TINTAKALTIM.COM-Anggota DPRD Kaltim Yusuf Mustafa SH MH menegaskan, perjuangan yang paling urgent untuk direalisasikan khususnya bagi masyarakat Kota Balikpapan adalah peningkatan subsidi APBD Provinsi demi kepentingan pendidikan. Apalagi sistem zonasi telah diterapkan di sektor pendidikan.
“Sektor pendidikan itu menyentuh langsung hajat hidup orang banyak. Kebijakan zonasi harusnya mendorong alokasi anggaran pendidikan mencapai 20 persen dan subsidi APBD Provinsi ke daerah ditingkatkan. Sebab, ini menyangkut akses sarana dan prasarana (sapras) yang masih terjadi kendala di lapangan,” kata Yusuf Mustafa usai dilantik menjadi anggota DPRD Kaltim periode 2019-2024 Senin (2/9) dalam rapat paripurna di Gedung DPRD.
Jumlah anggota DPRD Kaltim yang dilantik sebanyak 55 orang terdiri dari sepuluh partai politik. Pelantikan juga ditandai dengan pengucapan sumpah/janji sebagai wakil rakyat dipandu Kepala Pengadilan Tinggi Kaltim, Sutoyo dihadiri juga Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi.
Ditambahkan Yusuf Mustafa, mengapa sektor pendidikan jadi agenda utama, sebab sejauh ini ada skema pemerataan pendidikan berbasis pada zona yang dimulai dari penerimaan peserta didik baru (PPDB). Tentu, ini mendorong daerah untuk memperhatikan anggarannya. “Zonasi kan menghilangkan stigma sekolah favorit. Bagaimana mungkin itu terjadi kalau sekolah lain yang saprasnya kurang tidak diperbaiki. Misalnya SMAN 1 dan SMAN 3 ya harus sama sapras dan kualitasnya. Ini baru disebut zonasi,” kata Yusuf kepada Tintakaltim.Com menjelaskan misi perjuangan awal yang akan dilakukan untuk kepentingan masyarakat.
Pendidikan kata Yusuf, perintah undang-undang. Jadi kalau DPRD memperjuangkan anggaran itu sah-sah saja. Apalagi nanti tidak hanya PPDB yang diatur dalam zonasi, guru pun ada zonasinya. Jika anggaran subsidi Pemprov Kaltim ke Balikpapan tidak ditingkatkan, bagaimana mau bicara kualitas pendidikan.
Memang ujarnya, sekarang ada pembagian tugas dari pemerintah daerah. Untuk pemkot atau pemkab itu menangani SD dan SMP, sedangkan pemprov menangani SMA dan SMK. Makanya, daerah harus fokus pada perbaikan akses sapras dan mutu guru. “Saya akan berjuang demi kebijakan zonasi di Kota Balikpapan. Agar, orangtua wali murid, muridnya dan para guru dapat dibantu dengan subsidi anggaran ini,” tambah Yusuf Mustafa.
Yusuf mengingatkan, jangan membangun sektor pendidikan atas dasar gengsi saja. Sehingga, hanya sekolah bagus diberi bantuan dana. Pasti sekolah itu akan tumbuh dengan baik. Sedangkan sekolah lainnya tidak mengalami perubahan karena minim perhatian dan anggaran. “Pola pikirnya harus diubah. Mengapa sektor pendidikan anggaran pendidikan diperbesar ya untuk peningkatan kualitas tadi,” jelas Yusuf.
LEGISLASI

Dalam konteks menunjang tugas-tugas DPRD Kaltim ke depan, menurut Yusuf Mustafa harus dibenahi bagaimana keseriusan dalam bidang legislasi yang menjadi salah satu hak wakil rakyat. Sebab, itu outputnya pada pembuatan kebijakan peraturan daerah (perda). Sehingga, ‘pisau analisis’ pembedahannya harus lebih maksimal. “Produk hukum berupa perda itu kan ada yang dari inisiatif Pemprov dan juga DPRD. Ini harus juga menjadi tugas kerja tidak mudah. Makanya, konsolidasi antar anggota DPRD diperlukan,” kata Yusuf yang memiliki skill di bidang hukum ini karena mantan lawyer dan dalam pembahasan alat kelengkapan dewan (AKD), dirinya mengikuti garis kebijakan partai saja dalam hal ini Partai Golkar.
Yusuf juga menyinggung perlunya perjuangan merealisasikan jembatan Pulau Balang, sebab itu jadi konektivitas perekonomian di Provinsi Kaltim. Karena, sejauh ini infrastruktur itu seperti ‘dinomorduakan’ dan tidak segera dituntaskan. “Makanya saya juga akan berjuang untuk menyelesaikan jembatan ini. Sebab, multiplier effect-nya sangat besar dalam menggerakkan sisi ekonomi sekaligus peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) di Provinsi Kaltim,” ungkap Yusuf Mustafa.
Ia pun usai dilantik mengucapkan rasa syukurnya kepada Allah dan juga berterimakasih kepada seluruh konstituen yang telah sama-sama berjuang ketika pileg lalu. Tentu perjuangan bukan selesai dan berhenti. Sinergi dan kolaborasi masih terus diperlukan agar perjuangan untuk kepentingan rakyat dapat direalisasikan secara maksimal. “Istri saya yang juga baru dilantik menjadi anggota DPRD Balikpapan akan berjuang di sisi kota Balikpapan. Saya pun demikian, doakan semoga semua lancar,” pungkas Yusuf Mustafa. (git)