TINTAKALTIM.COM-Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud yang baru beberapa waktu lalu dilantik, kini langsung melakukan gerakan pro-rakyat. Ia meminta kepada PDAM untuk menggratiskan pemasangan air khususnya untuk pelanggan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di kota ini.
“Kasihan toh MBR itu jelas mereka yang berpenghasilan rendah. Jangan dibebani lagi. Apalagi itu dana hibah,” kata Walikota menjelaskan keinginannya untuk membantu masyarakat.
Pernyataan walikota itu sebelumnya juga disampaikan dalam pidato pertamanya sebagai walikota 2021-2024 di rapat paripurna DPRD ke-22 masa sidang II tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (2/6).

Walikota Rahmad yang mengusung visi Mewujudkan Balikpapan sebagai Kota Terkemuka yang Modern dan Sejahtera dalam Bingkai Madinatul Iman ini, mendesak agar pemasangan air PDAM harus digratiskan khususnya kepada 1.700 sambungan pada tahun 2021.
Disebutkannya, hal yang dapat dilakukan gratis mengapa harus ditarik bayaran. Sebab, dana yang disiapkan untuk kepentingan pemasangan baru atau sambungan rumah (SR) sudah disiapkan oleh pusat. Sehingga, rekayasa finansial atau keuangan di internal PDAM dapat dilakukan.
“Kalau bukan MBR saya pikir jika ada biaya tambahan yang resmi dan sesuai aturan sah-sah saja. Ini, saya mendapat informasi ada yang harus mencicil dan mencari uang bagaimana harus membayar sambungan itu. Ini kan keliru. Harus diselesaikan dengan benar lewat pembahasan internal di PDAM,” kata Walikota.
Menurut Walikota, pelayanan maksimal harus ditunjukkan oleh PDAM. Termasuk membantu masyarakat. Karena, air merupakan kepentingan vital yang harus didahulukan. Karena, selama ini masih ada kendala seperti air baku dan lainnya. “Saya ingin semua menjadi pelayan yang baik. Sudahlah, kita hidup di era transparansi. Sehingga, upayakan membantu dan membantu. Jangan sulitkan masyarakat kalau itu bisa dipermudah,” pinta Walikota berkali-kali
DIPUTUSKAN GRATIS
Sementara itu secara terpisah jajaran direksi PDAM langsung merespons permintaan walikota itu. Pada Kamis (10/06/2021) menggelar rapat dengan institusi terkait untuk membahas program yang harus digratiskan khususnya untuk MBR itu.
Rapat yang dipimpin Direktur Umum (Dirum) PDAM Noer Hidayah atau Nunu ini, juga dihadiri Prihono Slamet (Dinas Pekerjaan Umum), Pujiono (bagian aset dan keuangan), Ali Ichwani (Bappeda), Kabag Hubungan Pelanggan PDAM Ramli itu akhirnya memutuskan untuk semua pelanggan MBR yang jumlahnya 1.700 digratiskan.
“Kita belum ada biaya tambahan untuk pemasangan itu. Sehingga, ini bagian dari sosialisasi bahwa seluruh MBR di tahun 2021 gratis. Jadi semua pihak hingga RT harus menjalankan kebijakan ini,” ujar Nunu menyampaikan hasil rapat itu.

Nunu merincikan, total 1.700 SR untuk MBR itu terdiri dari 500 SR yang didukung oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) provinsi sekitar Rp8 miliar dan sisanya 1.200 merupakan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) khususnya Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya. Dan program ini juga didapat oleh PDAM Balikpapan dari hasil kerja keras perusahaan ini dalam berbagai aspek.
Dalam konteks siapa yang berhak menerima MBR, menurut Nunu secara teknis sudah ada kriteria dan yang membuat kriteria bukan PDAM tetapi PUPR khususnya untuk MBR perkotaan. Misalnya saja, memiliki daya listrik 900 VA dan siap jadi pelanggan serta lainnya.
“Program ini sebenarnya untuk peningkatan akses air bersih yang pada gilirannya masyarakat lebih sehat sebab sanitasinya di lingkungan itu terbantu,” tambah Nunu.
Dikatakannya, dalam kaitan pelayanan askes air minum untuk MBR, kapasitas terpasang yang paling besar adalah Balikpapan Timur. Karena, didukung adanya Waduk Teritip. “Jadi hampir seluruhnya di Balikpapan Timur karena ketersediaan air baku. Sisanya sekitar 200 SR itu tersebar di sejumlah kecamatan,” ungkap Nunu.
Diakui Nunu, saat itu dana hibah untuk MBR per 1 SR adalah Rp3 juta dan untuk penyambungan pipa induk dan meteran rencananya ditambah Rp1,5 juta. Tetapi, hal itu diminta untuk digratiskan oleh walikota, sehingga tidak ada kebijakan membayar alias gratis.
“Kami melakukan rapat ini juga merupakan hasil keputusan rapat direksi PDAM dalam rapat tinjauan manajemen (RTM) yang dipimpin Dirut Haidir Effendi sebelumnya. Karena, kebijakan walikota harus dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Sehingga, pelanggan MBR tahun 2021 diputuskan gratis,” ungkap Nunu. (gt)