TINTAKALTIM.COM-Inovasi zakat yang lebih out of the box (berpikir di luar kebiasaan) akan dibedah dalam rapat koordinasi daerah (Rakorda) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) se-Kaltim. Ada empat komisi penting dijadikan strategi untuk bekerja menuju optimalisasi.
Keempat komisi itu yakni pengumpulan atau biasa disebut fundraising, pendistribusian dan pendayagunaan, pelaporan dan administrasi, SDM serta umum.
“Bedah komisi itu ‘jantung’ dari aktivitas baznas se-Kaltim. Setidaknya jadi rujukan semacam standar operating procedure (SOP) dalam melaksanakan tugas ke depan,” kata Ketua Panitia Rakorda Baznas se-Kaltim Drs Badrus Syamsi SPd I menjelaskan Rakorda di Asrama Haji Batakan, 4-6 Februari 2022.
Rapat yang dijadwalkan dibuka Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi itu, juga membahas kaitan penguatan kelembagaan dan manajemen operasional Baznas yang disampaikan Ketua Baznas RI

“Kelembagaan baznas itu begitu penting. Setidaknya, bagaimana nanti diurai kaitan baznas adalah pilihan pertama pembayar zakat. Termasuk output atau pemberdayaannya pada umat sangat dirasakan,” kata Badrus Syamsi, pemilik Pondok Pesantren Modern Al-Muttaqin Balikpapan ini.
Badrus yang anak alm KH Muhammad Anas Moctar, mantan Rais Syuriah Nadhalatul Ulama (NU) Balikpapan ini menyebutkan, dalam Rakorda juga membahas dan menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2022 yang merupakan penjabatan dari rencana strategis (renstra) mendukung target kinerja.
Nantinya seluruh peserta baznas se-Kaltim juga mendapatkan pencerahan bagaimana strategi optimalisasi pendayagunaan ZIS dan sinergi program pengentasan kemiskinan di Kaltim. “Setidaknya jadi rule model bagi baznas se-Kaltim. Sehingga, hasil Rakorda benar-benar dapat diimplementasikan di daerah masing-masing. Inilah keinginan jajaran pengurus Baznas Kaltim,” kata Badrus yang juga Wakil Ketua III Baznas Provinsi Kaltim ini.
ZIS DIGITALISASI
Sementara itu saat disinggung kaitan pendalaman bidang-bidang sesuai komisi, menurut Badrus nantinya seluruh jajaran pengurus Baznas Kaltim yakni Drs H Ahmad Nabhan (ketua), Achmad Suparno SH (wk ketua IV), Miswan Tahadi MPd I (wk ketua I), DR H Abdurrahman MPd (wk ketua II) serta H Badrus Syamsi SPd I (wk ketua III) akan ikut melakukan pengutan.

“Ada yang paling penting. Yakni, bagaimana baznas melakukan optimalisasi penggunaan teknologi informasi dalam pengumpulan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS). Sebab eranya sudah digitalisasi,” tambah Badrus.
Bukan itu saja, bidang pendistribusian juga membahas alokasi ZIS untuk pemberdayaan mustahik 40 persen. Selain juga optimalisasi alokasi dana tanggap bencana, pemberdayaan UMKM dan menyusun kriteria standar mustahik di Kaltim.

Dan kata Badrus yang tak kalah penting adalah pembahasan kaitan penyusunan standar biaya umum operasional pengelolaan ZIS dan penerapan serta optimalisasi Indeks Kepuasan Syari’ah OPZ (Organisasi Pengelola Zakat).
“Tapi di bidang administrasi, SDM dan umum tak kalah penting. Nanti kita bahas juga bagaimana membuat pelatihan marketing communication dan branding program Baznas serta manajemen SDM,” kata Badrus yang dipercaya jadi Ketua Panitia Rakorda Baznas se-Kaltim ini. (gt)