TINTAKALTIM.COM-Ketua Harian Forum Ekonomi Kreatif Balikpapan Muhammad Ichwan atau biasa disapa Andre menegaskan, pelaku ekraf di Balikpapan harus diberi panggung. Tentu sebagai sarana untuk membangkitkan kembali perekonomian karena terdampak pandemi covid-19.
Diakui Andre, pandemi sangat memiliki implikasi karena tak bolehnya orang berkerumun. Kendati ekraf digital bisa melakukan aktivitas, hanya sifatnya tidak terbuka dan crowded yang tetap prokes.
“Makanya kegiatan nongki-nongki bagian cara untuk menghidupkan kembali ekraf. Nanti tak hanya pelataran yang spacenya kurang maksimal. Bisa jadi menutup jalan. Hanya, ini perlu dukungan pemerintah,” kata Andre saat memberi pandangan di acara Nongki-Nongki, Sabtu (20/11/2021) di Pelataran Gedung Parkir Klandasan.

Dikatakan Andre, tentu aktivitas out door masih terus berhati-hati karena dalam suasana pandemi covid-19. “Hanya kita perlu berikan semangat pelaku ekraf. Dan, gedung Balikpapan Creative Centre (BCC) harus dimaksimalkan dan jadi tempat diskusi serta cowork-place yang bisa menghasilkan karya ekraf maksimal,” ajak Andre.
Ia justru memberi apresiasi terkait pelaku ekraf yang masih eksis seperti café-café yang menjajakan kopi khususnya kopi bopa yang jadi daya tarik kaum milenial.
“Mereka semua harus didorong. Tidak hanya sisi kuliner, fashion, kriya, aplikasi dan game dan 17 sub sektor ekraf harus dihidupkan di Kota Balikpapan. Ayo kita sinergi dan kolaborasi,” urai Andre.
Injeksi spirit Andre tak lain agar semua elemen yang masuk dalam unsur Akademisi, Bisnis, Community, Government, Media (ABCGM) harus terus melakukan sinergi demi kemajuan dunia ekraf Balikpapan. “Kita harus malu, sebab Ketua Umum Ekraf Balikpapan Hj Nurlena begitu semangat. Sehingga, kita harus menemukan ide-ide kreatif yang dituangkan dalam program untuk kemajuan ekraf,” ujar Andre.

Selain Andre, Lurah Lamaru Surata juga menyampaikan pandangannya, bahwa ekraf harus didukung maksimal. Bahkan, dirinya menawarkan konsep kerjasama untuk pengembangan ekraf yang implikasinya pada dunia pariwisata dengan membuat outbound. “Saya punya lokasi beberapa hektare. Di sana tempatnya sejuk. Silakan Ketua Ekraf untuk menjajaki kerjasama. Kita bisa hidupkan konsep ekraf dan pariwisatanya,” kata Surata.
TESTIMONI EKRAF
Dalam acara Nongki-Nongki, MC Romiana tak hanya memandu acara tetapi juga sempat melakukan interview pelaku ekraf dan sejumlah pejabat untuk diminta pandangannya kaitan acara yang digelar tiap malam Minggu itu.

“Kita ingin acara ini bisa berkembang dan menjadi destinasi. Sehingga, ekraf bisa lebih berkembang. Awalnya mungkin free, tetapi nanti mendapatkan penghasilan lewat kehadiran warga yang ikut bertransaksi,” kata Romiana.
Malam itu sejumlah pelaku ekraf hadir di antaranya Kopi khas Makanja yang langsung dibawa Owner Makanja yang tak lain Owner Onix Radio Khrisna Gali. Juga Medium Chicken, Lontar in Borneo. Aldino yang melakukan testimoni menyebutkan, sangat mendukung acara nongki-nongki. “Kami menjual kuliner dalam bentuk rice bowl dengan ragam rasa. Murah dan enak,” promosi Aldino.

Selain itu, ada juga Lontar in Borneo. Tri, selaku owner menyebutkan, lontar adalah makanan khas papua. Tetapi, ia menyebutkan banyak jenis makanan yang diproduksi Lontar in Borneo seperti cempedak butter cake dan lainnya. “Jadi silakan jika ingin menikmati sajian kami, silakan bisa masuk ke akun IG @lontarin.borneo,” tambah Tri yang sajiannya di acara Nongki-Nongki dinikmati Walikota H Rahmad Mas’ud SE.

Ada juga kopi Shevia dan mie ayam serta jenis-jenis karya pelaku ekraf lainnya. “Pokoknya malam ini seru. Waktu mendatang tentu kita ingin pelaku ekraf tampil tak hanya kuliner tetapi sub sektor lain,” pungkas Romiana yang juga sekretaris Forum Ekraf Balikpapan ini. (gt)