TINTAKALTIM.COM-Ustaz kondang KH Ahmad Muwafiq atau biasa disapa Gus Muwafiq selalu memberi pandangan Islam yang lebih mempersatukan persaudaraan (ukhuwah). Ia menyebut, bhineka tunggal ika itu sebenarnya wujud pelajaran Islam masa lalu. Di mana berbeda-beda tapi tetap satu dibuktikan lewat nenek moyang yang satu yakni Nabi Adam dan Siti Hawa.
Pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa dilakukan di Jabal Rahmah. Itulah pertemuan dua manusia yang dilandasi kasih sayang. Jabal berarti gunung atau bukit, sedangkah rahmah adalah kasih sayang. Dari situlah Jabal Rahmah menjadi monumen cinta dan perdamaian manusia. Juga simbol bahwa manusia di dunia apapun asal negaranya tetap satu nenek-moyangnya. Itu dapat ditemui saat umat Islam menunaikan ibadah haji.
“Dari China, Arab, Eropa atau Indonesia semua dari nenek moyang yang satu yakni Adam dan Hawa,” kata Gus Muwafiq di hadapan ribuan jamaah yang memadati acara maulid gelaran keluarga Rahmad Mas’ud (RM) di kediamannya Jalan Wiluyo Puspoyudo, Kamis (20/11).
Lalu, Gus Muwafiq mengutip satu ayat Alquran, surah Al-Hujurat ayat 13 yang artinya berbunyi: Hai Manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling kenal-mengenal. “Hanya kata lita’aarofuu itu lebih pada arti saling pengertian, bukan kenal-mengenal,” jelas Gus Muwafiq.
Alasannya sederhana kata ustaz, orang Arab itu cantik-cantik, sebab di sana air susah. Jadi supaya nggak mandi tetap kelihatan cantik. Juga orang Eropa itu besar-besar body-nya, tapi diberi musim dingin. Nah kalau panas ke Indonesia sebab musim tropis. “Terus mereka berjemur, bukan pornografi, kita saja yang otaknya ngeres,” ujar ustaz disambut tawa hadirin.
Jadi kata lita’aarofuu itu saling pengertian. Kita harus pengertian dengan bangsa-bangsa lainnya. Indonesia harus bersyukur sebab dipersatukan lewat wujud Jabal Rahmah. Dari situ Indonesia harus belajar ukhuwah. Makanya itu disebut ukhuwah basyariah atau persaudaraan antar umat manusia.
“Mengapa orang Afrika itu hitam dan seperti gosong, sebab di sana ada Singa Afrika yang ganas, sehingga ketika tengkurep (merebahkan diri dengan muka ke bawah-Red) dikira batang hitam. Coba kalau putih, apa nggak dimakan singa,” lagi-lagi Gus Muwafiq memecah suasana dengan gelak tawa jamaah.
Fisik rakyat Indonesia itu kecil-kecil. Ya diterima saja kata Gus Muwafiq. Sebab Indonesia negara paling indah dan Islam yang mempersatuan mereka lewat persaudaraan dan pengertian.
MAKAN-MAKAN
Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq juga menilai peringatan Maulid Nabi jangan dicari dalilnya. Biar saja jika umat Islam merayakan. Dianalogikan, maulid itu perayaan ulang tahun seorang anak dan biasanya dirayakan meriah. Sehingga, merayakan maulid harus tambah meriah. “Yang punya tumpeng keluarkan , yang punya makanan enak keluarkan. Bikin semarak karena semua ikut gembira. Intinya maulid itu ya makan-makan enak,” ujar ustaz.
Di Jogyakarta tempat ustaz, jika merayakan maulid tumpengnya raksasa. “Seperti bentuk rumah Pak Wawali Rahmad Mas’ud. Jadi kalau sekarang belum ada tumpeng, tahun depan harus ada. Kalau saya ya suka durian. Merayakan maulid sampai ada musim durian,” jelasnya.
Meski banyak orang yang nyinyir dengan maulid, menurut kiyai berambut gondrong itu, meminta jamaah tidak perlu menggubrisnya. Rayakan saja dengan makan-makan enak. Nah, tumpeng kalau ada dimakan dengan doa allahuma bariklana berarti disebut makanan yang berkah, supaya dagingnya berkah, doanya berkah dan ketika meminta kepada Allah dikabulkan doanya karena berkah. “Kita umat Nabi, bukan nabi. Memperingati maulid itu cinta dengan nabi,” ujar ustaz.
HARUS DIUNDANG
Kiyai yang fasih berbicara sejarah itu prihatin dengan kondisi masyarakat sekarang jika dengar ada peringatan maulid harus diundang. Sebenarnya, segera bergegas datang. “Harusnya segera datang, katanya cinta nabi,” contohnya.
