TINTAKALTIM.COM-Bagaimana desain Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) atau sekarang lebih modern yang dikembangkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub dengan skema Buy The Service (BTS) di Balikpapan.
Nanti, akan ada ujicoba trayek yang disebut koridor atau rute yang dioperasikan untuk sistem angkutan umum yakni koridor utama Bandara SAMS-Pelabuhan Semayang-Manggar.
“Kita coba dulu BTS ini untuk koridor utama itu. Baru nanti berkembang. Tentu, akan didiskusikan dengan multi-stakeholders lainnya seperti Organda, Satlantas, BPTD Kaltim dan lainnya,” kata Kadishub Balikpapan Adwar Skenda Putra atau biasa disapa Edo menjelaskan skema BTS itu ke depan diterapkan di Kota Balikpapan.
Edo mengatakan, BTS adalah konsep SAUM modern. Dan sebagai kota maju seperti Kota Balikpapan memerlukan. Karena, antara jumlah kendaraan dan jalan sudah tidak berimbang
“Penduduk Balikpapan ini sejalan dengan adanya penetapan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim, secara faktual bertambah. Yang terdaftar memang hanya 700-an ribu lebih. Sebenarnya sudah 1 juta, karena banyak yang migrasi, liburan ke Balikpapan, ditambah pekerja dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina,” kata Edo.
Menurut Edo, rekayasa lalu-lintas sudah dilakukan di mana-mana. Pembangunan infrastruktur jalan pun demikian oleh Pemkot Balikpapan. Hanya, sekarang ini jika mengacu data sudah ada 650 ribu kendaraan di Balikpapan dan mayoritas kendaraan pribadi.
Edo juga menjelaskan, angkutan umum lainnya di Balikpapan juga masih ada angkot. Itu ada 7 trayek (1, 2A, 3, 5, 6,7 dan 8) yang load factor relatif kecil. Bahkan, sebagian belum mengantongi izin.
Tetapi kata Edo, ada permasalahan di sektor transportasi Balikpapan. Seperti msalnya, 85 persen daerah bukit dan sempit, banyak simpang di tanjakan dan turunan.
“Sekarang ini kan banyak jalan rawan banjir, terlebih lahan terbatas untuk pengembangan jaringan jalan alternatif yang terkoneksi dan banyak kemacetan,” jelas Edo.
Sebenarnya kata Edo, kaitan SAUM akan dikembangkan. Ada sebanyak 5 koridor yang menghubungkan Terminal Batu Ampar-Pelabuhan Semayang, Terminal Kampung Baru-Terminal Damai, Terminal Batu Ampar-Bandara Sepinggan dan Bandara Sepinggan-Gunung Tembak.
“Rencana SAUM itu kendalanya adalah dana. Karena, posisi APBD Balikpapan tidak mencukupi untuk membiayai. Makanya, kita perlu melakukan kolaborasi dengan pihak lain salahsatunya adalah Kementerian Perhubungan,” kata Edo yang menambahkan, ada 7 trayek yang dilayani 411 angkot.
Sekarang ini kata Edo, Kota Balikpapan terasa sudah macetnya. Ini karena, dari data penduduk setiap tahunnya bertambah sekitar 10 ribu – 20 ribu orang. Dan diperkirakan pada tahun 2030 mendatang, penduduk Kota Balikpapan menyentuh angka 3 juta.
“Kita sedang ngebut ini membuat dokumen transportasi angkutan perkotaan. Sehingga, nanti dapat dikaji Kemenhub. Dan, kami juga istilahnya berlari dalam penyelesaian dokumen sebelum nanti ada semacam penandatanganan kerjasama,” ujar Edo.
RENCANA TRAYEK
Dalam kaitan koridor, Kasubdit Angkutan Multimoda dan Antarmoda Ditjen Hubdat Kemenhub Imam Sukandar AmTrD SSiT MT mengatakan, akan dibangun koridor utama dari Pelabuhan Semayang-Bandara Sepinggan dengan koridor penunjang Sepinggan-Batu Ampar, Semayang-Batu Ampar, Plaza Balikpapan-Simpang Dome, Simpating Tami-Klandasan Ilir, Simpang Wika-Terminal Damai
“Untuk koridor utama headway atau jarak tempuhnya sekitar 5 menit dan tipe layanan BRT dengan bus kapasitas 30 penumpang. Sedang koridor penunjang headway 15 menit dan bus regular yang busnya berkapasitas 30 penumpang,” ujar Imam
Ditambahkan Imam, semua harus dilengkapi dulu dokumen teknis rencana induk dan perencanaan teknis atau detail engineering design (DED) penyediaan layanan angkutan perkotaan Balikpapan.
Sedang untuk perencanaan lokasi halte pada trayek prioritas angkutan perkotaan di Kota Balikpapan, pemilihan lokasi halte dipilih dengan mempertimbangkan jarak perjalanan pejalan kaki dan pesepeda 400 meter. Jarak antara halte adalah 800 meter.
“Titik simpul transit pertemuan antara koridor penunjang (simpul Plaza Balikpapan, Klandasan Ilir dan Terminal Damai) dengan koridor utama,” tambah Imam yang menambahkan lokasi halte trayek nanti aka nada di 14 halte. (gt)