TINTAKALTIM.COM-Kadishub Provinsi Kaltim Arif Franata Filifus Sembiring menegaskan, untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan wujud antisipasi, ia menyarankan agar pemilik bus atau angkutan massal antarkota tidak menggunakan sopir yang usianya melebihi 60 tahun.
“Jujur saja, usia di atas 60 kalau membawa kendaran jarak jauh, apalagi bus dan lainnya ini sangat rawan. Lebih baik yang masih fresh dan muda. Bukan kami meremehkan, tetapi wujud antisipasi kecelakaan di jalan,” kata Kadishub di depan peserta rakor lintas sektor menghadapi Lebaran 2022, Kamis (21/04/2022) di Hotel Jatra Balikpapan.
Rakor yang digagas Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kaltim-Kaltara itu, dihadiri sejumlah kadishub se-Kaltim, Kepala BPTD Avi Mukti Amin, Dirlantas Polda Kaltim diwakili Kasubdit Kamsel Kompol Nyoman, Kepala Jasa Raharja Kaltimra Eva Yuliastas, Kepala Jasa Raharja Putra Irvan, BBPJN Kaltim, Kepala BMKG Balikpapan Erika dan undangan lainnya.
Disebutkan Sembiring, sopir itu risiko tinggi. Harus membawa penumpang ke suatu tempat. Jika usianya di atas 60 tahunan, tentu syarat kondisi fisik yang fit juga diperlukan.
“Kalau lansia kan ada keterbatasan pengelihatan yang tidak dapat melihat benda di belakang mobil dan sulit deteksi di titik buta (blind spot),” ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada pemilik angkutan massal untuk melakukan evaluasi terhadap sopir lansia. Sebab, usia di atas 60 tahun itu harusnya berhenti mengemudi. “Apalagi kurang tidur. Ini akan terjadi microsleep (tertidur sesaat) dan akhirnya kendaraan oleng dan bisa celaka,” kata Sembiring yang sepakat Lebaran 2022 tahun ini harus nihil kecelakaan (zero accident).
RAMP CHECK AMAN
Disampaikan pula, jelang arus mudik Lebaran 2022, dirinya bersama Dirlantas Polda Kaltim, Kepala BPTD Kaltim-Kaltara dan instansi lain sudah melakukan ramp check ke sejumlah pemilik bus dan armada lainnya.
Ram check kata Sembiring, bertujuan untuk memastikan kondisi kendaraan salahsatunya bus di saat dimanfaatkan mudik Lebaran dalam keadaan baik. “Polanya semua diperiksa, dari sisi administrasi dan teknis seperti sistem kemudi, penerangan, dan hasilnya semua aman,” kata Sembiring yang meminta masyarakat juga jaga keselamatan dan mempersiapkan dengan pasti kelayakan kendaraan pribadi jika ingin mudik.
Dikatakannya, lonjakan penumpang diperkirakan terjadi 29-30 April 2022. Ini biasanya yang sudah memesan tiket baik pesawat maupun lainnya. “Kalau arus balik diperkirakan 9 Mei 2022 mendatang. Karena, menuju berakhirnya cuti Idul Fitri,” ujarnya.
Untuk itu, Kadishub Kaltim terus mengimbau kepada mereka yang mudik baik menggunakan angkutan massal maupun mobil pribadi harap terus memperhatikan rambu dan juga tetap mempersiapkan fisik dan kendaraannya secara baik. “Sekali lagi, kita semua berdoa agar Idul Fitri 2022 di saat mudik dibuka pemerintah tidak ada kecelakaan atau zero accident. Tapi semua juga perlu dukungan pengemudi,” pungkasnya. (gt)