• Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kepengurusan
Saturday, June 14, 2025
  • Login
  • Teras
  • Kanal
    • tintaNEWS
    • tintaSPORT
    • tintaLAPSUS
    • tintaOPINI
    • tintaSEJARAH
    • tintaFEATURE
    • tintaPRODUK
    • tintaLIFESTYLE
    • tintaKULINER
    • tintaTURIAL
    • tintaRELIGI
    • tintaPOLITIK
  • Inforial
    • Pariwara
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Teras
  • Kanal
    • tintaNEWS
    • tintaSPORT
    • tintaLAPSUS
    • tintaOPINI
    • tintaSEJARAH
    • tintaFEATURE
    • tintaPRODUK
    • tintaLIFESTYLE
    • tintaKULINER
    • tintaTURIAL
    • tintaRELIGI
    • tintaPOLITIK
  • Inforial
    • Pariwara
  • Infografis
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Kanal

Wendy: “Tunjukkan Saya Kesalahan dalam Alquran”. Pengalaman Mualaf Dibeber di Festival Mualaf Balikpapan

by admin
December 25, 2023
in Kanal
0 0
0
Wendy: “Tunjukkan Saya Kesalahan dalam Alquran”. Pengalaman Mualaf Dibeber di Festival Mualaf Balikpapan

KISAH: Tiga mualaf dari kiri-kanan: Wendy, dr Carissa dan Ustaz Maksi saat membeber kisah dan tantangannya menjadi mualaf di Balikpapan

0
SHARES
192
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

TINTAKALTIM.COM-Festival Mualaf di Balikpapan menggugah cerita peneguh akidah. Ada kisah mendapat hidayah atau keputusan untuk memeluk agama Islam bukanlah hal yang mudah bagi setiap individu. Ada nilai perjuangan yang harus dilalui dan tantangan berat dihadapi.

Itulah kisah 3 mualaf masing-masing Maksi Ladewyk Deeng (dai dan aktivis mualaf nasional),  drg Carissa Grani MM (inspirator muslimah dan praktisi kesehatan) dan Wendy Lofu (Ketua Mualaf Centre Indonesia Peduli) yang tampil dalam talk show Festival Mualaf di Gedung Banua Patra, Minggu (24/12/2023)

Wendy Lofu beber kisahnya jadi mualaf

Acara ini digagas Unit Bina Mualaf Istiqomah (UBMI), Badan Dakwah Islamiyah (BDI) Pertamina, Kemenag dan didukung sejumlah sponsor termasuk Rumah Sakit Ibnu Sina Balikpapan.

“Buka Alquran, carikan saya kesalahan dan kekurangan kitab suci umat Islam itu. Jika ada dan buktinya kuat, maka saya kembali murtad,” ungkap Wendy Lofu yang belajar malang-melintang tentang Islam selama 5 tahun sebelum dirinya mualaf untuk mencari kelemahan Islam

Wendy tampil santai. Ia sejatinya dikenal sosok pembenci Islam. Baginya, agama Islam ditakutinya atau Islamphobia. Ia mendapat pendidikan non-muslim, ia justru menjadi-jadi, sehingga ia mencari bukti di Alquran dan hadist agar mendapatkan kelemahan Islam. Dulunya, ia belajar Islam tujuannya membenci Islam.

Wendy dipandu moderator ustaz Herry

“Tapi hidayah Allah tak bisa dibendung. Saya khatam Alquran dan tak ada satu pun menemukan kesalahan dalam Alquran. Makanya, saya bersalah kalau sampai memfitnah Islam dan sekarang mengakui Islam agama yang haq dari Allah,” ceritanya sembari matanya berkaca-kaca.

Ia pun minta maaf, karena audiens banyak ibu-ibu. Sebab, bercerita kaitan poligami yang  tentu tak disukai kalangan wanita. Dan, ia mengakui pernah memfitnah Islam karena poligami tak sesuai dengan ajaran Islam yang mengedepankan akhlak.

Undangan yang didominasi ibu-ibu

Ternyata, ia mendalami Alquran, justru yang ia dapatkan adalah poligami justru memuliakan perempuan. “Bayangkan, harus adil dan wanita sangat tertolong, karena jumlah wanita lebih banyak dari laki-laki. Sehingga, Islam memperbolehkan menikah sampai 4 orang. Tapi, kendati saya mengakui poligami, istri saya tetap satu,” cerita Wendy.

