TINTAKALTIM.COM-Halte sungai di Kabupaten Paser dan keberadaannya sempat diresmikan anggota Komisi V DPR-RI Irwan, ambruk karena terhantam banjir ekstrem. Sehingga, memerlukan perbaikan segera untuk transportasi wilayah sungai warga Paser.
Halte yang diresmikan 3 Maret 2023 itu, posisinya mengapung. Karena, banjir ekstrem sehingga pondasinya tidak kuat menahan derasnya air.
“Sebenarnya halte itu terkena banjir. Bukan tenggelam tiba-tiba, karena kondisi alam airnya deras maka haltenya itu terbawa arus,” kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kaltim, Dr Muiz Thohir ST MT ketika dikonfirmasi mengenai halte itu.

Dijelaskan Muiz, halte tersebut dibangun bermula dari aspirasi masyarakat yang diperjuangkan anggota DPR-RI Komisi V Irwan. Sehingga, BPTD Kaltim-Kaltara (saat itu), sebagai kepanjangan tangan Kementerian Perhubungan Direktorat Hubungan Darat (Hubdat) harus mengakomodir
“Pertimbangan BPTD mendukung pembangunan halte itu karena memang diperlukan masyarakat untuk transportasi via sungai. Selesai dibangun, lalu diresmikan sekaligus diserahkan ke Pemkab Paser,” kata Muiz.

Menurut Muiz, bagi sebagian pihak mungkin belum memahami kalau halte itu sudah diserahkan ke pemkab. Pola penyerahan itu sebutannya Berita Acara Sertah Terima Operasional (BASTO). “Dan dilakukan momentumnya saat peresmian halte beberapa bulan lalu,” ungkap Muiz.
Dikatakan Muiz, secara administrasi penyerahan itu hanya menunggu proses pengalihan Barang Milik Negara (BMN), tetapi secara the facto sudah diserahkan. Sebenarnya, ketika penyerahan maka untuk perawatan (maintenance) dan perbaikan menjadi kewenangan Kabupaten Paser.
“Tapi nantinya BPTD Kaltim akan tetap membantu perbaikan terkait halte sungai itu, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan lagi untuk transportasi,” kata Muiz.
Secara terpisah Kabag Humas BPTD Kaltim Sulis Setyawan saat dikonfirmasi menjelaskan, halte itu tidak tenggelam. “Jadi kami sudah berkomunikasi dengan Kadishub Paser, bahwa disebutkan sejauh ini kesulitan mencari sewaan dua buah chain block untuk mengangkat. Dan, pengangkatan itu harus dilakukan selanjutnya airnya dipompa,” ujar Sulis saat berkomunikasi dengan Kadishub Kabupaten Paser. (gt)