TINTAKALTIM.COM-Kreatif, inovatif dan berkarakter! Siswa SMAN 8 Balikpapan (Kelurahan Margomulyo Balikpapan Barat) terlihat merdeka lewat karya. Itu dipertontonkan pada pembukaan event Festival Gelar Karya (FGK) Selasa (13/12/2022) di halaman sekolah dan acaranya berlangsung meriah.
Diawali penampilan flashmob OSIS SMAN 8 yang menggelorakan soundtrack World Cup dilantunkan penyanyi Korea Jungkook bertitel Dreamers, membuat suasana acara semakin up to date. Sebab, belahan dunia lagi demam sepakbola.
Yakinlah, siswa-siswi, dewan guru dan undangan pecandu sepakbola terhibur apalagi ada jagonya di semi final yang menyisakan 4 negara, Maroko, Argentina, Krosia dan Prancis.
Usai itu, lanjut penampilan Youth Smapan Percusion digawangi 5 siswa, membuat pagi yang masih diselimuti rintik hujan itu menjadi cerah. Undangan terpukau mendengar permainan kreatif siswa lewat tangan-tangan lincah menghasilkan nada.
“Ini kegiatan kolaborasi siswa, guru dan dukungan stakeholder sebagai implementasi P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang jadi tema Kurikulum Merdeka. Sehingga, siswa bebas berkaya tetapi outputnya pada karakter dan memiliki kompetensi,” kata Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 8 Balikpapan, Ali Arham.
Event yang digelar bagi Ali Arham merupakan content. Tujuan untuk anak didik memberikan pengalaman sesuai karakteristik lingkungan sekitar dan kompetensinya global yang mencerminkan Pancasila.
P5 dalam Kurikulum Merdeka, ternyata pembelajaran lintas disiplin ilmu dan P5 merupakan kegiatan berisi kurikuler berbasis proyek. Rancangannya penguatan kompetensi siswa. Tapi, satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat atau dunia kerja untuk merancang dan menggelar proyek itu.
“Pembelajarannya berbasis proyek yang masuk dalam kegiatan mata pelajaran (intrakulikuler). Siswa belajar lebih enjoy. Sebelumnya, 32 jam harus di dalam kelas menerima materi akademik. Sekarang, 12 jam ada waktu bisa bebas berkarya. Hanya baru kelas X yang melaksanakan Kurikulum Merdeka, kelas XI dan XII masih dengan Kurikulum 13 yang tentu tak ada P5,” kata Ali Arham.
Dari event SMAN 8 itu, pengalaman belajar dan kompetensi yang diperoleh anak didik lewat penajaman kompetensi baik itu sikap kreatif, kolaborasi atau kerjasama, berkomunikasi serta berpikir kritis ditampilkan.
“Saya melihat ada moral value yang didapatkan salah satunya siswa terlihat sangat kolaboratif. Tetapi tetap juga mengedepankan profil pelajar Pancasila,” ujar Rina, perwakilan Dinas Pendidikan Pemprov Kaltim saat membuka acara.
PROFIL SISWA PANCASILA
Dalam event Festival Gelar Karya itu, siswa SMAN 8 dan guru-gurunya menunjukkan profil siswa Pancasila. Mereka mengusung topik yang disampaikan lewat kesan-pesan dua siswa dengan narasi penjabaran P5 baik dengan bahasa Indonesia dan translate bahasa Inggris.
Mereka berdua menjelaskan prinsip P5 yakni holistik (memandang sesuatu secara keseluruhan) yang memotivasi anak didik melihat secara lengkap proses pendidikan. Juga, kontekstual yang merupakan prinsip pengalaman nyata pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Berpusat pada peserta didik juga jadi prinsip agar siswa belajar tak hanya jadi subjek. Selain itu, prinsip eksploratif atau proses pengembangan pendidikan,” ujar kedua siswa tadi.
Mereka tampil lewat aktualisasi pendidikan yang dikonsep dalam format proyek itu seperti mengembangkan bidang rekayasa teknologi, hidroponik dan kewirausahaan (entrepreneur) contoh mengolah kangkung, bayam, sawi yang hidroponik serta budidaya ikan lele menjadi ragam makanan.
Kemasan acaranya pun sangat kreatif. Penampilan siswa yang berpakaian ala ‘bule dan pale’ sayur itu terkesan elegant. Mereka menggelar parade produk olahan dan parade produk P5.
Sayuran kangkung, bayam dan sawi hidroponik serta ikan lele jadi ‘kreatif menu’ olahan. Mereka seolah jadi marketer yang menjajakan karya produk masing-masing. “Kami punya produk nugget lele, tahu isi kangkung, keripik kangkung datang saja ke stand kami di belakang,” promosi siswa-siswa itu saat gelar produk.
Stand 6, yang terdiri dari siswa X (3) menyajikan otak-otak, tahu bakso, martabak mini, bolu dan bakwan bahkan risol. Mereka menyebut standnya belum sempurna kalau pengunjung tak datang.
“Semua akan jadi sempurna kalau aku dan kau bersama. Ikan hiu makan kepiting, thank you everything,” ujar siswa-siswi itu membuat pengunjung memberikan aplaus meriah.
