TINTAKALTIM.COM-Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Riau menilai, proses pelayanan Pelabuhan Kariangau di bawah regulator BPTD Kaltim berjalan sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) khususnya dalam memberikan Standar Pelayanan Minium (SPM). Sehingga, bisa jadi tolok ukur (benchmark) dan diadopsi di Pelabuhan Sungai Duku Riau.
“Kami datang untuk belajar. Dan tujuan benchmarking itu adalah mencari hal positif untuk diadopsi karena memiliki kinerja lebih baik,” kata Pengawas Satuan Pelayanan Pelabuhan Sungai Duku BPTD Riau Januar Ompu Sunggu S Sos usai kunjungan kerja bersama timnya di Pelabuhan Kariangau BPTD Kaltim Selasa (5/12/2023).
Kunjungan kerja sekaligus belajar tim BPTD Riau yang sekarang dibawah kepemimpinan Kepala BPTD Avi Mukti Amin ini, tak hanya melihat bagaimana pelayanan. Juga antrean kapal yang port time-nya (bongkar muat kapal dari kapal datang dan berangkat) sangat singkat tetapi bisa secara ‘adil’ diberlakukan kepada operator yang melintasi jalur Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU) dan sebaliknya.
Berkekuatan 15 personel, BPTD Riau tak hanya kunjungan lapangan tetapi melakukan sharing session yang dipimpin Pengawas Pelabuhan Penyeberangan Kariangau Balikpapan Karolus makin S ST (TD) yang biasa disapa Carlos.
“Mereka juga belajar bagaimana penerapan pembayaran non tunai (cashless) yang sedang kita gencarkan dan sistemnya terus dievaluasi agar menuju kecepatan dan kelancaran,” ujar Carlos saat dikonfirmasi media ini atas kunjungan tim BPTD Riau itu.
Cashless di Pelabuhan Kariangau ini dikelola Mandiri Cash management (Bank Mandiri) yang menggunakan aplikasi Electronic Data Caputre (EDC) dan didesain bersama MTI yang akan migrasi ke MKP. Untuk MKP merupakan anak perusahaan Bank Mandiri yang melakukan develop digitalisasi transaksi dengan menitikberatkan pada financial technology (fintech)
Dalam cashless ini, BPTD Riau juga sedang menyiapkan untuk penerapan di 2 pelabuhan, sehingga benchmark di Pelabuhan Kariangau sangat tepat.
“Kita juga akan menerapkan cashless di pelabuhan dan ilmu dari BPTD Kaltim sangat bermanfaat,” kata Kepala Seksi Prasarana Jalan, Sungai dan Penyeberangan BPTD Riau Allumni Mulki S SiT MSc.
Dalam kunjungan kerja itu, tim BPTD Riau ketika kembali ke daerah asal, diyakini akan melaksanakan manajemen operasional yang sudah dilakukan di Pelabuhan Kariangau.
“Prinsipnya, sharing data dan kunjungan lapangan dengan melihat langsung kegiatan menjadi penting untuk dijadikan bahan kajian dan melakukan adopsi penerapan di BPTD Riau,” kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPTD Riau Sano Mikael S SiT.
Tak hanya di Pelabuhan Kariangau, tim BPTD Riau juga melakukan follow up dengan berkunjung ke kantor induk BPTD Kaltim di kawasan Terminal Batu Ampar. Di tempat ini, rombongan diskusi kaitan cashless serta administrasi pasca pemisahan BPTD yang dulu bernama BPTD Riau-Kerpri ini. Bahkan, mereka juga sempat mampir untuk melihat keberadaan ruang podcast dan ragam agenda yang dibuat BPTD Kaltim.
Dalam kunjungan itu, BPTD Kaltim melalui Carlos memberi apresiasi. Dan, diyakini setiap BPTD itu memiliki plus dan minus.
Di Pelabuhan Kariangau kata Carlos, mereka belajar jenis pelayanan seperti jadwal dan pola kapal serta tiket cashless lintas penyeberangan Kariangau-PPU, surat persetujuan berlayar dan lainnya.
“Kita juga menjelaskan secara umum kaitan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang ditarik BPTD Kaltim seperti jasa sandar, jasa tambat, perawatan dermaga dan pas masuk kendaraan,” tambah Carlos.
Hanya kata Carlos, namanya belajar dan dijadikan benchmark ada yang plus untuk dijadikan rujukan. Kendati, Pelabuhan Kariangau masih terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan agar mencapai service excellent bisa dicapai,” ujar Carlos.(gt)