini.
Sebagai ketua LPM, Yusri sudah mengenal warga. Itu juga yang jadi peluang untuk bekerja dan berkoordinasi lebih mudah. Justru, ada intuisi positif bagi ketua-ketua LPM yang maju ke kursi legislatif. Seolah ketua lPM itu ‘jembatan’ menuju kursi DPRD.
Banyak yang awalnya ketua LPM, akhirnya berkarier jadi politisi dan duduk di DPRD. Contohnya, Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh S Sos, dulunya mantan ketua LPM, Sabaruddin Panricalle, Mieky Henny dan lainnya.
“Tapi bagi saya tetap bekerja. Sebab, tak bisa mengandalkan posisi di kepengurusan saja. Rasa optimistis dan berjuang itu jadi modal utama selain logistik yang harus tersedia,” kata Yusri.
Di organisasi Yusri pun ikut berkiprah. Ia saat ini menjadi Wakil Sekretaris Himpunan Masyarakat Sinjai (Himas) Provinsi Kaltim dan Pengurus Persatuan Golf Indonesia (PGI) Balikpapan dan Ketua Rahmad Mas’ud Centre (RMC) Balikpapan Selatan.
“Sejak awal saya jelaskan, kuncinya bekerja. Sebab, kata sejumlah orang, ada kesalahan yang paling besar itu bukanlah kegagalan, tetapi berhenti dan menyerah sebelum berhasil. Makanya, saya optimistis dan jadi energi positif saya bersama tim untuk merebut kursi DPRD,” kata Yusri, putra kelahiran Balikpapan 27 Juni 1977 silam ini.
Sebagai Ketua LPM, Yusri pun dekat dengan tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas) bahkan kerap menghadiri acara-acara keagamaan dan aktif di kepengurusan masjid. “Kami juga merangkul ibu-ibu yang perlu didukung kegiatannya. Sehingga, mereka juga akan menjadi tim yang kuat,” pungkas Yusri. (gt)