TINTAKALTIM.COM-Penasihat Majelis Taklim Wanita Madinatul Iman (MTW MI) Hj Nurlena Rahmad menegaskan, agar warga kota Balikpapan khususnya kaum wanita yang tergabung dalam komunitas majelis taklim wanita untuk tetap menjaga persaudaraan (ukhuwah) khususnya menjelang Ramadan 2024 yang sebentar lagi dijalani.
Penegasan itu disampaikan Hj Nurlena melalui sambutan yang dibacakan Ketua MTW MI Hj Darliana saat digelarnya acara peringatan Isra Mira’j Nabi Besar Muhammad yang dirangkai dengan lomba membuat kue non-beras di Islamic Centre dan HUT ke-127 Kota Balikpapan, Selasa (27/02/2024)
“Puasa Ramadan sebentar lagi. Hendaknya, ibu-ibu harus tetap menjadi ibu yang melayani suami dan anak-anaknya di rumah. Sebab, itu juga menjadi amal jariyah. Apalagi dilakukan selama Ramadan,” pinta Hj Nurlena melalui Hj Darliana.
Selain itu, Hj Nurlena juga berpesan kendati Ultah Kota Balikpapan ke-127 pada 10 Februari 2024, tetapi hendaknya seluruh elemen masyarakat khususnya majelis taklim se-Balikpapan harus tetap ikut membantu memberi edukasi nilai-nilai keagamaan di masyarakat. Apalagi Kota Balikpapan ini mengusung tagline atau semboyan Balikpapan Madinatul Iman.
“Terimakasih kepada seluruh majelis taklim yang hadir dan panitia pada Ultah ke-7 MTW MI yang sudah menggelar acara lomba membuat kue non-beras dirangkai ultah kota Balikpapan dan peringatan Isra Mi’raj. Semoga semua bermanfaat positif bagi kemajuan majelis taklim di Kota Balikpapan dan saya sangat memberi apresiasi positif,” ungkap Hj Nurlena
Sementara itu Hj Darliana mengatakan, kegiatan MTW MI pada Ramadan 2024 mendatang juga akan dilakukan. Tetapi, ia menyampaikan ungkapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan rangkaian Ultah ke-7 MTW MI. “Termasuk panitia dan seluruh pengurus. Semoga acara ini membawa berkah,” ujarnya.
PEJUANG SUBUH
Sementara itu pada lomba membuat kue non-beras yang dinilai oleh dewan juri masing-masing Ny Idil Fitriani (Guru SMKN 4), Ny Lilik Indarwati (Guru SMKN 4), Ny Ida Heru Bambang (Pembina MTW) dengan proses penilaian transparan dan ketat akhirnya ditetapkan Majelis Taklim Wanita Pejuang Subuh meraih juara I. Sedang juara II diraih MTW Nur Azizah dan juara III Majelis Taklim Humaiiroh 2
“Jadi proses penilaian memang ketat. Karena, semua peserta bagus-bagus. Hanya dewan juri harus menetapkan pilihan dalam lomba ini,” kata Ketua Panitia Acara Hj Munto Fingah didampingi Seksi Acara Hj Zubaidah SPdi.
Dikatakannya, untuk juara harapan I ditetapkan Titis, harapan II Rahmadani Yuni Anissa dan harapan III Sholehan Putri Elza. “Mereka masing-masing mendapat dana pembinaan dari panitia juara I (Rp700 ribu), juara II (Rp600.000), juara III (Rp500 ribu), harapan I (Rp400 ribu), harapan II (Rp300 ribu) dan harapan III (Rp200 ribu),” ujar Hj Munto.
Acara yang dihadiri Pembina MTW MI Hj Kasriah, Ketua Majelis Taklim Ar-Ruwaidah dan ibu-ibu majelis taklim se-kota Balikpapan dan penampilan 11 group rebana ini berjalan penuh kekeluargaan.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada para donatur yang telah mendukung acara ini khususnya Hj Husna dan lainnya. Semoga amal ibadahnya dibalas Allah,” kata Hj Munto.
CERAMAH
Sementara itu di akhir acara digelar ceramah atau tausyiah yang disampaikan Ustaz Agus Khoirul Huda yang juga aktivis dakwah dan pengasuh serta monivator Majelis Zikir & Fikir Softner Qalbu (SQ) dan Founder Kopi Moka TV (Komunitas Pecinta Fikih Moderat & Terbuka) jebolan Universitas Yaman jurusan syariah ini, sangat meriah dihadiri sekitar 600-an jamah yang mayoritas kalangan wanita
Dalam ceramahnya, Ustaz Agus menjelaskan sikap bawa perasan (baper) dalam hidup harus ditinggalkan. Dan jangan sampai berprasangka buruk dan menduga-duga karena itu awal dari fitnah. Sebab, jika itu dilakukan tanpa bukti atau data maka akan terjerumus perbuatan fitnah dan itu dilarang dalam agama.
Menurut Ustaz, jika ada yang menyakiti kita maka dibalas dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah. Doakan yang menyakiti itu agar bisa menjadi orang baik. “Tak perlu punya rasa dendam. Lebih baik banyak berbuat hal-hal positif seperti mengaji, zikir, sedekah dan lainnya,” kata Ustaz Agus
Isra Mira’j kata Ustaz Agus ada perintah yang sangat penting dari Rasulullah yakni salat 5 waktu yang dilakukan lewat perjalanan malam hari dari Makkah menuju Baitul Maqdis di Madinah hingga ke langit 7 menuju Sidratul Muntaha.
“Itu hadiah Allah untuk Rasulullah yang sedang dilanda kesedihan karena ditinggal oleh istri dan paman tercintanya. Dan yang menjadi esensi dari peringatan Isra Mira’j adalah kewajiban salat 5 waktu dan tidak boleh ditinggalkan,” pinta Ustaz Agus. (gt)