TINTAKALTIM.COM-Satuan pengamanan (Satpam) itu sebenarnya tugas yang berat. Tidak bisa dilakukan sembarangan. Dan, jika sudah mengikuti pelatihan Gada Pratama maupun Gada Madya, itu berarti legal karena sudah mendapatkan pengesahan dari Polri yang sebelumnya dilewati melalui pendidikan dasar (diksar).
“Bina Multi Cipta Indonesia (BMCI) itu adalah Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang mendapat pengakuan polri. Sehingga, ketika sudah ikut latihan baik Gada Pratama maupun Madya, tentu sudah dianggap kompeten dan legal,” kata Kasubdit Bin Satpam/Polsus Ditbinmas Polda Kaltim AKBP Ruskan SH MH saat memberikan pengarahan pentingnya satpam mengikuti diksar di acara pembukaan pelatihan satpam yang dilakukan BMCI, Senin (26/8) di Asarama Haji Balikpapan.

Sebenarnya kata Ruskan, jika sesuai regulasi, satpam tak boleh menjalankan tugas sebagai tenaga pengamanan baik pada instansi, lembaga, perusahaan dan lainnya jika belum diksar dan memiliki ijazah satpam.
Dalam pembukaan pelatihan satpam itu, BMCI bekerjasama dengan Dinaskertrans Kukar, Dispora Provinsi Kaltim, PT SEN, Sinar Mas dan Ditbinmas Polda Kaltim untuk membangun sinergi, kolaborasi, komunikasi dan koordinasi
Dikatakan Ruskan, satpam merupakan perpanjangan tangan kepolisian, maka kelak para satpam jika sudah mengikuti pelatihan bisa membantu tugas-tugas kepolisian dari sisi kamtibmas

“Kan mereka nanti mendapatkan sertifikat dan ijazah. Itu satpam legal namanya, sehingga sudah berhak untuk bertugas dan mengikuti aturan,” kata Ruskan.
BMCI melatih sekitar 210 satpam untuk kemudian ke depan memiliki skill dan kompetensi di dalam menjalankan tugas pengamanan. Mereka akan ditempatkan di area Kaltim seperti Kukar, Samarinda dan lainnya.
Pelatihan Gada
Pratama kata Ruskan, menjadi pelatihan tingkat awal dalam menunjang profesi
satpam. Dan ijazahnya memang khusus pendidikan satpam.
“Kalau tidak punya kemampuan dasar, bagaimana mau melakukan pengamanan. Nanti
kebanyakan tidur dan ngorok lalu
dibanguni temannya. Terus tolah-toleh. Ini karena tak ikut diksar
tadi,” ujarnya.

Ruskan familiar dengan istilah tolah-toleh yang artinya menoleh ke kiri dan kanan yang diistilahkan seperti orang bingung karena tak punya kapasitas atau kemampuan. Sehingga, tak mengetahui apa yang harus dilakukan.
Sedangkan Gada Madya, semua sudah terlatih karena tingkatannya berbeda dan mencetak sikap mental kepribdian. “Ini sudah jadi pemimpin satpam dan mampu mencari solusi dalam situasi krisis, punya anak buah yang mengatur tugas, fungsi dan peran satpam,” urai Ruskan.

Oleh karenanya, pelajaran ataupun pelatihan dan juga pengasuhan yang diberikan lebih diarahkan untuk membentuk seseorang menjadi pemimpin tingkat pertama atau manajer di tingkat dasar.
Kalau pelajarannya hampir sama, tetapi lebih dipadatkan dengan tambahan pelajaran yang mampu menuntun dan mendidik seseorang untuk menjadi pemimpin selevel komandan regu (danru)
Pelatihan Gada Madya, PT BMCI juga berdasarkan ketentuan BUJP yang telah mengantongi Surat Izin Operasional (SIO) bidang pelatihan pengamanan dan tenaga pengajarnya para perwira, brigadier Polda Kaltim, personel Polres Balikpapan yang telah ditunjuk.

“Jadi nanti penyerta mendapatkan metode pengajaran yang lebih banyak praktek. Sekitar 70 persen diberikan semacam ceramah, simulasi dan sebagainya. Intinya ketika selesai pelatihan Gada Madya, mereka semua sudah memiliki skill kepemimpinan,” kata Dirut BMCI Tri Tohiroh yang biasa disapa Terry.
Dan selama ini katanya, BMCI terus melakukan hubungan relasi dengan sejumlah perusahaan di Provinsi Kaltim untuk terus memasok tenaga kerja pengamanan. Sehingga, pelatihan satpam pun menjadi penting sebagai wujud kualifikasi dan kompetensi sebelum bekerja.
“Yang ikut pelatihan juga sudah ada yang bekerja belasan bahkan puluhan tahun. Ini baik, karena BMCI memberikan keterampilan menjadi satpam untuk memiliki legalitas dalam bekerja,” kata Terry yang menyebutkan silakan bisa menghubungi hotline BMCI di nomor: 0819-1818-8765 jika ingin melakukan kerjasama pelatihan. satpam profesional. (gt)