TINTAKALTIM.COM-Pembenahan jaringan kini terus digenjot Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB). Tentu, dengan tujuan agar pendistribusian air dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Salahsatunya dengan melakukan implementasi sistem SCADA yang sudah diterapkan di masing-masing Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM).
Support kerja ‘maraton’ demi distribusi dan produksi air ini memang dilakukan Direktur Utama (Dirut) PTMB Yudi Saharuddin, agar masing-masing direktur bisa fokus pada pola pelayanan kepada pelanggan. Termasuk dari sisi teknis.
“Kami dari sisi teknis mendorong bagaimana pola distribusi dan produksi itu baik. Karena, memang persoalannya pada debit air baku. Tetapi, dengan adanya SCADA digital nantinya distribusi itu dapat diketahui secara realtime,” kata Direktur Teknik PTMB (PDAM) Balikpapan Noer Hidayah usai melakukan pengarahan di internal bagian teknik perusahaan plat merah ini.
Menurut Nunu, SCADA adalah Supervisory Control and Data Acuisition. Sistem ini berbasis komputer yang dapat melakukan pengawasan, pengendalian dan akuisisi data terhadap proses tertentu secara realtime tadi.
“SCADA ini memang sudah diterapkan di sejumlah PDAM di Indonesia. Dan bagian teknik terus mendorong agar SCADA ini bisa maksimal. Karena, kontrol unit produksi, unit distribusi, air tak berekening atau non revenue water (RNW) dan operasinal bisa dimonitor,” kata Nunu.
Dikatakan Nunu, sebenarnya sistem SCADA sudah terpasang di sejumlah IPAM PDAM Balikpapan bahkan sudah running sejak tahun 2021 yakni di IPAM Gunung Sari, IPAM kilometer 8, IPAM Kampung Baru, IPAM Kampung Damai dan IPAM kilometer 12. Dan, memang harus terintegrasi di seluruh IPAM, sehingga pola pengawasannya bisa lebih efektif.
“Ada 3 IPAM yang tahap pengerjaan seperti IPAM ZAM, IPAM Prapatan dan IPAM Teritip. Diharapkan bisa rampung dan dapat mendukung secara teknis kinerja distribusi dan produksi air bersih ke pelanggan,” jelas Nunu.
Sebagai gambaran kata Nunu, pola tekanan air dan tingkat kebocoran dengan sistem SCADA itu mudah diidentifikasi. Baik yang sifatnya fisik dan non-fisik. Sebab, daya tekanan air itu termonitor pada sistem di masing-masing IPAM dan memberikan sinyal berupa data sehingga bisa dijadikan bahan untuk mencari solusi jika ada persoalan di lapangan.
“Pengembangan SCADA ini pun akan terus berkembang. Setelah anggaran perubahan di APBD nantinya bagian teknik akan masuk untuk konsep SCADA distribusi jaringan. Ini bagian integral dari SCADA yang sudah dipasang,” ungkap Nunu.
Memang kata Nunu, SCADA ini menggunakan sistem sensor. Sehingga, perlu terus dilakukan maintenance. Sebab, SCADA itu juga sebagai sistem kendali industri berbasis komputer yang dipakai untuk pengontrolan proses pelaksanaan IPAM yang mendorong standar pelayanan.
Dijelaskan Nunu, staf bagian teknik di PDAM Balikpapan nantinya juga bekerja pada sistem monitoring operasional. Bisa di bagian produksi, jaringan maupun pelanggan. “Penyelenggaraan SPAM dari hulu dan hilir bisa dimonitor sehingga alat ini bisa meminimalisasi risiko kegagalan proses,” kata Nunu.
INTEGRASI GIS
Sementara itu, desain SCADA juga nanti akan dilakukan di seluruh IPAM dan akan diintegrasikan dengan Geografis Informasi Sistem (GIS) dan web monitoring serta dapat dikontrol dari jarak jauh melalui gadget.
“GIS nanti bisa mendeteksi pelanggan potensial kaitan daya tekan air (pressure) karena memang ada sensor yang mendeteksi. Sehingga, data pelangan juga masuk dalam integrasi SCADA. Sekarang tim teknik sedang menggarap itu,” kata Nunu.
Termasuk katanya, bisa menyajikan informasi data pelanggan, meter air, gate valve dan jaringan pipa bahkan data billing. “Aplikasi menggunakan GIS ini akan memberikan solusi terbaik dalam pengolahan data pelanggan dan lainnya,” jelas Nunu.
Menurut Nunu, dirinya juga terus mendorong ke seluruh pegawai bagian teknis untuk bekerja responsif. Karena, dukungan dari sisi teknis sangat memberi kontribusi dalam tingkat pelayanan. Khususnya kaitan data distribusi dan produksi air bersih.
“Bekerja superteam kami minta untuk terus dilakukan. Sebab, jangan sampai ada ego divisi. Semua harus bersatu memberi pelayanan ke pelanggan. Distribusi, teknik, produksi dan lainnya. Sebabab, ouputnya adalah untuk kepentingan pelanggan bukan divisi-divisi,” kata Nunu. (gt)