TINTAKALTIM.COM-Menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim segera menggelar rampchek pada 4-8 November 2024 untuk seluruh kapal feri yang melintasi jalur Pelabuhan Penyeberangan Kariangau-Penajam Paser Utara (PPU) dan sebaliknya.
Rampchek telah diatur jadwalnya dengan konsep tiga trip baik dilakukan dari Kariangau maupun Penajam dengan dukungan dua tim BPTD Kaltim yang akan bekerja maksimal di lapangan.
“Kami melakukan rampcheck karena mengacu pada surat Dirjen Hubdat Nomor Ap.005/5/7DJPD/2024 tanggal 10 Oktober 2024. Tujuannya, mendukung kelancaran pelayaran dan menjamin keselamatan serta angkutan penyeberangan bagi pengguna jasa,” kata Kepala BPTD Kaltim Renhard Ronald saat memimpin rapat kesiapan Nataru 2025 di ruang rapat Pelabuhan Kariangau, Selasa (29/10)
Dalam rapat itu hadir General Manager (GM) PT ASDP Balikpapan Yannes Kurniawan, Plt Kadishub Kaltim Ir Hj Lisa Hasliana MSi, Kepala Seksi Prasarana Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Agung Wibowo SH MH, Kepala Seksi Sarana dan Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Hendra Ayi Sonica SE MAk, Kasi Lalu-Lintas Jalan, Sungai, Danau, Penyeberangan dan Pengawasan Bagus Panuntun Kuncoro Edi S SiT MAP, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Elba Iskandar S SoS MSi, Dishub Kabupaten PPU, para operator penyeberangan feri dan undangan lainnya.
Disebutkan Renhard, rampcheck bersifat fleksibel. Nanti juga dilakukan dengan pola di perjalanan ketika kapal feri melintasi jalur baik dari Kariangau maupun PPU. “Dalam perjalanan feri (sailing time), kita juga lakukan rampcheck. Sehingga tidak mengganggu jadwal pelayaran feri,” jelas Renhard.
Dalam rampcheck nanti kata Renhard, ada sejumlah komponen pemeriksaan yakni fisik, dokumen kelaiklautan kapal dan uji fungsi sarana serta seluruh fasilitas pendukungnya terutama yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan pelayaran.
“Nanti form diisi dan itu bagian dari legalitas pola pemeriksaan di antaranya kaitan dokumen surat laut (pas besar), surat ukur, sertifikat garis muat kapal, sertifikat keselamatan kapal yang totalnya 12 item. Ini tolong dipersiapkan,” pinta Renhard.
JADWAL
Dikatakan Renhard, jadwal akan dibagi beberapa trip misalnya tanggal 4 November 2024 akan ada dua tim turun yakni di Kariangau untuk rampcheck pukul 08.15 Wita KMP Kineret dan pukul 08.30 KMP Gajah Mada. Lalu di Penajam Paser Utara untuk kapal KMP Srikandi dan KMP Tranship II masing-masing pukul 10.15 dan pukul 10.30 Wita.
“Kita mengikuti jadwal kapal. Dan jadwal ini akan dikirimkan ke seluruh operator. Untuk hari kedua ada 6 kapal yang di-rampcheck dua tim yakni KMP Tawes, KMP Dingkis, KMP Selat Madura II, KMP Muchlisa, KMP Dharma Ferry dan KMP Goropa semua lokasi di Kariangau,” jelas Renhard.
Bukan yang hanya melintasi Kariangau-Penajam saja, menurut Renhard kapal yang lintas provinsi menuju Palu dan Mamuju juga akan dilakukan rampcheck dan jadwalnya ditentukan kemudian.
Masih dalam jadwal rampcheck, untuk hari ke-3 (trip I), akan dilaksanakan tim untuk KMP Ulin Ferry dan KMP Tiga Anugerah di Kariangau dan untuk trip II di Penajam adalah KMP Poncan Maole dan KMP Agung Wilis I.
“Rampcheck ini tujuan utamanya memastikan keselamatan dan keamanan kapal serta pelayanan yang terbaik kepada penumpang. Mohon dukungan seluruh operator termasuk dari ASDP dan Dishub Kaltim serta Dishub PPU. Tolong kelengkapan dokumen kapal dan kondisi kelayakan kapal disiapkan,” kata Renhard.
Dalam kaitan lainnya, untuk mendukung kecepatan pelayanan Renhard meminta bahwa kesepakatan kaitan port time (waktu sandar dan bongkar di pelabuhan) agar dipatuhi operator.
“Pada saat 9 Oktober 2024 seluruh operator sudah rapat. Dan sepakat untuk mematuhi jadwal port time masing-masing 15 menit total 30 menit. Karena, ini terkait dengan kepercayaan pengguna jasa terkait kecepatan, keamanan dan keselamatan, jadi harus dipatuhi. Kalau tidak, kita ditinggal konsumen,” kata Renhard yang menambahkan jika ada kapal yang sedang bunker (mengisi BBM), maka jadwal port time diperhitungkan.
SPM DAN IZIN OPERASI
Dalam rapat itu, seluruh pihak mendukung kegiatan rampcheck. Termasuk Dishub Kaltim yang nanti juga memiliki tugas untuk melakukan rampcheck termasuk kaitan izin operasi dan Standar Pelayanan Minimum (SPM).
“Kita sangat mendukung kegiatan rampcheck ini. Sebab, Dishub Kaltim juga punya tanggung jawab dalam SPM termasuk rampcheck kapal angkutan sungai seperti di Pelabuhan Sungai Kunjang dan Pelabuhan Pasar Pagi,” kata Ir Hj Lisa Hasliana.
Dikatakan Hj Lisa, puncak Natal dan Tahun Baru 2025 diakui akan terjadi lonjakan penumpang (peak season). Karena, kaitan libur ibadah dan liburan masyarakat memanfaatkan ke sejumlah tempat wisata.
“Terimakasih BPTD Kaltim, kami dari Dishub Kaltim juga akan memastikan seluruh kapal harus laik operasi sesuai SPM” kata Hj Lisa.
Sementara itu Kepala ASDP Balikpapan Yannes Kurniawan mengatakan, selain rampcheck juga perlu dukungan semua pihak kaitan lalu-lintas kendaraan yang akan masuk pelabuhan dari PPU.
“Kita ingin kerjasama semua pihak. Sebab, di tahun sebelumnya sempat terjadi kemacetan panjang. Ini perlu dibentuk Posko Sinergi melibatkan multi-stakeholders seperti Dishub Kaltim, BPTD Kaltim, ASDP, Dishub PPU dan Gapasdap,” kata Yaness.
Sementara itu dalam kaitan kelengkapan dokumen, Ayu dari BPTD Kaltim meminta kepada seluruh operator agar dapat meng-upload dokumen via link yakni: https://bit.ly/AdministrasiDokumenKRU-PNJM . Sehingga, selain yang asli bisa ditunjukkan juga yang fotocopy pada saat kegiatan rampcheck.
“Ini untuk memudahkan para operator. Sehingga, kelengkapan dokumen bisa secara online dilakukan dan pada saat kegiatan rampcheck kita tinggal melakukan kegiatan fisik jika dokumen lengkap,” kata Ayu. (gt)