TINTAKALTIM.COM-Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME yang juga Ketua DPD Partai Golkar Balikpapan boleh disebut ‘jago prediksi’. Ia menepis pihak-pihak yang pesimis terhadap penyebaran narasi presiden (pilpres) satu putaran. Justru, ia optimistis pilpres satu putaran dan prediksinya tepat.
Pernyatan Walikota itu disampaikan sepekan sebelum pencoblosan. Saat itu, ia baru selesai memberikan pengarahan saksi Partai Golkar yang tergabung dalam komunitas Kelompok Kerja Partai Golkar (Pokkar) di Rahmad Mas’ud Centre (RMC) Theater Sungai Ampal.
“Kalau saya melihat elektabilitas Pak Prabowo-Gibran terus melejit. Ini menunjukkan pilpres berlangsung satu putaran. Perolehan suaranya sekitar 58, 59 sampai 60 persen,” kata Walikota Rahmad kepada Tintakaltim.Com di sela-sela waktu santainya saat itu.
Prediksi Rahmad itu, kini terlihat dari sebaran hasil hitung cepat (quick qount). Data yang masuk hampir 100 pesen dari berbagai lembaga survei, Prabowo-Gibran unggul memimpin dengan 59,35 persen (Poltracking dan Charta Politika), sementara Anis-Cak Imin 25,66 persen dan Ganjar-Mahfud 16,52 persen. Artinya, prediksi Rahmad sangat tepat.
Memang narasi satu putaran seperti disampaikan Rahmad Mas’ud, jauh-jauh hari pun disampaikan sejumlah pejabat eksekutif, tokoh organisasi masyarakat hingga tokoh agama. Kendati ada yang menyebut itu semua ‘tidak masuk akal’.
“Saya melihat pilpres akan satu putaran. Selain efesiensi anggaran juga mengurangi tensi politik. Apalagi peta Koalisi Indonesia Maju (KIM) sangat gemuk,” kata Rahmad.
Alasan Rahmad pilpres satu putaran dan ia selalu berdoa demikian, karena tak hanya soal anggaran juga kaitan perdebatan dan muncul ‘permusuhan politik’ akan semakin panjang jika terjadi pilpres dua putaran.
“Bayangkan, kalau satu putaran itu menghemat anggaran Rp30 triliun. Itu bisa digunakan demi kepentingan rakyat misalnya pembangunan infrastruktur. Dan, sejumlah menteri saja optimistis satu putaran misalnya Menteri BUMN Erick Thohir,” ujar Rahmad.
Bahkan sejumlah pengamat politik sebelumnya telah mengutarakan bahwa peluang Prabowo-Gibran menang satu putaran sangat mungkin terjadi. Lembaga survei Indo Barometer melalui Direktur Eksekutifnya M Qadari menyebutkan, potensi satu putaran bisa terjadi dengan menggunakan data. Dari data survei, tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik dibanding paslon lainnya.
Banyak faktor yang bisa ‘mengerek suara’ Prabowo-Gibran kata Rahmad, seperti adanya ketulusan hati permohonan maaf Prabowo pada pernyataan tertutup debat capres terakhir. Sikap itu disebut ketulusan. Dan itu menimbulkan simpati yang melimpah dari masyarakat serta faktor-faktor lainnya.
Menurut Rahmad, di Kaltim pun pasangan Prabowo-Gibran menang mutlak. Capaian raihan suaranya menunjukkan angka 70 persen. Dan di Kaltim ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Prabowo-Gibran adalah adik kandungnya H Rudi Mas’ud yang juga anggota Komisi III DPR-RI.
“Alhamdulillah, kerja-kerja TPD Prabowo-Gibran di Kaltim diketuai Rudi Mas’ud sukses. Sebab, saya melihat kerjanya juga sangat masif untuk menggalang suara selain didukung partai koalisi lainnya,” jelas Rahmad.
Dalam konteks kemenangan sementara berdasarkan hasil quick count yang menempatkan paslon Prabowo-Gibran unggul mutlak, menurut Rahmad nanti juga akan ada real count dan diyakini perolehan suara Prabowo-Gibran juga nggak jauh dari angka kemenangan satu putaran 59 persen itu. “Margin error-nya kecil, sehingga tetap unggul satu putaran,” kata Rahmad.
Hanya kata Rahmad, pendukung paslon Prabowo-Gibran untuk menahan euphoria politik. Jangan terlalu berlebihan dan tetap menjaga keamanan kota Balikpapan.
“Ayo jaga kerukunan di kota Balikpapan. Dan, hormati juga paslon nomor 1 dan 3. Sebab, perhitungan masih terus berjalan,” pungkas Rahmad Mas’ud. (gt)