BALIKPAPAN-TINTAKALTIM.COM-Gerakan Nasional Sipantas Jalan (Bersih-bersih Perlengkapan Lalu-lintas Jalan) tahun 2019 di ruas-ruas jalan nasional di provinsi Kaltim, khususnya sepanjan Jalan Soekarno Hatta jalur Balikpapan-Samarinda, Selasa (13/8) digelar Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kaltim-Kaltara, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Menggandeng Ditlantas Polda Kaltim dan PT (Persero) Jasa Raharja, gelaran Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ini dilakukan sejak pukul 09.00 Wita. Diawali dengan apel bersama, petugas yang bersih-bersih rambu dibagi empat kelompok dipimpin koordinator Martin Sanda.

Dalam pengarahannya, Kepala BPTD Wilayah XVII Kaltim-Kaltara Felix Iryantomo mengatakan, kegiatan Sipantas 2019 digelar serentak se-Indonesia atau 25 BPTD. Selain memperingati Pekan Keselamatan Jalan Tahun 2019, juga kaitan Dirgahayu Republik Indonesia dan Hari Perhubungan Nasional yang jatuh September 2019 nanti.
“Ada sekitar 300 rambu, tapi kita upayakan 200 rambu saja sudah optimal. Rambu yang kotor ya dibersihkan untuk mengembalikan fungsi rambu demi keselamatan pengguna jalan,” kata Felix, memimpin kegiatan Sipantas 2019 itu.
Felix didampingi Chrisno Bowo dari PT Jasa Raharja Kaltim dan Kompol Nyoman Sudhiarta dari Subdit Kamsel Ditlantas Polda Kaltim itu, mengatakan, empat kelompok yang membantu bersih-bersih harus bersemangat. Karena, pekerjaan yang dilakukan sangat mulia. Melakukan tindakan preventif agar pengguna jalan dapat melihat jelas rambu yang terpasang di sepanjang jalur Jalan Soekarno Hatta, khususnya tikungan.

Pekerjaan bersih-bersih dilakukan, sebelumnya dilakukan survei. “Awalnya di jalur Jln Syarifuddin Yoes dekat rumah jabatan Walikota Balikpapan, tapi setelah ada koordinasi dengan Kasubdit Kamsel AKBP Pardjoko, jalur bersih-bersih rambu dipindah ke kilometer 50 – 70 jalur Balikpapan-Samarinda,” kata Felix.
Jalur sepanjang itu kata Felix, dari data Ditlantas Polda Kaltim sangat rawan kecelakaan, sehingga perlu konsentrasi maksimal untuk rambunya dibersihkan. Dan, empat tim yang turun dapat menyisir sepanjang jalur yang rambunya kotor.
Ditambahkan Felix, pekerjaan dilakukan hingga pukul 16.00 Wita dan harus mencakup 200 rambu. Selain rambu, yang menjadi target pembersihan adalah pagar pengaman jalan (guard rail) yang bahannya terdiri dari besi yang dipasang pada jalan-jalan yang rawan kecelakaan. “Guard rail banyak yang kotor, kena debu dan ditumbuhi lumut. Itu harus disikat dan dibersihkan agar tampak dari jauh oleh pengguna jalan,” tandas Felix.

Dari pantauan Tintakaltim.com, proses pembersihan rambu diawali dari aksi yang dilakukan Felix. Berjalan sepanjang 500 meter, Felix dan tim berhenti di satu ruas jalan yang ada rambu berbelok. Terlihat kotor dan kusam. “Ayo kita sikat. Tolong siapakan air,” pinta Felix yang terlihat antusias membersihkan rambu dibantu Nyoman Sudhiarta dan Chrisno Bowo.
Empat mobil berlogo BPTD XVII yang membawa perlengkapan bersih-bersih, terus bergerak yang diikuti empat kelompok kira-kira totalnya 20 petugas dari BPTD mengenakan t-shirt. Mereka kompak dan terus menyisir rambu-rambu kotor. Semangat terlihat dari pancaran wajah petugas. Ini semua demi membantu keselamatan pengguna jalan yang melintas di jalur Balikpapan-Samarinda atau sebaliknya.

Rombongan terus bergerak. Satu rambu dilarang berhenti berlogo ‘S-Coret’ jadi sasaran pembersihan. “Nah ini kotor, ayo kita bersihkan,” ajak Felix. Sikat dan ember berisi air diminta Felix. Sontak rambu kotor itu dibersihkan bersama-sama. Tak lama, rambu terlihat bersih dan enak dipandang mata. “Bersih juga ya. Ini bermanfaat bagi pengguna jalan. Dari jauh sudah terlihat rambunya,” kata Felix.
Menurut Felix, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi juga melakukan gerakan yang sama. Langkah bersih-bersih di Kaltim tepatnya Balikpapan sebagai upaya untuk menjaga fasilitas keselamatan untuk tetap dipelihara kebersihannya. “Ini bagian edukasi ke masyarakat, bahwa rambu harus bersih dan jangan dirusak,” katanya.
Disinggung adanya sejumlah guard-rail yang rusak, Felix tidak menampik. Gerakan Sipantas Jalan 2019 juga bagian evaluasi terhadap sejumlah sarana jalan yang rusak. “Kita pasti perbaiki bertahap, karena itu memang kewenangan BPTD XVII, ada anggaran yang kita siapkan. Hanya menunggu waktu saja,” ungkap Felix. (git)