TINTAKALTIM.COM-Pandemi covid-19 berbagai cara dilakukan untuk ‘membuang duit’ bahkan membuat acara yang tujuannya bisa berangkat ke luar kota. Itu juga yang akan dilakukan Dinas Pariwisata Balikpapan untuk membuat event di luar kota yakni table top. Sejumlah pihak minta acara ini dibatalkan.
“Nggak ada gunanya. Mau jualan apa pariwisata Balikpapan. Promo apa. Ini covid. Semua sektor ekonomi termasuk pariwisata anjlok. Sebaiknya dibatalkan,” kata sejumlah pengurus PHRI Balikpapan yang tak setuju kegiatan itu.
Rencananya table top itu akan dilaksanakan tanggal 21 Oktober 2021 mendatang. Sejumlah asosiasi rencana ikut serta. Badan Promosi Balikpapan yang diwakili H Soegianto SE yang juga direktur Platinum Hotel pun ikut serta bahkan kegiatan akan dilakukan di Hotel Platinum Jogja.Table top sendiri adalah forum bisnis yang dirancang untuk mempertemukan antara pelaku industri pariwisata daerah (seller) dengan pelaku industri pariwisata daerah tujuan (buyer).
Menurut sejumlah pihak, Dinas Pariwisata Balikpapan tak kreatif. Karena table top adalah kegiatan yang sifatnya ‘gitu-gitu saja’ dan sering kali dilakukan. Bahkan, dampaknya pun tidak terasa signifikan. “Apalagi covid. Semua sektor pariwisata lesu. Ini masih suasana covid kok malah bikin kegiatan di luar daerah. Ini jalan-jalan dan buang-buang duit sebenarnya,” ungkap sumber tadi.
Dinas Pariwisata sendiri harusnya mengerti dengan kondisi yang masih dalam situasi covid-19. Sehingga, tidak memaksakan kehendak untuk tujuan yang sifatnya hanya plesir dan hanya untuk kepentingan orang-orang tertentu saja.
Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan Sahmal saat dikonfirmasi menyebut tidak tahu dengan kegiatan itu. “Saya belum dapat informasi. Sebaiknya memang dibatalkan saja kalau situasinya masih covid-19. Dan dananya untuk kepentingan lain,” ujarnya.
Saat pandemi covid-19 ujarnya, permintaan paket wisata dari luar ke provinsi lain masih lesu. Karena, ada kebijakan pemerintah seperti PPKM dan lainnya.
PASTI DIBATALKAN
Sementara itu Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Budaya dan Olahraga Abdul Madjid menyebutkan, kalau keadaan covid tidak memungkinkan, maka kegiatan table top dibatalkan. Sejauh ini, kegiatannya memang direncanakan pada Oktober 2021 dan sejumlah pihak ikut serta dengan biaya dana APBD Balikpapan.
“Saya akan melapor ke Kepala Dinas dulu. Sehingga, kegiatan table top ke luar daerah dapat dikaji dan melihat kondisi juga,” katanya.
Sementara itu, Soegianto dari bidang promosi sejauh ini enggan berkomentar banyak. “Kalau dibatalkan ya tak masalah. Apalagi kondisinya covid,” ujarnya singkat.
Sejumlah pihak sangat menyayangkan jika Dinas Pariwisata terkesan ngotot untuk tetap mengadakan table top yang dampaknya tidak maksimal bagi pariwisata Kota Balikpapan.
“Dananya untuk membenahi infrastruktur atau jualan lewat online saja. Eranya kan sudah digital. Sehingga, jualan online pariwisata itu sudah seluruh dunia. Tak hanya sekadar kota Jogya saja,” ujar pelaku pariwisata di Kota Balikpapan. (gt)