TINTAKALTIM.BALIKPAPAN:Mereka ingin seluruh sopir atau driver selalu berkoordinasi dan menjaga komitmen dalam kaitan keselamatan dan keamanan. Terbentuklah komunitas yang diberi nama Blue Driver Community (BDC).
Tak hanya bersilaturahmi, tetapi komunitas ini juga membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas mereka sehari-hari. Tentu, juga dalam konteks kesejahteraan dan kesehatan.
“BDC dibentuk sebagai wadah komunikasi anggota. Tetapi, karena ini komunitas para driver, hal yang menyangkut keamanan dan keselamatan juga penting sebagai hal utama dalam bekerja,” kata Ketua BDC Darmansyah di sela acara silaturahmi yang dirangkai dengan meeting di Kompleks BTN Gunung IV Kelurahan Margomulyo, RT 39 Nomor 17, di kediaman salah satu anggota BDC, Rizky Raz Nugraha, Jumat (6/03/2020).

Dalam acara itu dihadiri sejumlah pengurus dan panasehat di antaranya bendahara Ramli dan panasehat BDC yakni Herdiansyah (Ancah), Anas, Heldi dan sekretaris Febry, Indra serta perwakilan PT PAR M Nur, Zetri dan Yudi.
BDC anggotanya hingga ratusan driver. Mereka bernaung di bawah PT Prima Armada Raya (PAR) salah satu anak perusahaan PT Patra Jasa yang berpengalaman dalam usaha penyediaan jasa penyewaan kendaraan ringan penumpang dan jasa layanan pengemudi lingkungan PT Pertamina (Persero) yang menjangkau 33 provinsi.

Dibentuknya BDC kata Darmansyah juga sebagai tempat untuk menjaga kekompakan para driver. Termasuk jika ada hal yang berkaitan dengan driver maka dapat dicarikan solusi lewat pertemuan yang polanya dilakukan bergantian di kediaman para sopir.
Sementara itu, panasehat BDC Herdiansyah atau biasa disapa Ancah mengatakan, komunitas yang dibangun ini setidaknya juga jadi wadah perjuangan para sopir. “Kita punya hak dan kewajiban. Tetapi kan tidak menuntut hak saja sementara kewajiban kita juga harus dilakukan,” ujar Ancah.
Kewajiban itu yakni kata Ancah, ketika menjadi sopir harus mengikuti aturan yang sudah jadi SOP atau Standar Operating Procedure dari PT PAR. Di mana, safety dan standar keamanan dan kenyamanan hal yang prima. “Kita ini driver yang melayani untuk Refinery Unit (RU) V PT Pertamina, itu daerah kilang yang tentu sopir harus memahami tentang keselamatan dan keamanan,” ujar Ancah.
Selain itu BDC kata Ancah, juga memperjuangkan hak-hak sopir terkait kesejahteraan, kesehatan dan lainnya yang sudah tertuang dalam kerjasama atau MoU dengan PT PAR. “Jadi driver nyaman bekerja dan PT PAR juga akan terus mendapat service driver dengan baik untuk pemberi kerja,” ujar Ancah.
Ancah juga mengingatkan, harus memperhatikan hal-hal yang juga sudah jadi ketentuan PT PAR. Sebab, PT PAR juga dituntut oleh pemberi kerja dalam hal ini PT Persero Pertamina untuk menyediakan layanan driver yang handal, punya dedikasi dalam menjaga keamanan dan keselamatan.
“Jadi sopir di bawah BDC harus bekerja baik dan PT PAR juga memperhatikan seluruh sopir dalam berbagai hal yang sudah jadi kewajibannya,” ungkap Ancah.
Dalam pertemuan itu, dibahas pula rencana ulang tahun BDC pada bulan Oktober 2020 mendatang sekaligus dirangkai dengan syukuran para driver baru yang bernaung di bawah PT PAR yang dikenal penyedia jasa service driver profesional ini. (git)