Dirinya mencontohkan sahabat Abu Bakar saat melihat nabi sedang merenung ternyata sedih ditinggal istrinya Khadijah. Abu Bakar dengan senang hati pun merelakan putrinya Aisyah untuk kanjeng Nabi. Sahabat Umar juga demikian sebagaimana dikatakan Gus Muwafiq siap merelakan Hafshah untuk baginda Nabi, sebagai istri.
“Bayangkan itu sahabat nabi. Pengorbanannya luar biasa kepada nabi. Harta dan anak sampai diberikan. Kita, katanya cinta nabi tapi maulid nyumbang ayam tapi pincang,” canda ustaz.
AKHLAK RASULULLAH
Dalam ceramah Gus Muwafiq yang berjalan hingga 2 jam itu dihadiri ribuan jamaah. Dari tokoh agama, tokoh masyarakat, anak-anak muda era milenial, ibu-ibu pengajian yang bertahan hingga sekitar pukul 23.30 Wita itu, juga diceritakan bagaimana akhlak Rasulullah. Generasi yang dekat Rasulullah adalah sahabat, kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi’in) dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (ta bi’ut tabi’in) dan seterusnya.
Makanya, berat dan kalau mencontoh akhlak Rasulullah itu. “Kita ini masih jauh jaraknya dengan Rasulullah, sehingga kalau cinta jangan sampai menilai orang lain itu tidak sesuai dalil Rasulullah. Ada yang menyebut bi’dah dan lainnya. Sudahlah, kita akur saja dan kita ini mahzab Ahlusunnah Waljamaah dan umat sekarang yang harus percaya ulama,” ujar Gus Muwafiq disambut tepuk tangan hadirin.
Menurut ustaz, Nabi yang disebut khairul khalq (mahluk terbaik) itu, akhlaknya luar biasa. “Jadi kalau saya ceramah contohlah Rasulullah. Lah, wong kita ini akhlaknya belum sempurna, jadi takut juga menyampaikan, wong kita tidak dekat Rasulullah dan nggak pernah tahu Rasulullah,” ujar ustaz.
Tapi, Gus Muwafiq lalu menceritakan bahwa umat Islam di era sekarang tidak perlu takut dan nggak dicintai Rasulullah. Sebab, Rasulullah akan kagum kepada umatnya yang tentu bukan malaikat, sahabat dan lainnya tetapi mereka yang tidak pernah berjumpa dengan Rasulullah, mereka yang tidak pernah melihat Rasulullah dengan mata kepala sendiri, mereka yang memiliki jarak berabad-abad dari Rasulullah tapi kecintaan mereka pada Nabi tidak perlu diragukan lagi.
“Makanya memperingati Maulid Nabi Muhammad, salah satu wujud cinta kita kepada Rasulullah, supaya Rasulullah kagum kepada kita,” kata Gus Muwafiq
Jika cinta Rasulullah, akhlaknya sempurna. Bayangkan kata Gus Muwafiq, Nabi diludahi saat berdakwah, orang yang meludahi dicari dan ketika sakit dijenguk. Lainnya, Rasulullah nggak pernah dan tidak suka berbohong. “Tapi kalau umat sekarang, nggak berbohong satu hari saja ya sariawan,” kembali ustaz berkelakar.
LESBUMI NU
Dalam acara Maulid Nabi di kediaman RM itu, juga ada penampilan menarik dari Lesbumi atau Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia milik Nahdlatul Ulama (NU) Kota Balikpapan. Mereka tampil membawakan shalawat dengan iringan bunyi gamelan dan rebana. Lantunan shalawat tidak hanya dilagukan seperti biasanya, namun mengadopsi lagu-lagu cirri khas gandrung. Bahkan mereka juga tampil dengan kelompok yang disebut BSM atau Barisan Santri Milenial.
TERIMAKASIH DAN MAAF
Sementara itu, Rahmad Mas’ud sebagai shohibul hajat atau orang yang memiliki hajat yang juga shohibul bait atau tuan rumah, mengucapkan terimakasih atas kehadiran ribuan jamaah. “Saya atas nama keluarga bersama istri saya, minta maaf jika acara ini ada kekurangan. Intinya, kami dan keluarga menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW untuk mengenang Rasulullah dan memupuk rasa cinta dengan Rasulullah, semoga akhlaknya dapat dicontoh dan diimplementasikan oleh warga Kota Balikpapan,” ujar Rahmad.
Dalam acara itu sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) hadir termasuk istri Wali Kota Balikpapan Hj Arita Effendi, istri mantan Wawali Balikpapan Heru Bambang, istri sekretaris kota (Sekkot) Ny Sayid N Fadli, mantan anggota DPR RI Hj Kasriyah dan ribuan undangan lainnya. (git)