TINTAKALTIM.COM-Jajaran Polda, Polres dan Polsek untuk terus melakukan perubahan mindset dan kultur atau budaya untuk meneladani mantan Kapolri alm Jenderal Hoegeng Imam Santoso. Karena, sosoknya menjadi pedoman bagi anggota Polri demi melayani masyarakat.

“Kami di Polda Kaltim mengikuti hingga tuntas zoom meeting Dialog Publik kaitan Hoegeng ini hingga tuntas. Tujuannya, agar bisa memahami dan dapat dijadikan landasan di dalam bekerja. Sehingga, stigma negatif yang diarahkan polisi pelan tapi pasti berangsur-angsur bisa kembali positif,” kata Wakapolda Brigjen Mujiyono kepada wartawan usai mengikuti dialog bertema Hoegeng: Keteladanan Melintasi Zaman yang digelar Divisi Humas Polri di Jakarta dan diikuti polda se-Indonesia.

Di Polda Kaltim digelar di Gedung Mahakam atas support dari divisi bidang humas dan berjalan lancar, sukses serta memberikan inspirasi bagi undangan yang hadir.
Wakapolda mewakili Kapolda didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan H Habib Mahdar Abubakar Alqadrie, Rektor Universitas Balikpapan Ir Isradi Zainal, pengurus Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Balikpapan dan undangan lainnya.
Menurut Wakapolda, tidak mudah mengadopsi sikap-sikap Hoegeng secara lengkap. Intinya nilai-nilai kebaikan dan kesederhaan bisa jadi pelajaran dan perubahan sikap anggota polri.

Karena, dengan digelarnya dialog itu kata Wakapolda, bisa memahami bahwa polisi di Indonesia ini terus dipantau kegiatannya oleh masyarakat. Sehingga, fungsi pelayanan maksimal dapat dilakukan.
“Kami sadar bahwa polisi masih ada kekurangan. Tetapi, polisi yang baik di Kaltim juga banyak. Seperti apa yang disampaikan pembicara. Oleh karena itu, terus lakukan kritik membangun untuk institusi kepolisian jika itu ada yang kurang,” ujar Wakapolda.

Ditambahkan Wakapolda, setiap hari polisi selalu melakukan evaluasi untuk kerja-kerja di lapangan demi masyarakat. Sehingga, pelayanan dan penegakan hukum dapat berjalan sesuai ketentuan hukum. “Makanya ayo kita teladani dan menjadi polisi yang baik untuk masyarakat,” ujar Wakapolda.

Kegiatan dialog itu juga mensosialisasikan kegiatan ‘Hoegeng Award 2023’ yang sekarang ini sudah menjaring 15 polisi dari 5 kriteria seperti polisi inovatif, polisi berintegritas dan lainnya. Nanti, akan disaring dan diumumkan di publik setelah adanya masukan dari masyarakat.
“Tentu kita inginkan semangat kepemimpinan yang diwariskan almarhum Hoegeng bisa diimpelementasikan oleh anggota polisi di Kaltim. Tidak mudah tetapi Insya Allah semua bisa dilakukan tentu atas sinergi dan kolaborasi dengan masyarakat,” kata Wakapolda.

Makanya kata jenderal bintang satu ini, kehadiran seluruh unsur seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, pelajar, mahasiswa, pers dan tokoh pemuda dalam acara tersebut bisa dijadikan upaya untuk sama-sama memahami tugas kepolisian.
“Kami tidak alergi kritik. Makanya, setiap Jumat ada agenda Jumat Curhat di mana polisi ingin dekat dengan masyarakat dan meminta masukan apa saja yang harus dievaluasi. Khususnya dalam pelayanan dan penegakan hukum di masyarakat,” kata Wakapolda. (gt)