Wendy membeber ceritanya, untuk menjadi mualaf itu diawali dengan keterpaksaan bahkan kala itu ia berpikir bagaimana cara memfitnah Islam dengan bukti. Ternyata, hingga 9 tahun bergelut dan belajar Islam tak ada satu pun kesalahan dalam agama Islam apalagi ada dalam Alquran.

Undangan yang memenuhi Banua Patra

Wendy juga bercerita, bagi kalangan Tionghoa ada semacam stereotif atau anggapan bahwa jika mualaf ke Islam dikucilkan. Dimiskinkan dan itu dilaluinya dengan ikhlas karena Allah.

“Tetapi, rezeki Allah itu justru datang tanpa diduga-duga. Bukan riya, saya punya kendaraan sampai tiga dan bisa jadi pengusaha yang rezeki mengalir dari Allah. Makanya, bulatkan keyakinan dan Allah pasti membantu,” ujarnya.

Wendy yakin, Allah selalu bersamanya. Melindunginya saat ia memeluk Islam. Dan, seolah ia bergantung pada Surah Muhammad ayat ke-7 yang potongan ayatnya intansurullaha yansurkum (jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu).

Wendy disebut-sebut oleh moderator yang memandu talk show, Ustaz Herry sebagai orang yang dulunya memiliki sifat benci berlebihan tapi akhirnya mencintai Islam.

“Ada hadistnya, cintailah  jangan berlebihan atau sewajarnya, boleh jadi yang dicintai itu suatu waktu bisa kau benci. Dan, janganlah membenci berlebihan atau sewajarnya saja, bisa jadi yang kau benci itu suatu waktu menjadi dicintai”. Dan itulah sosok Ustaz Wendy sekarang sangat cinta Islam. “Takbir..takbir,”  kata Ustaz Herry yang disambut gema Allahu Akbar oleh undangan yang hadir.

Wendy tak banyak mengurai kisahnya, ia justru ingin sharing dengan audiens. Wendy memeluk Islam sudah 9 tahun tetapi ia pernah kembali mengucap dua kalimat syahadat pada tahun 2018  dan bergabung dengan Mualaf Centre Indonesia.

Wendy mengawali mualafnya di Singkawang Pontianak. Di sana banyak tantangan. Makanya, ia hijrah ke Jakarta untuk terus memperdalam Islam hingga sekarang dan rajin bersedekah karena Allah selalu memberinya rezeki tanpa diduga-duga.

DITENTANG

Cerita mualaf lain datang dari dokter cantik bernama Carissa Grani. Ulasan ceritanya ditunggu ibu-ibu yang memenuhi Gedung Banua Patra, karena diyakini bisa menjadi inspirasi kehidupan. Apalagi audiens banyak yang mualaf.

Ia mengawali cerita, banyak tantangan bahkan perjuangannya menjadi mualaf mendapat perlakuan tak pantas dari sang suami. Bahkan, ada ancaman akan dibunuh dan sampai mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

dr Carissa saat jelaskan kisahnya jadi mualaf

Bagi Carissa, untuk memeluk Islam sudah bulat. Sebab, ia seorang dokter dan itu terinspirasi saat pandemi covid-19 di Jakarta merajalela. Di mana, orang banyak memakai masker. “Di Balikpapan juga ada pandemi covid-19 ya,” tanyanya sembari berkelakar.

Dari pandemi itu, semua orang diwajibkan mengenakan masker. Termasuk wanita. Dan ia, menyebut itu seperti orang memakai niqab atau cadar. Dan itulah, ajaran Islam yang ia lihat, melindungi wanita.

Bahkan, dr Carissa sering melihat orang Islam berwudhu untuk salat. Di pikirannya hanya satu, jika orang terus berwudhu, maka ia akan sulit terkena virus covid-19. Itu sejalan dengan kapasitasnya orang kesehatan dan ditinjau dari sisi kebersihan. Indahnya Islam dalam benaknya menerawang.

Awalnya ingin masuk Islam, ia bertemu seorang lelaki. Ia bertanya  bagaimana caranya memeluk Islam. “Hanya saat itu, sang cowok itu menolak untuk mengajari. Karena, saya bukan muhrimnya. Disuruh belajar dengan Bunda Sri  dari Mualaf Centre di tahun 2020,” cerita dr Carissa

Ia belajar dengan Bunda Sri,  saat itu ia disuruh belajar tauhid atau  keyakinan alias aqidah. Belajar rukun Islam dan Iman hingga sekitar menjelang zuhur.