Tak mau kalah, siswa kelas X-4 mempromosikan penggunaan bayam dan sawi hidroponik dengan olahan makanan spring roll alias lumpia bayam, sate yakitori (ala Jepang), kebab, nugget bowl dan lainnya. Para siswa juga ada yang tampil lewat penampilan kreasi ‘kelas kangkung dan kelas lele’.
“Program P5 ini lebih kreatif. Anak-anak akan diketahui kompetensinya. Ini melihat passion (keinginan dan motivasinya) yang bisa dikembangkan. Bayangkan, menggunakan produk lokal, mereka bisa tampil lewat karya kearifan lokal (local wisdom). Keren acara ini,” kata Ketua Komite Sekolah SMAN 8 Balikpapan, Hilmansyah yang hadir sampai akhir menyaksikan event itu.
DUAL TRACK
Dalam kaitan event itu, Ali Arham juga menjelaskan bahwa SMAN 8 sudah menjalankan program Dual Track. Ini program penggabungan antara pendidikan formal dan program keterampilan kewirausahaan.
“Kami sementara menampilkan dan kerjasama dengan dunia usaha dan industri (DUDI) seperti video editing, desain grafis, racikan kopi dan batik Shaho. Tentu ini dapat dikembangkan ke depannya. Tapi, kalau mau pesan photografi dan editing foto serta video saat wedding, anak-anak kami siap. Ini kreativitas dan karya mereka yang harus diketahui masyarakat,” ujar Ali Arham.
Ditambahkan Ali Arham, acara yang dikemas 3 hari itu diketuai Eko Yuli Sarwanto SPd yang kolaborasi dengan siswa dan dewan guru. “Saya sangat berterimakasih kepada seluruh guru dan panitia yang mengemas acara pembukaan sangat meriah. SMAN 8 ternyata keren,” ujar Ali Arham.
Ia mengatakan, kegiatan P5 dan kolaborasi dual track bertujuan agar SMAN 8 ke depan lebih diterima di masyarakat dan perguruan tinggi (PT) baik negeri dan swasta. “Lulusan SMAN 8 itu sekitar 50 persen kurang diterima di perguruan tinggi. Mereka tidak kuliah karena memang masuk dalam golongan tak mampu. Ini yang harus dipikirkan bersama,” ujarnya.
Kaitan P5 dan dual track disebutkan Ali Arham, SMAN 8 merupakan sekolah pertama yang menjalankan. Sekolah lain sifatnya mandiri. “Intinya karya-karya anak SMAN 8 itu sudah sangat layak dipasarkan baik lewat offline maupun online,” katanya.
Yang menarik, dari acara itu ada penampilan guru-guru yang tampil sangat gemulai dan kompak membawakan tarian Mappadendang asal Bugis (Makassar). Tarian ini menceritakan pesta pasca panen yang dirangkai dengan syukuran atas keberhasilannya dalam menanam padi.
“Ini tarian adat masyarakat Bugis sejak dulu kala. Biasanya dilakukan setelah panen raya. Menggunakan tampah penarinya karena mengayak gabah. Makanya pakaiannya menggunakan baju Bodo,” jelas H Sugito, Ketua Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Balikpapan kepada ketua komite Hilmansyah.
WONDERLAND INDONESIA
Yang menarik dalam event Festival Gelar Karya itu, tampilnya siswa lewat kolaborasi tarian berjudul Wonderland Indonesia. Tampilan ini menggabungkan musik tradisional yang diaransemen lewat lagu-lagu nasional sehingga lebih milenial.
Tarian ini mengusung kebudayaan daerah yang ditampilkan sangat apik dan kompak serta begitu variatif. Unsur keindahannya terlihat, karena penari menampilkan medley lagu-lagu seperti dari Banjar, Bali, Sajojo dan lainnya.
“Wah ini harus ditampilkan saat Ultah Kota Balikpapan 10 Februari 2023 nanti. Panitia harus menampilkan tarian Wonderland Indonesia karya SMAN 8 Balikpapan. Sebab, saya lihat memukau,” usul Sugito kepada Ali Amran.
Lebih menarik, Wonderland Indonesia karya SMAN 8 itu closing-nya ditutup dengan pembacaan Teks Proklamasi yang dibuat Soekarno-Hatta. Dua siswa membacakannya lewat gaya lipsync atau sinkronisasi bibir dibarengi dengan teks yang dibacakan lewat media aplikasi lainnya.
Akhirnya, opening event SMAN 8 itu ditandai pula dengan pemotongan tumpeng oleh OSIS dan tampilnya teater komedi yang juga diperagakan pengurus OSIS penuh inovatif, kreatif dan humoris.
Teater ini mempilkan semacam drama musikal yang menggabungkan lagu, dialog ucapan, akting dan tarian. Ada cerita cinta, humor, kemarahan dan lainnya. “Intinya keren semua event hari ini Pak Kepsek,” kata Hilmansyah yang disambut ungkapan terimakasih Kepsek seraya berkeliling ke stand-stand untuk melihat karya siswa yang juga dijual secara umum.
Acara itu juga dihadiri pihak Kecamatan Balikpapan Barat, kelurahan, jajaran babinsa dan babhinkamtibmas, Ditpolair, guru-guru dan undangan lainnya. Sukses SMAN 8. (git)