Catatan: H Sugito SH )*
TINTAKALTIM.COM-Tak ada yang sempurna di dunia ini. Semua pasti pernah melakukan kesalahan di dalam hidupnya. Sebab, kesempurnaan hanya milik Allah.
Tapi, lakukanlah yang terbaik yang kamu bisa. Walaupun tidak akan sempurna yang penting bisa punya efek positif bagi orang di sekitarmu. Dan tidak perlu menjadi sempurna untuk menginspirasi orang lain.
Itulah qoute Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME yang pernah disampaikannya kepada media ini. Tepat, Minggu 12 Mei 2024, walikota genap berusia 48 tahun. Ia lahir di Balikpapan 12 Mei 1976. Relatif masih muda dan terlihat enerjik. Ia bukan tipe orator tetapi inginnya bagaimana setiap gagasan dieksekusi bukan hanya tahapan narasi.
Baru 2 tahun lebih menjabat Walikota Balikpapan sejak dilantik 31 Mei 2021 silam, tetapi sudah banyak yang diperbuat. Kendati, ia tak ingin berbangga hati. Sebab, ia sadar banyak kekurangan.
Berbuat baik saja masih ada yang nyinyir. Tetapi, tetap ia bekerja bersama staf-stafnya dengan tetap memikirkan bagaimana mencari solusi. Ibarat pepatah Anjing Menggongong Kafilah Berlalu.
Makna peribahasa itu bagi Rahmad, diartikan Meski Banyak Rintangan tapi Tetap Berusaha dan Tak Putus Asa dengan Mencari Solusi. Rahmad tak ingin masuk dalam ‘domain perdebatan’. Kritik konstrukstif didengarnya dan dia menganggap baik-baik saja, terkadang ada yang over dan menjurus ke fitnah.
“Dari hati saya yang paling dalam, jika orang yang kritik didasari atas nawaitu tak suka, nggak masalah toh. Asalkan tidak menjurus fitnah. Kalau orang itu bahagia, saya ikut merasa bahagia kok,” ujar Rahmad beristilah kaitan kritik yang terkadang lebih politis.
Dia sosok yang humble. Juga merakyat. Penulis coba membuat akronim atau singkatan namanya RM jadi Ramah Merakyat. Faktanya memang demikian. “Problem Kota Balikpapan ini berbeda dari tahun ke tahun. Kita melanjutkan program yang pernah dilakukan pendahulu. Intinya berbuat saja untuk rakyat,” ujarnya pada suatu ketika.
Rahmad enggan untuk flashback atau mengenang masa-masa lalu. Apalagi mengungkit-ungkitnya. Kendati, ia bisa melakukan. Baginya, menjadi Walikota itu amanah rakyat. Ada rakyat yang suka dan tidak suka. Sebab, tak mungkin rakyat itu senang semuanya.
Ia selalu berbuat baik. Meskipun diakui ada saja komentar negatif. Berbuat baik saja masih ada yang komen negatif apalagi tak baik. Ada ungkapan dulu sebelum Rahmad jadi pejabat. “Jika jadi pejabat, saya ingin wakafkan diri saya untuk rakyat”. Pelan tapi pasti, itu dibuktikannya.
Dalam kepemimpinannya, ia memiliki taste berbeda dari pendahulunya. Gaya atau style-nya pun berbeda. Ia ingin bertransformasi. Apalagi didukung sang istri tercinta Hj Nurlena Rahmad yang memiliki kepribadian kuat dan ingin agar apa yang dilakukannya juga bermanfaat untuk rakyat. Itu diwujudkannya lewat gerakan PKK dan ekonomi kreatif.
Rahmad punya karakter pribadi yang kuat. Hangat terhadap siapapun, namun tegas jika sudah berbicara prinsip. Dan, ia paham betul, bahwa situasi bangsa berubah demikian juga perilaku hidup masyarakat. Tetapi, Rahmad terus berbuat dengan tidak menghilangkan nilai-nilai moral di masyarakat
Ia sadar, era modern atau dunia dalam genggaman karena gencarnya sosial media, telah mengubah kultur atau budaya bangsa. Dulu, masih ada sopan santun, sekarang budaya itu seolah luntur. Kendati katanya, banyak juga yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk hal positif.
Sebagai sosok yang lahir dan dibesarkan dari keluarga taat. Rahmad Mas’ud secara keluarga lebih disebut sebagai ‘Bani Mas’ud’ atau keluarga Mas’ud tetap menjalankan prinsip agama sangat kuat. Sehingga, pemikiran, perilaku maupun apa yang diabadikan dalam refleksi dirinya tak pernah lepas dari nilai agama.
Rahmad memimpin dengan hati. Karakternya calm dan bukan tipe pemarah, bahkan pemaaf. Ia sadar bahwa memimpin itu adalah ‘melayani dan peduli’. “Sabarnya tingkat dewa. Cocok jadi panutan dan tepat inisial RM itu kalau disebut Ramah dan Merakyat,” komentar sahabat Rahmad, H Mustaqim Lc MM, Andi Welly dan lainnya.
