TINTAKALTIM.COM-Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME menegaskan, masyarakat tak perlu melakukan panic buying atau panik berbelanja membeli kebutuhan pokok saat Ramadan. Apalagi ditumpuk demi menyambut Idul Fitri 1433 H.
Walikota mengimbau, untuk membeli barang seperlunya. Sebab, panic buying bakal memicu habisnya stok barang di pasaran, sehingga menyebabkan kelangakaan. Akibatnya, harga barang meningkat drastis sehingga menyulitkan orang yang benar-benar membutuhkan yang pada gilirannya terjadi inflasi.
“Selain kaitan berbelanja, saya ingin menyampaikan pentingnya kita semua menjaga nilai persatuan dan kesatuan. Saling menghargai dan meningkatkan silaturahmi,” kata Walikota saat membuka event Umat Peduli Inflasi (UPI) yang digagas Bank Indonesia, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Balikpapan dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Masjid Islamic Centre Balikpapan, Jumat (1/04/2022).
Acara itu juga dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan R Bambang Setyo Pambudi yang juga Wakil Ketua TPID, Ketua MUI Balikpapan Habib Mahdar Abubakar Alqadrie, Kepala Kemenag H Johan Marpaung SAg MM, Ketua NU Balikpapan KH Muhlasin, sejumlah pimpinan pesantren dan undangan lainnya.
Menurut Walikota, suasana sejuk menyambut Ramadan harus diciptakan. Disambut dengan rasa suka cita. Karena, ini bulan berkah dan penuh ampunan.
“Menjaga ukhuwah saat Ramadan penting sekali. Apalagi adanya perbedaan penetapan 1 Ramadan. Semoga Ramadan tahun ini dapat diisi dengan amaliah ibadah dan kegiatan positif,” pinta Walikota.
CERDAS DAN BIJAK
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan R Bambang Setyo Pambudi mengatakan, agar masyarakat khususnya kalangan ibu-ibu atau emak-emak untuk berbelanja ‘Cerdas dan Bijak’ yakni belanja sesuai kebutuhan, membuat daftar belanja yang diperlukan, membandingkan harga untuk memperoleh harga terbaik, mencari barang pengganti jika barang yang diinginkan mahal serta tidak menimbun barang dan makanan.
Menurut Bambang, BI kini bersama TPID dan Pemkot Balikpapan serta berbagai pihak bersinergi menetapkan straegi pengendalian inflasi di Balikpapan. Antisipasi risiko inflasi, kini ada strategi 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi yang efektif.
“Program 4K itu bukan BI saja tetapi seluruh stakeholders harus mendukung. Sebab, ini lebih menekan inflasi agar masyarakat tidak sampai kesulitan di saat Ramadan,” ujar Bambang.
Oleh karenanya kata Bambang, upaya yang dilakukan sosialisasi melalui program Umat Peduli Inflasi. Tujuannya mengendalikan inflasi dari sisi permintaan agar umat tenang, aman dan nyaman selama Ramadan dan Idul Fitri 1443 H.
“Peran ulama baik ustaz dan ustazah lewat program ini agar sama-sama menyampaikan ke umat untuk berbelanja secara bijak dan tak panic buying agar potensi permainan spekulan untuk memainkan harga tidak terjadi,” kata Bambang.
Spekulan kata Bambang, biasanya mempermainkan harga di sejumlah komuditas bahan makanan seperti gula pasir, daging ayam ras, telur ayam ras dan cabe rawit.
Bambang juga meminta agar masyarakat yang sudah mengenal QRIZ untuk berbelanja secara non-tunai sebab bisa dilakukan kapan dan di mana pun tanpa kontak langsung. Ia pun mengapresiasi peran MES, MUI yang berkolaborasi dengan BI untuk mengendalikan inflasi lewat program Umat Peduli Inflasi di Balikpapan. “Termasuk Pemkot Balikpapan yang terus mengawal dan menjaga inflasi,” pungkas Bambang seraya menutup sambutannya dengan pantun:
Roti mantau adanya di Balikpapan, Bisa dikukus tak perlu goreng pakai minyak. Mari kita sambut bulan Ramadan, Dengan hati damai dan belanja bijak. (gt)