TINTAKALTIM.COM-Jumat (4/12/2020) menjadi hari istimewa bagi Wakil Walikota (Wawali) Balikpapan H Rahmad Mas’ud. Ia dapat silaturahmi dan bertemu dengan sahabat lamanya yang disebut sebagai guru. Karena, yang mengajari dirinya usaha hingga sukses. Ia adalah H Kumyono yang tinggal di kawasan Sepinggan.
Pak Yono –begitu Rahmad memanggilnya—seorang pengusaha transportir di perusahaan BUMN, PT Pertamina. Ia berjasa mengajari Rahmad berusaha, hingga usahanya sukses. “Saya hormat dengan Pak Yono. Dia guru saya. Hingga saya bisa menjalankan usaha sampai besar,” cerita Rahmad di sela-sela makan siang di kediaman Kumyono, Jumat (4/12/2020).
Pertemuan kedua sahabat yang sudah sekian lama tidak bersua itu, ternyata menurut Kumyono, diawali dari mimpi. Tentu, mimpi itu, banyak orang percaya memiliki arti yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Setiap orang punya cara untuk menafsirkan mimpi.
“Serius, saya mimpi untuk bertemu Rahmad dan ingin makan bersama. Alhamdulillah, di hari Jumat berkah ini bisa bertemu,” cerita Kumyono didampingi sahabatnya H Darmadi dan lainnya.

Dalam mimpi itu, Kumyono didatangi sahabatnya sekaligus gurunya dari Yaman. Seorang habib yang meminta agar dirinya menemui Rahmad Mas’ud. Lalu, dicarikan waktu yang tepat.
“Saya memilih hari Jumat. Sekaligus mengajak Pak Rahmad salat Jumat berjamaah di masjid saya (lingkungan Sepinggan),” kata Kumyono.
Rahmad ternyata memenuhi janjinya bertemu sahabatnya Kumyono sekaligus salat Jumat di masjid kawasan Sepinggan tak jauh dari SMKN 1 Balikpapan. Tanpa disadari, seolah terjadi ‘komunikasi spiritual’, ada pertanda mimpi itu membawa firasat kebenaran dan ‘intervensi Illahi’.
“Pak Rahmad saya ajak salat Jumat di Masjid Nurul Falah. Kok cocok ya. Apa ini firasat dari Allah. Nurul Falah itu kan artinya Cahaya Kemenangan atau Cahaya Keberuntungan. Lho, Pak Rahmad Mas’ud kan lagi nyalon walikota. Insya Allah jadi dan ini cahaya kemenangannya tampak,” urai H Kumyono.
Lalu, mimpi dan salat Jumat di Masjid Nurul Falah itu jadi bahasan sembari makan siang. “Ini memang firasat kemenangan. 9 Desember 2020 sebentar lagi,” ujar Ir Fatman Parakkasi, sahabat Rahmad yang ikut dalam agenda salat Jumat itu bersama H Sugito dan Syarifuddin.
Rahmad jumatan dan berada di shaf terdepan bersama jamaah lainnya. Usai salat, menuju kediaman Kumyono. Jamaah lainnya juga mengikuti. Di rumah yang halamannya luas itu, makanan sudah digelar. Ada sate, ikan bakar, sayur sup, tempe tahu, tumis kecambah dan makanan lezat semua.

“Alhamdulillah, rezeki Allah dapat makan gratis hari ini saya. Terimakasih Pak Yono,” ujar Rahmad.
Saat makan, silaturahmi terjadi. Ada mantan anggota DPRD asal Fraksi PDI Perjuangan, H Darmadi ikut juga menikmati menu makan siang. “Segar ini. Ayo, disantap bapak-bapak,” pinta Darmadi.
SPBN DAN RUMAH HABIB
Sementara itu, H Kumyono memanfaatkan momentum pertemuan dengan sahabatnya Rahmad Mas’ud itu dengan sejumlah pengajuan. “Saya kali ini benar-benar meminta Pak Walikota,” ujar Kumyono, yang sudah memanggil Rahmad dengan ungkapan walikota berkali-kali.
Kumyono dan warga lainnya bercerita, ada parit yang belum tuntas di lokasi itu. Panjangnya sekitar 100 meter. Sempat dikerjakan oleh kontraktor tetapi tidak tuntas karena bahannya sangat minim. “Pak Walikota, bantu ya mengenai parit itu,” pinta Kumyono.

Tidak itu saja, Kumyono juga mengajukan agar Rahmad Mas’ud membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di wilayah Sepinggan. Juga rumah habib yang dapat dipergunakan untuk kepentingan ‘rumah singgah’. “Insya Allah, Pak Rahmad Walikota. Dan akan amanah,” doa Kumyono, disambut amin undangan yang hadir.
Rahmad pun tentu akan berjuang untuk semua yang diajukan Kumyono. “Insya Allah, nanti saya konsultasi juga dengan anggota DPRD daerah pemilihan Balikpapan Selatan, sehingga usulan pembangunan infrastruktur dapat dilakukan,” ujar Rahmad.
Biasa jika bapak-bapak berkumpul, cerita berbau kelakar pun terjadi. “Salud dengan Pak Rahmad Mas’ud. Orang kaya tetapi istrinya satu. Tipe suami yang setia dengan istri,” ungkap Kumyono.
Rahmad tak tinggal diam. Ia juga jago berkelakar. “Harusnya kalau istri itu kan tiga ya. Itu bahasa Inggris, is-one (satu istri), is-two (dua istri) dan is-three (tiga istri),” kata Rahmad sambil tertawa.
Jika tak disudahi, cerita ngalor-ngidul akan terjadi lama. Sehingga, Rahmad pun harus pamitan karena masih ada pertemuan dengan komunitas warga Sunda. “Maaf, saya harus makan dikit. Nanti ada makan lagi,” ujarnya, sambil tersenyum dan berjalan keluar dari rumah. (tig)