Karakter Rahmad selalu menghargai dan santun dengan orang yang lebih tua usianya. Apalagi tokoh-tokoh. Yang biasa dilakukan adalah mencium tangan. Terlebih jika itu ulama atau habib. Bukan untuk action tetapi ia menyebut itu ajaran agama yang tujuannya adalah penghormatan
Bukan itu saja, Rahmad mampu merangkul tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh perempuan dan lainnya. Bahkan, ia pun mendapat apresiasi dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) karena dinilai mampu menjaga kerukunan umat beragama dari 5 agama yakni Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Khonghucu di Balikpapan sehingga Balikpapan aman.
Hanya, Rahmad pun tetap menjaga aqidahnya dan mengajak sahabatnya untuk salat berjamaah selalu dilakukan di mana pun. Saat liburan ke Mamuju menuju Pulau Balak-balakan, Rahmad paham bahwa masjid jauh tetapi ia meminta sahabatnya untuk menggelar terpal dan melaksanakan salat jamaah.
“Tak ada rotan, akar pun jadi. Salat jangan pernah ditinggalkan,” kata Walikota yang juga menggelorakan semangat salat Subuh berjamaah dengan mengunjungi masjid-masjid di Balikpapan ini.
Bidang pembangunan, polesan tangan Rahmad dan stafnya didukung DPRD pun terus menggeliat. Kita sekarang bisa melihat jalan-jalan di Balikpapan mulus. Perubahan fasilitas pun dikembangkan. Termasuk jalan di MT Haryono yang dulu mengalami ‘bombardir netizen’ kini pun sudah terlihat baik dan enak dilalui.
Dulu Gedung Parkir Klandasan sepi, diubahlah jadi Gedung Balikpapan Creative Centre. Sekarang, ramai dan minggu dijadikan tempat senam. Tata bangunan diubah, jalan depannya dibuatkan paving. Nanti, gedung itu pun akan dikeliling video tron.
Termasuk, kawasan Dome yang sekarang sudah terlihat lebar bahkan saat HUT ke-127 Balikpapan jadi tempat upacara perdana, karena space lebih luas dan dijadikan sarana berkumpul dan aktivitas masyarakat. Keren!
Sang istri tercinta Rahmad ikut memberi warna jika bicara UMKM. Bahkan, Hj Nurlena terus membangun komunitas dari anak muda, perempuan hingga majelis taklim karena ia pun sebagai pembina Majesli Taklim Wanita Masjid Islamic Centre.
Dan sekarang, UMKM tumbuh, warga lebih senang nongkrong di kawasan Taman Bekapai saat weekend. uga di Gedung Parkir. Bahkan, seluruh gedung di lantai atas dan bawah sudah full disewa oleh sejumlah pihak.
“Sudah nggak ada tempat. Semua disewa,” kata Bastian dari Dishub Balikpapan menjelaskan ketika media ini akan menggunakan salah satu stand di Gedung Parkir untuk sekretariat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Balikpapan yang pembinanya H Achmad Asfiah.
Taman-taman di Kota Balikpapan juga dipercantik dengan nama-nama taman kreatif lebih diarahkan ke sign board. Sehingga, tidak terlihat kumuh. Dan yang dikenal di masyarakat, Rahmad dan Bani Mas’ud itu suka bersedekah dan selalu mengajak orang jika memiliki kelebihan untuk berbagi.
Dari sisi kinerja, Rahmad dan timnya juga banyak mengukir prestasi. Dan, baru-baru ini, Kota Balikpapan juga diganjar kembali opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut ke-10 atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Bahkan, di tahun 2023 memboyong panji-panji keberhasilan dan Kota Balikpapan juara umum di ultah Pemprov Kaltim. Luar Biasa.
Media ini sengaja menurunkan catatannya sebagai ‘kado ultah’ Walikota RM. Ada juga kekurangan kepemimpinannya seperti belum maksimalnya pelayanan air PDAM dan lainnya. Hanya, RM terus membenahi dengan mendorong direksi dan dewan pengawas (dewas) PDAM untuk berpikir out of the box mencari air baku. Kini sedang diupayakan penambahan air baku lewat program Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Regional yang ke depan bisa mengambil air dari Sungai Mahakam.
‘Kado Kritik’ untuk RM agar terus berbenah juga ada. Jika ada oknum pejabat di OPD yang kinerjanya banyak dikeluhkan, sebaiknya cepat diatasi. Dan penunjukkan SDM di setiap organisasi perangkat daerah (OPD) agar the right man on the right place (setiap pegawai ditempatkan pada posisi atau peran sesuai dengan kemampuannya). Kendati, itu hak prerogratif Walikota.
Happy Birthday (HBD) untuk Walikotaku tercinta H Rahmad Mas’ud SE ME, doa kami semoga panjang umur dan sehat selalu diberi kesehatan, kekuatan, kesuksesan dan amanah dalam tugas. Balikpapan, Kubangun, Kujaga, Kubela. Lanjutkan.**
*) Wk Ketua Media Online Indonesia Kaltim