TINTAKALTIM.COM-Dijadwalkan Rabu (20/11/2019) malam ini sekitar pukul 19.30 Wita atau setelah salat Isya, penceramah kondang dan disebut sebagai kiyai nyentrik KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq tampil dalam acara tablig akbar di rumah pribadi Wakil Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud (RM) di bilangan Jln Wiluyo Puspoyudo.
“Ayo kita menjalin persaudaraan sesama Islam (ukhuwah Islamiyah) hadir bersama mendengarkan ceramah Gus Muwafiq. Di rumah pribadi, bukan rumah jabatan,” ajak Rahmad Mas’ud sekaligus mengundang warga.
Rahmad mempertegas, acara maulid Nabi Muhammad SAW digelar di rumah pribadi karena dikhawatirkan warga datang ke rumah jabatan. Dan, acara ini sekaligus untuk memberikan makna kaitan pentingnya mencintai Rasulullah lewat acara maulid.
Mengundang Gus Muwafiq ke rumah pribadi, bukan kali ini saja bagi Rahmad Mas’ud. Jika ke Kota Balikpapan, kiyai yang kerap mengenakan sarung putih dan kaus oblong putih ini, selalu menghubungi Rahmad. Sekadar silaturahmi ke rumah saat transit dari daerah lain sebelum berangkat ke Jogyakarta. Terkadang, Rahmad juga meminta agar kiyai tinggal sehari di Kota Balikpapan untuk dijamunya.

Rahmad menjadikan Gus Muwafiq jadi ustaz favoritnya selain Ustaz Das’ad Latief dan Abdul Somad, karena gaya ceramah ustaz asal Sleman ini selalu meneguhkan makna Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Mempersatukan umat, itu yang saya suka serta inspiratif dan kaya akan makna. Itu disampaikannya dengan santai,” jelas Rahmad.
Untuk generasi milenial juga kata Rahmad, Gus Muwafiq sangat tepat. Karena pemahaman sejarah Islam menjadi penting diketahui anak muda. Selain, pemahaman agama, ia juga dapat membedah khasanah Islam dalam Alquran, hadist maupun kitab-kitab lainnya. Itu dikusai maksimal.
“Dia ustaz yang hafal sejarah baik dari teori penciptaan alam semesta, zaman nabi-nabi sampai sejarah Islam Nabi Muhammad SAW. Yang mengagumkan, sejarah nusantara dia juga hafal di luar kepala,” kata Rahmad sehingga mengundang ustaz yang pernah menjadi asisten pribadi mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Menurut Rahmad, beberapa waktu lalu Gus Muwafiq juga sempat dijamu makan malam di rumah pribdinya. Banyak cerita yang disampaikan. Justru, ia mengetahui konsep dan wacana Islam kontemporer, tahu peta politik dan lainnya. “Pokoknya ini kiyai lengkap wawasannya. Apalagi kocak dan penuh humor sehingga jamaah tidak bosan,” ujar Rahmad Mas’ud.
Ulasan ceramah Gus Muwafiq juga mudah dicerna. Ungkapannya adalah ‘bahasa rakyat’ . Karena, ini kiyai yang mengetahui retorika dakwah dengan melihat audiens. Jika di kampus, ceramahnya ilmiah. Kalau dengan masyarakat awam, cerita dengan nalar, tradisi dan psikologi umum masyarakat. “Makanya, sayang jika tidak hadir. Sebab, selain kita cinta Rasulullah juga mendapat ilmu agama dari Gus Muwafiq yang pernah kuliah di IAIN Jogjakarta ini,” ajak Rahmad Mas’ud.
Dari catatan penulis, Gus Muwafiq konon adalah pembela Gus Dur yang disebut ‘pasukan berani mati’. Ketika Gus Dur akan dilengserkan pada Mei 2001, ia pernah sendirian mengangkat mobil panser milik TNI dengan tangan kirinya dan sempat diabadikan wartawan dan jadi headline pemberitaan. (git)