“Tapi saya terkejut, ketika disuruh belajar salat tetapi disebut Bunda Sri dengan memohon maaf, itu semua belum dihitung pahalanya,” ungkap dr Carissa. Ia terkejut dan bertanya:

“Kenapa belum ada pahalanya,”.  Ternyata dijawab argonya belum jalan karena belum syahadat. Akhirnya ia mengucapkan syahadat dan dituntun Bunda Sri

Tetapi,  ia mualaf belum diketahui suaminya. Saat itu, ia sedang salat dan dipergoki suami. Akhirnya, sang suami emosi. Di situlah, Carissa mengalami tindak kekerasan. Bukan itu saja, ancaman bunuh bukan hanya ke dr Carissa tetapi juga ketiga anaknya.

“Saya tetap yakin, bahwa Allah bersama orang-orang yang benar. Dan, keyakinan dengan Allah itu sandarannya,” cerita dr Carissa sembari nadanya terisak.

Saat itu, Carissa mengalami KDRT. Ia dianjurkan untuk melakukan visum. Dan, polisi datang ke rumahnya. “Saya tidak tahu, mungkin tetangga mendengar ribut-ribut dan melaporkan ke polisi,” ceritanya.

Akhirnya, dr Carissa melaporkan kejadian KDRT itu ke polisi. Dan, suaminya diperiksa polisi. Hanya, ia sudah punya keputusan dengan suaminya untuk berpisah alias bercerai karena tidak seiman.

“Saya mencabut laporan saya. Dan suami akhirnya menyetujui saya masuk Islam. Dan Alhamdulillah, ketiga anak saya pun begitu mudah untuk masuk Islam dari Nasrani taat,” ungkap dr Carissa  penuh haru dan membuat undangan ikut sedih. Kini, dr Carissa menikah dengan suami barunya asal Padang yang memiliki 4 orang anak, hingga total anaknya 7 orang.

MISIONARIS

Cerita lain datang dari mualaf yang lebih akrab disebut H Abubakar atau bernama lengkap Maksi Ladywik Deeng. Ia yang menamatkan pendidikan  S1 sebagai sarjana teologi ini, sempat pula menjadi misionaris di Philipina dan  pendeta di Samofa Biak.

Ia mengawali ceritanya, bahwa pernah menyebarkan ajaran misionarisnya di Papua yang akhirnya menjadi mualaf kendati tak semudah yang dikisahkannya.

Maksi saat bercerita tantangan jadi mualaf

Guru karate ini juga skill di bidang aviation alias penerbangan. Ia dikenal misionaris yang  bergelimang harta. “Saya mengenal Islam dan spontan ingin berhijrah masuk Islam. Dan mendapatkan tempat untuk menjadi mualaf di Balikpapan tepatnya Masjid Istiqomah,” cerita Maksi

Di masjid itulah, ia mengucapkan dua kalimat syahadat dan mendapat sertifikat dari Kemenag. Tapi, ia pernah dinobatkan sebagai orang Indonesia pertama menjadi misionaris di Manila.

Maksi berubah nama jadi Abu Bakar

“Tapi setelah saya mualaf, saya tanggalkan semua. Tak berpikir untuk mencari harta. Dan saya mengajarkan Islam tidak saling menyalahkan. Membangun kesadaran dan terus merajut persaudaraan. Jika itu izin Allah, mualaf tak bisa lagi dihindari,” kisahnya.

Ia menyebutkan, setelah mualaf sering diejek oleh kawan-kawannya. Mau dipanggil apa, pendeta atau ustaz. Itu guyonan yang sebenarnya mereka semua terkejut melihat Maksi sudah melakukan ‘konversi’  ke agama Islam.

Maksi mengenang masa jayanya saat menjadi misionaris. Ia seperti artis, yang kedatangannya selalu disambut riuh dan tangis. Bahkan, sepatu, baju yang ia kenakan harganya mahal, sebab jemaat saat itu lebih sering memberikan penghargaan (privilege) bahwa dia adalah ‘Hamba Tuhan’.

Tapi sekarang ia menemukan kebenaran. Itu adalah Kitab Suci Alquran dan agamanya Islam. Dan bagi Maksi, ia meninggalkan agama sebelumnya memeluk Islam harus kehilangan segalanya. Termasuk istrinya yang harus meninggalkan dia.

