TINTAKALTIM.COM-Peduli dengan lingkungan, karyawan ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Balikpapan menggelar bersih-bersih pantai. Kegiatan dipusatkan di sekitar Pelabuhan Penajam. Kerja gesit itu berhasil mengumpulkan sampah seberat 558 kilogram atau setengah ton lebih.
General Manager (GM) ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Balikpapan Christoper Samosir menegaskan, kegiatan bersih-bersih itu rangkaian memeriahkan HUT ke-51 PT ASDP Indonesia Ferry. Dan di Penajam juga dikaitkan dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang serentak dilakukan pada Sabtu (27/04/2024).
“Kita mengikuti program pusat. Dan, kegiatan ini diikuti serentak oleh 27 cabang ASDP se-Indonesia. Dan, ASDP Balikpapan luar biasa bisa mengumpulkan setengah ton lebih sampah di sepanjang pantai,” kata Christoper.

Program yang secara nasional bernama Ocean Clean Up Day ini kata Christoper, memang dilakukan dekat operasional pelabuhan di lingkup dekat tempat kerja ASDP Balikpapan di Penajam Paser Utara (PPU). Yang sekaligus mendukung program kebersihan lingkungan laut.
Dikatakan Christoper, edukasi dan kampanye ASDP kaitan kebersihan laut dari sampah ini sudah digulirkan sejak tahun 2021 yang mengusung tagline: “Laut Bukan Tempat Sampah”. Tentu, program yang dilakukan ASDP ingin menggugah masyarakat agar jangan menjadikan laut tempat buangan sampah sembarangan.
Karena kata Christoper, ketika secara individu belum sadar tentang kebersihan laut sehingga mudah membuang sampah di laut itu sangat berbahaya.
“Selain biota laut rusak, juga sampah plastik dan lainnya yang dibuang di laut akan berpengaruh pada hewan-hewan di laut seperti ikan. Dan ikan itu memakan sampah-sampah tadi,” urai Chirstoper.
Dalam jangka panjang kata Christoper, manusia juga akan terkena dampaknya. Hal itu terjadi karena manusia mengkonsumsi ikan dan produk-produk di laut. “Karena sampah itu kan racun. Ikan makan racun dan racun itu dimakan manusia. Ini mengapa ASDP begitu getol untuk bersih-bersih pantai dan sekaligus mengedukasi masyarakat jangan buang sampah di laut,” jelas Chirstoper.

Dalam kegiatan di Penajam itu kata Chirstoper, didukung sebanyak 50 personel. Tak terkecuali dari staf hingga direksi ikut serta. Sebab, tujuannya ingin memberikan edukasi bagi lainnya termasuk internal perusahaan.
“Kita ini bekerja bersinggungan dengan laut. Rasanya tak elok kalau lautnya tercemar. Sehingga, ASDP membuat program bersih-bersih pantai itu untuk mengumpulkan sampah baik organik dan non-organik,” ungkap Christoper Samosir.
Menurut Christoper, sampah di laut itu sudah jadi isu dunia, karena dianggap mengancam ekosistem di laut. Sehingga, ASDP harus jadi benchmark (tolok ukur) bagi elemen masyarakat lainnya untuk cinta laut bersih dan tidak membuang sampah di laut.
“Kami berharap, gerakan bersih-bersih laut dari sampah di sekitar Pelabuhan Penajam ini bisa diteruskan oleh seluruh masyarakat, penggiat lingkungan, LSM serta komunitas cinta lingkungan lainnya. Dengan tujuan, laut kita jangan tercemar,” ujar Chirstoper.
Bahkan menurut Christoper, ASDP sangat memberi apresiasi positif elemen masyarakat lainnya yang sudah terus ikut menjaga agar laut itu bersih dan tidak ada warga yang membuang sampah seenaknya di laut.
“Ayo seluruh masyarakat jadikan laut kita tempat untuk wisata dan kalau laut dan pantai itu bersih, maka indah dipandang mata serta masyarakat akan menikmati kebersihan itu untuk wisata bersama keluarga,” pungkas Christoper. (gt)