TINTAKALTIM.COM-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Balikpapan memberi apresiasi kepada Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME karena dinilai mampu menjaga kerukunan umat beragama sehingga toleransi, kondusivitas kota berjalan baik dan aman.
Apresiasi secara simbolis berupa plakat yang dibingkai, diserahkan Ketua FKUB Balikpapan Drs H Muis Abdullah disaksikan unsur 5 agama lainnya yakni Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu saat digelarnya silaturahmi tokoh agama dan lembaga keagamaan di Aula Rumah Jabatan Walikota, Rabu (8/05/2024).
Selain kerukunan, apresiasi untuk Walikota karena dianggap telah memberikan dukungan pembangunan kehidupan umat beragama dan lembaga keagamaan se-Kota Balikpapan demi mewujudan Balikpapan kondusif, bersinergi dan berkolaborasi
“Kita juga rangkai acara itu dengan sosialisasi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)/Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) rumah ibadah. Karena, harus diketahui semua unsur agama di Balikpapan,” kata Muis Abdullah.
Perwakilan 5 agama (FKUB) dan lembaga agama yang diundang hadir di acara itu sekaligus memberi apresiasi positif kepada walikota. Mereka adalah Habib Mahdar Abu Bakar Al-Qadri (MUI), Pdt Bob Bogoryanto SS Th, Pdt Dr Gabriel SH M Th, RM Iganasius Priyantoro Omi, I Nengah Kayun, Haryanto Chandra dan Charles.
Menurut Muis, FKUB berterimakasih atas komitmen walikota yang terus menjaga kerukunan dan toleransi beragama di Balikpapan. Bahkan membantu FKUB dan lembaga keagamaan lewat anggaran yang ada di APBD Balikpapan.
“Yang kita inginkan pemimpin peduli seperti Pak Rahmad Mas’ud SE ME ini. Semoga kerukunan terus terjaga di Kota Balikpapan,” ujar Muis Abdullah.
Secara terpisah Sekretaris FKUB Balikpapan H Jailani MSi menegaskan, Walikota sangat peduli dengan seluruh umat beragama di Balikpapan.
“Ini menunjukkan bahwa Walikota menjalankan konsep moderasi beragama. Karena, kehidupan sehari-hari di masyarakat berjalan penuh toleransi,” ujar Jailani.
Dikatakan Jailani, di era kepemimpinan Rahmad Mas’ud ditunjukkan dukungan tak hanya moril. Tetapi juga anggaran hibah untuk seluruh umat beragama dan lembaga keagamaan.
Dari catatan Jailani, untuk lembaga keagamaan Kota Balikpapan ada 15 lembaga berbagai agama jumlahnya Rp2,6 miliar, rumah ibadah 34 masjid dan musala sejumlah Rp2,1 miliar, 7 gereja Rp260 juta, 2 pura Rp70 juta yang totalnya Rp5,1 miliar.
“Kita paham bahwa APBD Balikpapan itu harus dibagi-bagi untuk kepentingan rakyat lainnya. Semoga di tahun mendatang dukungan untuk rumah ibadah dan lembaga keagamaan bisa meningkat,” harap Jailani.
Bersama jajaran pengurus FKUB kata Jailani, di Balikpapan selalu melakukan kerukunan beragama karena jadi pilar utama meningkatkan keimanan umat agar bisa nyaman dan aman menjalankan ajaran agamanya.
“Balikpapan ini hetrogen, sehingga FKUB bersama pemerintah kota terus menggelorakan semangat saling terbuka, saling menghormati, menghargai dan tidak mempermasalahkan perbedaan kepercayaan sehingga harus bebas konflik,” ujar Jailani yang juga Komisioner Baznas Balikpapan ini.
Jailani dan pengurus FKUB, sangat berterimakasih kepada Walikota H Rahmad Mas’ud. Sebab, sangat peduli dengan FKUB, sehingga pelaksanaan kegiatan di masyarakat demi toleransi beragama bisa berjalan maksimal. “Kita memang memerlukan sosok seperti Pak Rahmad Mas’ud itu, ramah dan merakyat serta peduli,” ujar Jailani
Sementara itu Charles, dari unsur Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) menegaskan, Walikota Balikpapan sangat peduli dengan kerukunan umat beragama.
“Kerukunan umat beragama itu diperlukan. Sebagai pimpinan kota, Pak Wali sudah membuktikan mampu merangkul semua elemen agama,” ujar Charles
Dikatakan Charles, Kota Balikpapan itu multi agama dan etnis, sehingga paling penting dijaga adalah bagaimana kotanya aman dan warganya rukun.
“Tidak ada gunanya kalau ekonomi baik tetapi kotanya tidak aman dan warganya tak rukun. Terimakasih untuk seluruh elemen agama dan pemerintah dalam hal ini walikota yang bisa bahu-membahu dengan semua etnis dan agama,” ujar Charles yang juga Owner Platinum Hotel ini.
Sementara itu, Walikota mengatakan bahwa silaturahmi FKUB bisa mempererat tokoh agama dan masyarakat. Apalagi Balikpapan kota hetrogen semua agama dan etnis ada. “FKUB telah bekerja maksimal menjaga kerukunan umat beragama ini dibuktikan dengan Kota Balikpapan pernah mendapatkan predikat Harmoni Award,” ujarnya.
Menurut Walikota, memang ia berbeda akidah atau keyakinan dengan agama lainnya. Tetapi, tetap bersaudara karena semua agama adalah sebagai anak bangsa yang hidup dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam pertemuan itu, hadir pula dan mendukung kerukunan umat beragama dalam bingkai FKUB serta sempat audiensi dengan Walikota adalah Rony Chiang (Budha), Pdt Samuel Kusuma (Kristen), Ida Bagus Kunte (Hindu), Hermandi U Buka, H Muis Abdullah (Islam), HM Jailani (FKUB), Pdt timotius (Kristen) dan Ng Febrianto (Khonghucu). (gt)