TINTAKALTIM.COM-Rencananya akan ada seribu kantong daging yang dibagi ke masyarakat dari mereka yang berkurban (shoibul qurban) di Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Centre (BIC) Kota Balikpapan. Tentu, itu data yang disiapkan panitia. Distribusinya pun telah diatur maksimal.
“Data tiap tahun 1.000 kantong. Itu dibagi ke masyarakat khususnya di lingkup rukun tetangga (RT) wilayah Islamic Centre dan lainnya,” kata H Damuri, Kepala Sekretariat Masjid Islamic Centre di sela-sela rapat panitia qurban di ruang rapat, beberapa waktu lalu.
Menurut Damuri, penyembelihan hewan kurban dari warga yang berkurban sudah jadi kegiatan tiap tahun. Sikap gotong-royong masyarakat dan panitia sangat dipuji. “Intinya tertib dan hygenis. Karena, rumah potong hewan (RPH) sudah didesain sangat ideal untuk penyembelihan,” katanya.
Dalam kaitan pemotongan hewan kurban, Kabag Kesra H Sukaryanto pun menyebut, bahwa Islamic Centre sangat profesional. “Masjid kita ini kelasnya internasional. Jadi, tak perlu diragukan sebab kawasan RPH pun sangat bagus dan jadi pilot project untuk masjid lainnya,” kata Sukaryanto yang ikut memberi saran saat rapat sebelumnya.
RPH yang dimaksud Sukaryanto itu karena proses pemotongan sesuai standar operating procedure (SOP) karena adanya alat perebah sapi yang menggunakan roda yang dilengkapi pipa yang bisa bergantian. Di sisi lain pemotongan, di sisi lainnya memasukkan sapi ke dalam rangka itu.
Bukan itu saja, proses pemotongan pun menggunakan alat atau mesin pada saat motong tulang dan dagingnya. Sehingga, tidak terjadi kerumunan seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab, sarana tempat pemotongan lantainya cor beton dilapisi keramik yang unpolished (permukaan yang tak halus sehingga tak licin).
“Kita berharap proses pemotongan berjalan maksimal. Apalagi kita punya gergaji mesin. Ini alat modern semacam chainsaw. Jadi lebih cepat daging terpotong,” kata Ketua Harian Masjid Islamic Centre Drs Syaiful Bahri yang ikut rapat finalisasi kegiatan pemotongan hewan kurban tersebut.
JANGAN KELABUI PANITIA
Dari rapat tim kurban sebelumnya, Seksi Ibadah H Sarbini juga menyampaikan pentingnya panitia melakukan langkah selektif terhadap mereka yang berkuban. Sebab, jangan sampai terjadi ada pengalaman di suatu tempat di mana, ada yang berkurban tapi mengelabui panitia.
“Jadi kurban seekor sapi. Saat ditimbang 60 kg, terus yang kurban meminta 50 kg. Ini namanya titip pemotongan. Karena, mereka tak ingin susah-payah. Hal ini harus dicermati,” saran Sarbini.
Menurut ustaz yang juga asal Polres Balikpapan ini, bukan tak mau menerima kurban dari warga. Hanya, kalau hasil akhirnya ‘kerja bhakti panitia’, tentu sangat tak elok. “Itu kan namanya panitia dikelabui. Karena, bisa jadi yang kurban menghindari adanya biaya jagal, pemotongan, pengulitan dan lainnya. Terus terima bersih, lalu tinggal 10 kilo dibagi ke masyarakat,” contoh Ustaz Sarbini.
Dari kacamata hadist kata Sarbini, memang ada ketentuan 1/3 untuk shohibul qurban, 1/3 untuk sedekah paa fakir miskin dan 1/3 sebagai hadiah. “Kan jelas aturannya. Kalau diambil semua dan sisanya hanya sedikit, bukan berkurban namanya. Titip memotongkan hewan kurban itu. Karena dagingnya ente (habis),” kelakar Ustaz Sarbini disambut tawa peserta rapat lainnya.
Dalam kerja panitia nanti, sudah ada pembagian tugas yang terdiri dari Drs Makmur, Yanti (seksi pemotongan), H Hadi Suwito SPd MM, Imam Syafei, H Sulich, Jamali, Subiyandono (seksi pengulitan), HM Syukri SPd, H Yusriansyah, H Dudung Saripudin, Siswadi, Iskandar (seksi pencincangan), Miftahul Ulum, Mis Asdiani, Erna, Ling Ling, Hj Sri Mulyati, Nur Arbain dan Nony Aisyah (seksi penimbangan dan pengepakan).
“Jadi kami ingin sampaikan, seluruh petugas harus bekerja sesuai dengan job desknya, sehingga pada hari H nanti semua berjalan lancar. Kita berdoa agar pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pun sukses,” ujar Syaiful Bahri.
Sementara itu, jika melihat jumlah hewan kurban tahun sebelumnya memang jauh berbeda. Jika Idul Qurban 1442 H, jumlah hewan kurban totalnya 17 ekor yang terdiri dari 14 ekor sapi dan 3 ekor kambing.
“Tapi sekarang baru ada 9 ekor sapi. Semoga terus bertambah. Kemungkinan ada yang berkurban di tempat lain juga yang tahun lalu di Islamic Centre. Kita terus berdoa agar kurban di Islamic Centre bertambah lagi,” jelas Damuri.
Hanya kata Damuri, masyarakat harus memahami. Memang panitia memiliki ekspektasi atau harapan jumlah 1.000 kantung itu dibagikan. “Namanya rencana kan boleh saja. Ya kita lihat nanti, semoga keinginan panitia membangi 1.000 kantong itu bisa terealisasi,” kata Damuri sambil menambahkan jumlah penerima sudah didata termasuk RT di sekitar masjid.
Minggu (3/7/2022), tim quban Islami Centre juga melakukan kerja bakti mempersiapkan peralatan untuk kegiatan pemotongan kurban mendatang. “Sampai hari ini baru 9 ekor kurban, tetapi data ini belum lengkap,” pungkas Damuri sambil menambahkan, jadwal pemotongan dilakukan 11 Juli 2022, sehari setelah Hari Raya Idul Adha. (gt)