TINTAKALTIM.COM-Mencari solusi penataan kawasan kumuh di Kota Balikpapan, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) akan melakukan peluncuran (launching) program Rembug Warga (RW). Nanti, curhatan dan saran warga yang konstruktif dijadikan rekomendasi demi implementasi
Program RW itu diharapkan jadi ‘panggung’ warga untuk menyampaikan unek-unek dan juga sharing berbagai hal kaitan penataan kota dan strategi pembangunan. Sehingga, proses pemberdayaan masyarakat terjadi.

“Fokus utamanya pembenahan kawasan kumuh, hanya program RW nanti juga bisa menghadirkan narasumber dari organisasi perangkat daerah (OPD) lain. Sebab, tujuannya untuk inovasi lewat aksi kolaborasi,” kata Kepala Dinas Perkim Balikpapan Rafiuddin ST MT menjelaskan program RW yang dijadwalkan dimulai akhir September atau minggu awal Oktober 2024 ini.
Program RW itu dinilai Rafiuddin akan menjadi tempat untuk bisa menganalisa bagaimana mengatasi masalah yang aspirasinya langsung didengar dari bawah. Karena, bisa saja ada ide-ide baik.
Nanti, acara digelar dengan pola berkeliling di beberapa tempat yang dinilai masuk ‘radar kawasan persepsi kumuh’ seperti di Baru Ilir, Klandasan Ilir, Gunung Sari Ulu, Sepinggan Raya, Karang Jati.
“Kami juga akan menggandeng pihak-pihak lain. Agar agenda ini benar-benar menjadi sarana komunikasi ke masyarakat terkait program-program pemerintah khususnya dari Disperkim dan OPD lainnya,” ujar Rafiuddin
IKN PINDAH
Mengapa program RW harus diwujudkan, sebab Ibu Kota Negara (IKN) kata Rafiuddin sudah pindah ke Kaltim. Daerah paling terdampak adalah Balikpapan. Bukan hanya itu, ‘proyek raksasa’ Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina atau peningkatan proyek kilang Balikpapan yang berdasarkan data menyerap 19 ribu tenaga kerja dan sekarang sudah sekitar 10 ribu tenaga kerja.

“Apapun alasannya Kota Balikpapan ini sudah seperti ‘gula’, kedatangan ‘semut’ dari luar daerah. Mereka menginap di sekitar 6 kecamatan Kota Balikpapan. Tentu, ini menambah kontribusi kota seperti sampah, sanitasi, limbah dan air bersih dan lainnya. Sehingga, harus sama-sama dicarikan solusi,” kata Rafiuddin
Nantinya, kata Rafiuddin, tak melulu membahas persoalan yang jadi domain tugas dan fungsi (tusi) Disperkim tetapi juga Dinas Kesehatan Kota (DKK), Dishub, PDAM, Bappeda-Litbang, perizinan dan yang paling penting juga keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas). Sehingga, narasumbernya sangat bervariatif.

“Kami ingin jadikan program RW nanti menjadi ajang curhat tetapi goalnya adalah bagaimana memecahkan persoalan secara baik, regulatif dan solutif. Kita coba di sejumlah titik dulu nanti,” kata Rafiuddin yang menyerahkan konseptor dan desain program RW nanti kepada stafnya Edy Saputra
Secara terpisah Branch Manager BTN Balikpapan Rachman Suhendri menegaskan akan mendukung program-program Disperkim. Sebab, penataan kawasan kumuh menjadi penting untuk ke depan. “Seperti misalnya jika ada relokasi, ini domain BTN juga. Bagaimana menyiapkan dukungan perumahannya bersama asosiasi property,” jelasnya.
Program RW ini pun diharapkan tak hanya sebagai ‘panggung narasi’, tetapi sejumlah hal yang berkembang dicarikan solusi. “Apalagi Pak Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud di berbagai kesempatan selalu mengingatkan agar OPD melakukan inovasi untuk melayani masyarakat. Nah, program RW ini bagian dari upaya untuk melayani masyarakat itu,” kata Rafiuddin. (gt)