Catatan: Sugito *)
TINTAKALTIM.COM-Di balik kesuksesan penyelenggaraan puncak Pekan Keselamatan Jalan (PKJ) 2023 oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Kaltim di Kutai Kartanegara (Kukar) sehingga ‘diganjar’ penghargaan nasional tak lepas dari soliditas tim panitia dan dukungan multi-stakeholders.
Ada sikap serius yang dipercayakan dan dikerjakan pada anak-anak muda yang masing-masing memiliki talenta. Mereka ingin hanya satu tekad, acara sukses dan gelarannya pun berjalan maksimal.
Menggandeng Event Organizer (EO) Balikpapan Media Utama (BMU) pimpinan Aditya Rizky dengan personel Sile, Kiki dan lainnya, tim panitia BPTD antusias untuk mempersembahkan acara yang tak hanya bernuansa hiburan tetapi edukatif bagi masyarakat.
Media ini mengikuti acara itu sampai tuntas dan rangkaiannya. Tujuannya, bukan untuk membuat suasana penuh sesak (crowded) karena ini bukan konser yang mendatangkan artis ‘papan atas’. Tetapi, bagaimana pesan tersampaikan, perubahan kultur dan mindset di masyarakat khsusnya di bidang lalu-lintas dan selamat di jalan dapat diwujudkan.
Sejak awal, Kepala BPTD Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT dan seluruh kasi di institusi Ditjen Hubdat ini, bertekad bagaimana Kaltim tak hanya sekadar menggelar acara. Dipilih di Kukar, karena Kota Balikpapan pernah digelar PKJ yang dilaksanakan di Dome. Selain itu, tanggung jawab kerja BPTD Kaltim daya jangkaunya hingga 10 kota-kabupaten.
“PKJ ini memang mengikuti kebijakan Kemenhub melalui Ditjen Hubdat. Temanya setiap tahun berbeda-beda melihat isu yang up to date bidang lalin dan keselamatan jalan. Di tahun 2023 mengusung tema Suistanable Transport dengan kampanyenya #RethinkMobility,” kata Muiz menjelaskan rangkaian acara PKJ itu di Kaltim.
Secara substansif, Muiz hanya ‘memberi komando’ stafnya untuk bekerja maksimal. Mengikuti rujukan buku panduan pelaksanaan PKJ yang telah diluncurkan Direktorat Sarana Transportasi Jalan. Juga, targetnya yang dituju pelajar, mahasiswa, komunitas dan masyarakat dengan goal mengurangi jumlah korban kecelakaan di jalan dan terciptanya safety culture.
Hanya, Muiz dan sejumlah kasi yakni Kasubbag TU Dailamianus, Kasi Sarana dan Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Wisnu Herlambang, Kasi Lalu-Lintas Jalan, Sungai, Danau, Penyeberangan dan Pengawasan Bagus Panuntun Kuncoro Edi yang juga leader teknis PKJ 2023 serta pengawas Terminal Batu Ampar Sulis Setyawan, Terminal Samarinda Seberang Heriyawan, Plt Kepala UPPKB Karang Joang Soleh pun hadir. H-1 kegiatan di malam hari ikut melakukan monitoring kesiapan acara.
Kemasan acara itu, ada 30 pesan keselamatan untuk edukasi seperti kurangi speed atau kecepatan di jalan, imbauan jalan kaki dan bersepeda hingga menggugah bahwa keselamatan tanggung jawab bersama. Jadi ‘domain pelaksanaannya’ memang edukatif yang tidak berorientasi profit.
Banyak kegiatan yang dikemas menjadi edukatif. Kaitan sosialisasi Sadar Lalu-Lintas Usia Dini (SaLUD) yang paling greget. Karena, inilah kampanye paling efektif untuk sekaligus implementasinya.
Tim melibatkan guru-guru PAUD yang acaranya pun dirancang dengan mengajak guru belajar lalin dan dijadikan ajang sharing experience atau berbagi pengalaman yang acaranya dilakukan sejak September 2023 hingga 8 Oktober 2023.
6 DIVISI SUPERTEAM
Gerak langkah aktivitas PKJ 2023 di Kukar, sudah disiapkan panitia. Mereka membentuk 6 divisi yang masuk superteam. Dari seksi acara, sekretariat, konsumsi, keamanan & parkir, perlengkapan & tranportasi serta tim humas & dokumentasi.