“Kalau yakin dengan Islam, jangan khawatir akan miskin. Allah selalu bersama dan memberi rezeki hambanya yang ikhlas menolong agama Allah,” ujar Maksi yang meninggalkan gajinya kisaran ratusan juta saat dirinya jadi misionaris demi memeluk Islam. (gt)

SendShareTweet

Related Posts

Rakor ODOL Batubara Diinisiasi BPTD Kaltim. Renhard: Samakan Persepsi Hasil Rakor Korlantas Polri
Kanal

Rakor ODOL Batubara Diinisiasi BPTD Kaltim. Renhard: Samakan Persepsi Hasil Rakor Korlantas Polri

June 12, 2025
Sesditjen Ingatkan ‘2J’ pada Ribuan Pegawai. P3K BPTD Kaltim Ikutin Pembekalan Via Zoom
Kanal

Sesditjen Ingatkan ‘2J’ pada Ribuan Pegawai. P3K BPTD Kaltim Ikutin Pembekalan Via Zoom

June 12, 2025
Lawan China Gembira, Bertemu Jepang Meradang. Serunya Nobar di Platinum Hotel Balikpapan
Kanal

Lawan China Gembira, Bertemu Jepang Meradang. Serunya Nobar di Platinum Hotel Balikpapan

June 11, 2025
Menu Kikil Wakatobi Jadi Inspirasi saat Diskusi
Kanal

Menu Kikil Wakatobi Jadi Inspirasi saat Diskusi

June 10, 2025
Kurban LDII: Inklusif dan Solidaritas (Mekanisme Tabungan, Ketaatan Total dan Spiritual)
Kanal

Kurban LDII: Inklusif dan Solidaritas (Mekanisme Tabungan, Ketaatan Total dan Spiritual)

June 9, 2025
H Kamal Jadi ‘Algojo’ Kurban di Masjid Manuntung. 19 Ekor Sapi Disembelih Tuntas Sebelum Zuhur
Kanal

H Kamal Jadi ‘Algojo’ Kurban di Masjid Manuntung. 19 Ekor Sapi Disembelih Tuntas Sebelum Zuhur

June 9, 2025
Next Post
LPTQ Balikpapan Beri Spirit Puluhan Peserta MTQ. 27-30 Desember Ikuti Seleksi MTQN di Asrama Haji

LPTQ Balikpapan Beri Spirit Puluhan Peserta MTQ. 27-30 Desember Ikuti Seleksi MTQN di Asrama Haji

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • 129 Followers
  • 309 Followers

Recommended

Jelang Natal, Renhard-Istri Berbagi Kasih ke Anak Panti.  Kabalai: Jadikan Cinta Kasih Ciptakan Kedamaian

Jelang Natal, Renhard-Istri Berbagi Kasih ke Anak Panti. Kabalai: Jadikan Cinta Kasih Ciptakan Kedamaian

December 24, 2024
Berlomba Berbuat Baik, LPM Sumber Rejo Bagi 400 Takjil ke Warga. Ahmad: Ramadan Momentum Berbagi dan Silaturahmi

Berlomba Berbuat Baik, LPM Sumber Rejo Bagi 400 Takjil ke Warga. Ahmad: Ramadan Momentum Berbagi dan Silaturahmi

April 9, 2023
Dirut PDAM Mutasi Belasan Pegawai. Tingkatkan Kinerja dan Pelayanan, Dilantik Semua Gunakan Masker

Dirut PDAM Mutasi Belasan Pegawai. Tingkatkan Kinerja dan Pelayanan, Dilantik Semua Gunakan Masker

May 3, 2020
Dewas PDAM Monitoring IPAM, Pastikan Pasokan Air. Adi Supriadi: Bersama Direksi Kita Juga Cek K3

Dewas PDAM Monitoring IPAM, Pastikan Pasokan Air. Adi Supriadi: Bersama Direksi Kita Juga Cek K3

December 1, 2022
Djoko: IKN, PLN Rancang 1.555 MW dengan Konsep Zero Down Time

Djoko: IKN, PLN Rancang 1.555 MW dengan Konsep Zero Down Time

September 14, 2019
Erlina: Jika Syarat Lengkap, SPIONAM Layani Izin 3 Hari

Erlina: Jika Syarat Lengkap, SPIONAM Layani Izin 3 Hari

July 29, 2019
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

DISCLAIMER
© 2021 Tinta Kaltim

No Result
View All Result
  • Teras
  • Kanal
    • tintaNEWS
    • tintaSPORT
    • tintaLAPSUS
    • tintaOPINI
    • tintaSEJARAH
    • tintaFEATURE
    • tintaPRODUK
    • tintaLIFESTYLE
    • tintaKULINER
    • tintaTURIAL
    • tintaRELIGI
    • tintaPOLITIK
  • Inforial
    • Pariwara
  • Infografis

© 2021 Tinta Kaltim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • 15 Weird Laws in the Philippines