TINTAKALTIM.COM-Sejak pagi, jajaran pegawai Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim Ditjen Hubdat Kemenhub berkutat dengan data dan angka. Mereka ibaratnya berlari kencang. Semua seksi dan satuan pelayanan (satpel) menggerakan potensi Gas Pol atau (mengGArap Serius laPOran Lapangan) untuk dituangkan dalam laporan tahunan (laptah) 2023.

Penyusun laporan hadir dari setiap seksi seperti bagian tata usaha (TU), sarana, prasarana, lalu-lintas. Juga satpel Kariangau, Terminal Batu Ampar hingga Samarinda Seberang (Sabang) yang terlihat serius dan sangat full time.

“Ini wujud pertanggungjawaban kerja dalam satu tahun. Khususnya pada penyajian kegiatan dan data. Semoga, segera rampung dan memberikan hasil terbaik,” kata Kepala BPTD Kelas II Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT yang membuka kegiatan Laptah 2023 di Town House Kompleks Bukit Damai Indah (BDI), Kamis (1/02/2024).

Penyusunan Laptah 2023 itu dihadiri pula Kepala Seksi Prasarana Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Dailamianus S Sos MAP, Kepala Bagian Tata Usaha (TU) Sudarmaji SAP MM, Kepala Seksi Sarana dan Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Wisnu Herlambang AMd LLAJ SAP MM. Sementara Kasi Lalu-Lintas Bagus Panuntun Kuncoro Edi sedang tugas luar daerah.

Menurut Muiz, inovasi pelaporan bisa saja dilakukan jika sistematikanya tidak baku. Sebab itu wujud kreativitas yang baik. Hanya, jika baku maka tetap ikuti regulasi sehingga bisa seragam.
“Silakan disusun maksimal. Karena, Laptah 2023 ini penting. Kalaupun diubah cover dan font silakan saja, intinya semua seksi dan satpel harus menyusun detail data, angka dan juga dokumentasi serta seluruh kegiatan yang sudah dikerjakan selama setahun,” ungkap Muiz.

Dikatakan Muiz, Laptah 2023 dinilai penting sebagai wujud pertangggungjawaban kegiatan termasuk untuk akuntabilitas publik dan pelaporan ke pusat Ditjen Hubdat Kemenhub.
“Prinsipnya kegiatan yang dirangkum dalam Laptah 2023 sama dengan tahun sebelumnya. Hanya, fungsi kita di BPTD Kaltim secara eksternal juga memberi pelayanan kepada masyarakat. Sehingga, harus disusun melalui pelaporan yang baik,” ujar Muiz.

Muiz juga mengingatkan, agar seluruh pegawai di satuan kerja hingga satuan pelayanan tetap kompak menjaga irama kerja dan melayani masyarakat. Karena, fungsi BPTD tidak hanya pada sisi darat tetapi juga sungai, danau dan penyeberangan.
“Saya yakin, dengan kekompakan yang terus dijaga maka pekerjaan dan melayani masyarakat yang dilakukan BPTD Kaltim dapat berjalan maksimal. Apalagi hasil laporan tahunan ini terkadang juga digunakan stakeholders lainnya,” ungkap Muiz.
SERSAN
Sementara itu, Laptah 2023 BPTD Kaltim yang dipercayakan menjadi personal in charge (PIC) bagian Tata Usaha yang dipimpin Kasubag TU Sudarmaji, aktivitasnya berjalan serius tapi santai (sersan).

Sejak pagi hingga sore, Sudarmaji memandu Laptah 2023 itu dengan memberi arahan dan masukan bagaimana pola penyusunan Laptah 2023. Desain acaranya sengaja dibuat sersan, sehingga penyusun laporan bisa lebih leluasa.
“Boleh sambil menikmati coffe break dan jangan terlalu tegang. Intinya pekerjaan selesai dan dilakukan dengan happy,” kata Sudarmaji yang terus melempar canda agar pegawai tidak terlalu tegang

Tak hanya Sudarmaji, tetapi peran serta Dailamianus atau Pak Dai dan Wisnu Herlambang pun memberikan ‘kisi-kisi’ agar penyusunan bisa selesai dengan format yang sudah disepakati.
“Sebenarnya Laptah 2023 sama dengan tahun lalu. Hanya, ini perubahannya pada pemisahan BPTD. Sebelumnya Kaltim dan Kaltara sekarang hanya Kaltim saja,” kata Dailamianus.

Penyusunan itu pun dipandu dengan format penyusunan yang tidak hanya sekadar disusun. Kekuatan redaksional atau narasi, data serta angka dan posisi kewenangan pada lingkup kerja pun dilakukan.
Misalnya kata Sudarmaji, di redaksional sebelumnya tertulis BPTD XVII Kaltim-Kaltara. Akibat pemisahan dan ketentuan adanya Peraturan Menhub Nomor 6 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPTD, tentu formatnya berubah.
“Kita harus ubah karena tidak mungkin kegiatan yang sudah dilakukan dengan daya jangkaunya (coverage area) Kaltim-Kaltara laporannya masih tetap itu. Padahal, sekarang berubah Kaltim saja,” ujar Sudarmaji.

Wisnu Herlambang pun memberi saran, agar ada pemisahan kegiatan di tiap-tiap seksi terkait dengan PM 06. Sehingga, proses pelaporannya lebih enak dicermati dan bisa terlihat ada perbedaan.
“Bisa masuk dalam bab yang Kaltim-Kaltara dan Kaltim sendiri. Sehingga, laporannya komprehensif pada aspek kegiatannya,” kata Wisnu.
Wisnu pun sampai sore dan ‘keluar-masuk’ ruang bersama Sudarmaji untuk terus memandu bagaimana Laptah 2023 itu bisa dirampungkan. Bahkan, sampai laporan seksi-seksi hingga satpel selesai.
“Kalau sekiranya dimungkinkan kaitan denda tilang itu angkanya ditiadakan juga boleh. Ini perlu kajian, karena antara proyeksi dan target tentu di tahun 2024 akan berbeda aktivitasnya,” kata Wisnu mengomentari laporan dari Jembatan Timbang Karang Joang.
Laptah 2023 hingga sore sekitar pukul 16.00 Wita belum selesai keseluruhan. “Saya ingin di hari kedua bisa selesai dan ‘menjahit’-nya secara sempurna atau menggabungkan sebelum finalisasi untuk dikoreksi Kepala Balai Muiz Thohir,” kata Sudarmaji.
Tetapi, penyusunan Laptah 2023 berjalan enjoy. Bahkan, terkadang diselingi alunan musik yang mampu untuk memberikan spirit seluruh pegawai.
Apalagi ditambah joke-joke dari Sudarmaji yang tujuannya agar seluruh pegawai tidak merasa bosan dan menyusun laporannya pun semangat. Dijadwalkan Jumat (2/02/2024) Laptah 2023 diselesaikan seluruhnya. Do more of what makes you happy. Semangat. (gt)