Personelnya adalah mereka yang memang cakap dan bertanggungjawab dalam tugas seperti Lingga, Arifa, Frenky dan Arifa dipercaya sebagai ketupat (ketua panitia) acara. Mereka ini kerjanya memastikan suksesnya acara dan berkordinasi dengan EO jika ada kendala di lapangan dan masuk sebagai ‘pasukan inti acara’
Hanya seksi acara membagi para leader yakni Yulidah, Christin, Dheny, Zela, Fabrin (lomba mewarnai) yang tugasnya seabrek dari registrasi peserta hingga memastikan dan mengawasi jalannya lomba sampai tuntas.
Tak hanya itu, tim kerja lainnya adalah Umar, Raka, Naufal (jalan sehat). Mereka dari mempersiapkan mobil patwal sampai melayani pemotongan kupon jalan santai. Dan tim inilah yang ‘dicari-cari’ peserta karena doorprize-nya harus dipotong untuk diundi.
Pekerjaan yang sedikit puyeng adalah bagian administrasi yang turut men-support acara sukses. Mereka adalah Dinda, Helmy Eka Mei dan Niar. Bagaimana tidak, urusannya menyampaikan undangan, bagi kaus, konfirmasi peserta dan tamu, menyiapkan hotel sampai memastikan tamu itu datang apa tidak.
Kerjanya, seperti silent operation tapi hasilnya harus pasti. Jika tidak, acara sepi karena ‘dokumen undangan’ yang dibagi tanpa konfirmasi dan tingkat kehadiran pun tak pasti.
Hanya ada tim yang dianggap enak. Mereka adalah Wimya, Yufa dan Ayu (seksi konsumsi). Tetapi, tim ini juga ngeri-ngeri sedap, jika konsumsi yang dibagi kurang. Apalagi dari urusan jajanan pasar, lunch box sampai snack. Ayu terlihat paling super sibuk. Ia harus memastikan listing siapa saja yang mendapatkan lunch box itu.
Dari pengamatan media ini, semua yang ‘dijatah’ dapat makan dan urusan ‘kampung tengah’ bisa teratasi. Seksi konsumsi bekerja sesuai jobdesk. Mereka pun harus ‘menjaga’ lunch box agar tidak kurang karena yang menerima tak masuk daftar. Maklum, harus fix dengan budget panitia.
Yang sedikit aman adalah Widi, Udau, Bepen dan Richi (seksi keamanan dan parkir). Kendati aman tetapi juga lelah, karena harus membantu mengatur kendaraan dan memastikan space parkir. Apalagi untuk undangan VIP.
Aman, karena yang diatur bukan peserta konser musik Coldplay di Jakarta yang sempat ‘chaos’ karena banyak kejadian seperti tiket dobel, masuk tanpa tiket hingga penonton menjebol pintu masuk. Ekstra ketat keamanan.
Tetapi di PKJ 2023 Tenggarong, aman. Karena, Kaltim memang aman dan acaranya berjalan penuh kekeluargaan serta silaturahmi dan saling selfie. Asyik. Hanya, timnya Widi juga melakukan around tugas untuk membantu tim lainnya.
Seksi yang juga mendukung acara sukses adalah seksi perlengkapan & transportasi. Mereka terdiri dari Hadi, Rakhmat, Ilham dan Amiraldi. Tugasnya, ‘disenangi’ peserta karena yang menyiapkan doorprize termasuk ngurusi kepastian sound system dan lainnya.
Nah, seksi satu ini yang paling disebut-sebut ‘cari muka’. Karena, mengambil gambar setiap orang untuk didokumentasikan. Mereka disebut juga ‘tim teknis podcast’ terdiri dari Ade, Taufik dan Syaban. Kerja mereka inilah yang juga menyebar informasi dan membuat dokumentasi laporan secara detail untuk di-share lewat aplikasi sosmed. Klop sudah.
Sempurna! Itulah kerja superteam kepanitiaan PKJ 2023 BPTD Kaltim. Jika diasumsikan mengapa harus meraih juara? Karena kerjanya detail termasuk juga pelaporan kegiatan. Sehingga, pantas jika diganjar penghargaan pelaksana terbaik event PKJ 2023 di Kukar oleh Kemenhub melalui Ditjen Hubdat.
Selamat! Semoga jadi kerja jariyah dan secara umum berjalan baik. Dan yakinlah setiap event apapun jangan sampai mencari yang sempurna. Sebab, ada ungkapan: Nobody is perfect, that’s why pencils have erasers (Tidak ada seorang pun yang sempurna, itulah mengapa pensil punya penghapus). Salam Tertib, Aman Lancar.**
*) Wk Ketua Media Online Indonesia Kaltim, Direktur Tintakaltim.Com, Wk Ketua Lembaga Konsumen Mandiri Balikpapan.