TINTAKALTIM.COM-Ditlantas Polda Kaltara, mendorong seluruh universitas di daerah ini kampusnya jadi pelopor keselamatan berlalu-lintas. Bukan itu saja, mahasiswanya juga dicetak menjadi pelopor yang mampu menekan angka kecelakaan lalu-lintas.
Programnya bertema Police Goes to Campus yang dikemas lewat edukasi safety riding dan debat antar mahasiswa yang fokus bahasannya 7 pelanggaran lalu-lintas yang sering dilanggar masyarakat.
“Tujuan kami, seluruh mahasiswa di Kaltara jadi contoh atau teladan masyarakat dalam tertib berlalu-lintas di jalan. Hari ini di Tanjung Selor,” kata Wakil Direktur Lalu-Lintas Polda Kaltara AKBP Budi Rachmat mewakili Dirlantas Kombes Pol Noviar SIK saat memberi sambutan dan membuka acara di Kampus Universitas Kaltara (Unikal), Rabu (7/11/2019).
Seyogyanya, acara ini dibuka Dirlantas Polda Kaltara, tetapi di acara yang sama ada kegiatan rapat koordinasi teknis (rakornis) nasional di Kota Bali. Dan, Noviar menerima penghargaan Polda Kaltara menjadi juara II nasional untuk Integrated Road Safety Management System (IRSMS) yang diraih Polres Tarakan.
Menurut Wadirlantas, sebagai generasi milenial dan calon pemimpin bangsa ke depan, mahasiswa harus dilibatkan untuk memberikan contoh di lapangan khususnya di lingkungan kampus dan luar kampus. “Mahasiswa itu usia produktif. Dan korban yang meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas banyak yang berusia produktif,” jelas wadirlantas.
Ditlantas Polda Kaltara masuk kampus, tujuannya kata Wadirlantas, memberikan edukasi dan menyamakan pola pikir (mindset) agar keselamatan berlalu-lintas menjadi gaya hidup dan kebutuhan mahasiswa. “Kalian kaum milenial harus menunjukkan sesuatu yang berbeda di tengah masyarakat. Tentu sebagai agent of change atau agen perubahan, dapat memberi kontribusi positif terhadap daerahnya khususnya bidang lalu-lintas,” pinta wadirlantas.
Kegiatan mencetak generasi muda untuk sadar lalu-lintas dan menjadi pelopor keselamatan ini, tak henti-hentinya digelar Ditlantas Polda Kaltara. Sebelumnya, juga menggelar acara Millenial Road Safety Festival (MRSF) di Taman Berkampung Tarakan yang menghadirkan ribuan kaum milenial dengan menampilkan group band papan atas D’Masiv. Acaranya sukses yang temanya Merajut Persatuan dalam Kebhinekaan dan Milenial Road Safety. Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit dan Wakil Gubernur Kaltara Udin Hianggio juga hadir.
Menurut wadirlantas, polisi tidak bekerja sendiri dalam kaitan mengurangi kecelakaan lalu-lintas. Dalam dekade aksi keselamatan ada 5 pilar keselamatan yang melibatkan sejumlah institusi seperti Kementerian Perhubungan, Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Polri dan Jasa Raharja. “Kegiatan Police Goes to Campus, merupakan upaya Ditlantas Polda Kaltara mengurangi fatalitas korban kecelakaan di jalan raya,” ujar wadirlantas.
ANALISIS DAN PEDULI
Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Kaltara Zainal Abidin MT menyebutkan, mahasiswa harus memiliki daya analisis terhadap pengembangan pemikiran yang arahnya memberikan solusi kaitan keselamatan berlalu-lintas. “Anda kaum intelektual dan secara institusi kampusnya juga menjadi Academic Social Responsibility (ASR) atau tanggung jawab sosial akademik. Ini perlu memberi kontribusi positif,” pinta Zainal Abidin.
Ia juga mengatakan, gagasan Ditlantas Polda Kaltara masuk kampus, punya tujuan yang sama dalam perguruan tinggi. “Apalagi dengan kampus Unikal, kebetulan saya juga masuk dalam anggota Forum Lalu-Lintas tingkat provinsi. Sehingga, program Police Goes to Campus sejalan dengan kita,” ungkap Zainal.
Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh mahasiswa untuk memiliki kesungguhan dalam mendukung program berkeselamatan berlalu-lintas lewat pelopor. “Mahasiswa harus jadi pelopor, apalagi kampusnya,” tambah Zainal
DEBAT MAHASISWA
Dalam debat mahasiswa berjalan lancar. Proses pikir mahasiswa ‘diadu’ untuk tidak berupaya mencari kesalahan tetapi lebih mengedepankan solusi. Dalam debat itu, pakar safety riding Amri Muharam yang juga owner BelajarNyetir.id lebih banyak memberikan edukasi kaitan bagaimana mahasiswa jadi pelopor keselamatan berlalu-lintas. Dan juga harus memperhatikan safety saat berkendara. “Keselamatan itu kunci utama dalam berlalu-lintas. Jangan sepelekan. Termasuk konsentrasi di jalan,” ujar Dirut PT Bima Nusantara ini.
Nyaman dan aman berlalu-lintas itu kunci utama. Apalagi kalangan mahasiswa kata Amri Muharram. Faktor kecelakaan lalu-lintas dominan faktor manusia. “Kalangan milenial harus belajar kaitan safety riding. Tidak hanya sekadar membawa kendaraan. Konsentrasi, kelengkapan kendaraan dan lainnya perlu diperhatikan,” ujar Amri.
Debat mahasiswa dibagi dalam 5 kelompok yakni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Anshar, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bulungan Tarakan (Bultar), Universitas Kaltara Fakultas Pertanian, Unikal Fakultas Mipa dan Unikal Fakultas Ekonomi.
Mereka masing-masing membedah dan mempresentasikan sejumlah tema yakni melanggar rambu lalu-lintas, tidak menggunakan helm SNI, berkendara di bawah umur, mengendarai kendaraan dalam pengaruh miras dan narkoba dan menggunakan handphone (HP) saat berkendara. “Seluruh kelompok mahasiswa persepsinya baik kaitan mencari solusi keselamatan lalu-lintas. Kendati perlu terus ditingkatkan. Tapi, sebagai agent of change sudah memberi kontribusi pemikiran,” kata wadirlantas yang memberikan konklusi hasil debat.
Akhirnya debat yang berlangsung 2 jam dengan paparan masing-masing kelompok dan didebat dengan kelompok lainnya itu menghasilkan juara yakni Universitas Kaltara Fakultas Ekonomi (Juara I), Universitas Kaltara Fakultas Mipa (Juara II) dan STIE Bulungan Tarakan (Juara III).
Mereka mendapat piagam penghargaan dan uang pembinaan. Sementara dalam sesi pembagian door prize juga menarik. Ada puluhan helm SNI dan voucher yang diberikan dengan catatan, mahasiswa harus menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan kaitan lalu-lintas dengan benar.
Dijadwalkan, Jumat (6/11/2019) hari ini, Police Goes to Campus juga dilaksanakan di Universita Borneo Tarakan (UBT) yang juga dikemas dengan adanya debat antar mahasiswa. (git)