TINTAKALTIM.COM-Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Kaltim Kombes Pol Anggie Yulianto Putro menegaskan, di masa tenang seluruh komponen warga harus meningkatkan kamtibmas di lingkungan masing-masing. Itu sebagai bentuk ikut mendukung keamanan, apalagi menghadapi coblosan 14 Februari 2024
“Keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) harus digencarkan. Selalu waspada dan jika ada masalah apalagi ada yang coba-coba mengganggu Pemilu 2024 harus dilaporkan dan ditindak,” kata Anggie di hadapan peserta Jumat Curhat, Jumat (9/02/2024) di Kelurahan Gunung Bahagia Balikpapan.
Jumat Curhat digelar di Café S DS Coffee Eatery Jln Syarifuddin Yoes Kompleks Pondok Mentari. Dan dihadiri warga RT 50 dan RT 57 itu berjalan penuh kekeluargaan dan dijadikan tumpahan curhatan warga kaitan kamtibmas, cyber crime dan juga narkoba.
Acara itu dihadiri para satuan kerja (satker) di fungsi Polda Kaltim yakni AKBP Anhar Noor (Dit Pam Obvit), AKBP Windia (Ditlantas), Iptu Aldino SH MH (Ditresnarkoba), Agung (Ditintelkam), Syarifur (Ditpolairud), AKBP Eko Alamsyah (Ditreskrimsus), AKBP Fajar (Dit Samapta) dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Gunung Bahagia Chandra.
Dikatakan Anggie, sekarang ini pola-pola pengamanan sudah dilakukan di masing-masing RT. Ada lingkungan menggunakan CCTV bahkan sekarang ada ‘Polisi Warga’ di mana polisi itu tinggal di lingkup kompleks bersama warga lainnya.
Ia menambahkan, keamanan tugas semua. Dan, siapapun harus memantau lingkungan. Misalnya ada orang baru hendaknya ditanya apakah sudah melapor ke rukun tetangga (RT).
“Saya tinggal di suatu kompleks perumahan. Depan rumah saya sering berganti-ganti penghuninya, nah saya hanya berpesan segera melapor ke ketua RT agar terdata dan tidak dianggap warga ilegal,” contoh Anggie.
Menurut Anggie, polri selalu hadir di masyarakat guna untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Di garda terdepan kelurahan sudah ada bhabinkamtibmas. Mereka bertugas selain memberi edukasi warga, juga ikut mengarahkan cipta kondisi agar daerah aman
Sekarang kata Anggie, Kota Balikpapan banyak warga dari luar daerah sejalan dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina. Mereka adalah pekerja yang tinggal di lingkup rumah untuk kost.
“Tetap harus diingatkan. Karena, warga dari luar daerah (pendatang), harus diminta melapor 1×24 jam ke ketua RT. Ini pendataan saja dan sudah jadi ketentuan di seluruh Indonesia untuk menciptakan situasi lingkungan aman,” ungkap Anggie sekaligus menjawab curhatan tokoh pemuda Riswan kaitan menjamurnya kost-kostan yang tentu banyak warga atau tamu baru masuk lingkungan masyarakat.
Disebutkan Anggie, tugas ketua RT bersama multi-stakeholders lainnya termasuk Bhabinkamtibmas, Babinsa dan juga lurah, harus memelihara keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antar warganya. Bahkan penggerak gotong-royong.
“Saya ikut gotong-royong. Itu penting untuk mengetahui identitas warga. Nah, bapak-ibu siapa yang nggak pernah gotong-royong. Warga yang baik itu ikut gotong-royong,” urainya.
Di bagian akhir, Anggie menceritakan kaitan bagaimana keluarga menjaga kehidupan internal keluarganya lewat membangun rumah tangga yang baik.
“Selain rumah tangga, ada juga rumah pendidikan agar anak-anak kita terdidik dan menjadi anak baik. Kalau menegur anak untuk salat ya upayakan dengan lembut dan tidak kasar. Itu contoh pendidikan,” katanya.
Rumah adat pun mengajarkan bagaimana adat itu dijunjung tinggi. Karena, daerah di Kaltim banyak etnis yang masih menggunakan adat-istiadat. “Jangan semua dilanggar dengan melakukan pelanggaran, nanti masuk rumah terakhir yakni rumah tahanan,” senyum Anggie yang menutup Jumat Curhat dengan pesan-pesan kamtibmas dan meminta warga menjaga persaudaraan, kerukunan dan harus guyub.(gt)