TINTAKALTIM.COM-KH Ahmad Sanusi Ibrahim (Guru Jaro) mendoakan Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME dan istri Hj Nurlena SE serta warga Balikpapan agar sehat, selalu dalam lindungan Allah dan dijauhkan dari bencana. Serta, kotanya maju dan aman.
“Saya melihat, walikotanya baik dan taat. Istrinya juga demikian. Ini pertanda baik dan ini akan membawa kotanya tenteram dan selalu dilindungi Allah,” kata Guru Jaro saat menjadi penceramah di acara Gebyar Muharram yang dirangkai menyambut Kemerdekaan ke-77 RI di Islamic Centre Sabtu (13/08/2022).

Acara itu digagas Majelis Taklim Wanita Madinatul Iman Balikpapan Islamic Centre (BIC) dengan pembinanya Hj Nurlena SE yang juga istri walikota. Ceramah, adalah acara puncak yang menghadirkan seluruh majelis taklim se-Balikpapan.

Menurut Guru Jaro, berharap doanya dikabulkan Allah, Balikpapan dan warganya senantiasa dilimpahkan keselamatan dan keberkahan oleh Allah.

Ditambahkannya, pentingnya selalu mendekatkan diri pada Allah. Apalagi Indonesia sudah berumur 77 tahun seraya menyambut 17 Agustus 2022 yang sebentar lagi diperingati rakyat Indonesia.

“17 Agustus itu erat kaitannya dengan jumlah rekaat salat umat Islam yang juga 17. Itu mengandung arti dan makna luar biasa dan terjadi bukan kebetulan. Allah semua yang punya kehendak,” ujar Guru Jaro.

Tidak hanya itu katanya, peringatan 17 Agustus diharapkan masyarakat muslim di kota Balikpapan bahkan Indonesia harus mempunyai semangat untuk tetap menjalankan ibadah sebanyak minimal 17 rekaat atau salat fardhu.
LUPA AKHIRAT
Di bagian ceramahnya yang lain, Guru Jaro mengingatkan undangan yang mayoritas perempuan jangan sibuk menumpuk harta, mengejak kenikmatan dunia, sibuk dengan pangkat serta jabatan tapi lupa salat dan ibadah lainnya.

“Bagi masyarakat yang ingin sukses dunia dan akhirat maka laksanakan perintah Allah. Jangan sampai lupa dengan akhirat. Dunia itu penting tetapi itu jadi jembatan untuk beramal menuju akhirat,” ungkapnya.

Ia pun menyebutkan, ada tiga ha penting yang bisa menghadirkan ketenangan dalam hidup yaitu salat, salawat dan silaturahmi.

Selain menyinggung kaitan hijrah Rasulullah yang dijadikan awal Tahun Baru Islam di bulan Muharram, Guru Jaro pun terus menggugah undangan untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

Di bagian akhir, Guru Jaro menyinggung soal piring. Ia memperumakan, ada orang kaya meminjam piring kepada raja. Saat meminjam dalam keadaan bersih dan ketika dikembalikan juga bersih

Tapi ada juga yang meminjam piring, tetapi saat dikembalikan dalam keadaan kotor. Hanya, sang raja tidak marah. Ia justru mencucinya. Juga jangan sampai piring yang dipinjam itu pecah.

“Itulah filosofi hidup seperti piring tadi. Kalau piringnya kotor, bisa saja dilempar ke tempat sampah. Dan Allah sangat sayang umatnya, makanya piring kotor tadi ibarat dosa tetapi jika meminta ampun, Allah ampuni. Karena, Allah Maha Al-Ghofur,” jelasnya.
Makanya, kata Guru Jaro, kita hidup di dunia ini sebentar saja, sehingga harus bersih dan selalu berbuat kebaikan. Sebab, tujuannya surga. Maknanya seperti piring tadi. Dunia tempat manusia yang itu bermakna dipinjami Allah. Makanya, ketika pulang harus bersih (berbuat baik). Sehingga, tujuannya surga,” urai Guru Jaro.
Oleh karena itu, dalam konteks amsal (perumpaan piring) tadi, hendaknya harus selalu bersih. Kota Balikpapan kata Guru Jaro mengusung semboyan Madinatul Iman, pemimpinnya harus bersih, cinta dengan rakyat.
“Saya juga melihat Pembina Majelis Taklim Wanita Madinatul Iman Ibu Walikota sangat baik. Dan mendorong terus hal-hal menuju kebaikan. Semoga, Balikpapan rakyatnya sejahtera dan kotanya aman,” pungkas Guru Jaro.

Sementara itu dalam sambutannya, Hj Nurlena SE menegaskan dan meminta kepada Guru Jaro agar mendoakan Kota Balikpapan aman. Rakyatnya semua sejahtera. “Ayo ibu-ibu, kita terus tingkatkan amal baik kita. Juga jadikan Majelis Taklim untuk meningkatkan silaturahmi dan berlomba berbuat kebaikan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Majelis Taklim Wanita Madinatul Iman BIC Hj Darliana mengucapkan terimakasih kepada seluruh undangan yang hadir. “Kami atas nama ketua menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus majelis taklim se-Balikpapan yang sudah hadir. Semoga momentum Muharram dan menjelang HUT ke-77 RI dapat dijadikan upaya untuk terus memupuk rasa solidaritas dan persaudaraan (ukhuwah),” kata Hj Darliana.
Di acara puncak Gebyar Muharam itu pun ada penyerahan hadiah untuk acara Gebyar Muharram kepada juara lomba rebana, habsy dan tilawah oleh Hj Nurlena, Ketua Majelis Taklim Wanita Madinatul Iman Hj Darliana dan Walikota yang diwakili Asisten I Sekkot Balikpapan Drs Syaiful Bachri. (gt)