TINTAKALTIM.COM-Pemadangan terjadi di pelataran Masjid Balikpapan Islamic Centre (BIC). Saat proses penyembelihan hewan kurban, sapi milik Walikota Balikpapan H Rizal Effendi SE yang disumbang, harus melibatkan 12 orang untuk merebahkan atau membaringkannya.
Sapi milik Walikota memang besar. Dua kali sapi jenis biasa. Bobotnya berkisar 300 kg dan seharga Rp45 juta. Berkali-kali petugas jagal merebahkan, tapi gagal. Sekitar berjalan 10 menit sapi itu baru dapat direbahkan.
Proses pemotongan hewan kurban di BIC terlihat memang agar berbeda. Ada sejumlah hewan kurban yang seolah ‘enggan’ untuk dipotong. Berontak, stress dan tidak mau berjalan. Petugas terlihat tarik-tarikan, tetapi sapi ‘melawan’.
Ketua Harian Pengelola Masjid BIC, Drs Syaiful Bahri menyebut, posisi tempat pemotongan dengan ‘parkir’ sapi yang bakal dipotong sebaiknya tidak terlalu dekat. “Harusnya posisi pengulitan dan penyembelihan dengan sapi yang belum disembelih berjauhan. Ini juga dapat menjadi penyebab sapi ‘berontak’,” kata Syaiful Bahri.
Sapi juga bisa takut, karena melihat temannya dikuliti dan dipotong-potong tubuhnya. Kondisi itu, membuat sapi berontak ingin lepas. “Memang secara teori, sapi tidak diperkenankan melihat temannya disembelih,” ujar Syaiful.
Tapi menurut Syaiful, semua proses penyembelihan berjalan lancar. Dan jika ada hal-hal yang perlu dievaluasi, tentu untuk tahun depan.
Walikota dan Ketua Panitia Idul Kurban Masjid BIC, Suparman, Koordinator Pemotongan H Zainal Abidin S Kom, Sekretaris Soegianto, melihat langsung proses pemotongan hewan kurban Walikota. Bahkan, walikota sempat mengawali prosesi pemotongan, kendati hanya simbolis. Karena, penyembelihan dilakukan Imam Masjid BIC, Ustaz Asep.
Menurut Walikota, dirinya bersyukur masih dapat melaksanakan kurban. Ini wujud menjalankan perintah Allah. “Alhamdulillah, dapat berbagi di Masjid BIC. Kita juga melakukan penyembelihan hewan kurban di rumah, ada 4 sapi dan 4 kambing,” ujar Walikota.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Masjid BIC, H Damuri SH mengatakan, tahun ini total hewan kurban yang dipotong 11 sapi dan 3 kambing. Di antaranya 1 ekor walikota, 1 ekor Wakil Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME, Dirut PDAM Haidir Effendi dan shohibul kurban lainnya. “Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Tentu, hal-hal yang berkaitan dengan kekurangan, kita akan evaluasi. Tetapi, ibu-ibu, penjaga, pengulitan dan semuanya bekerja maksimal agar daging kurban dapat segera didisitribusikan kepada mustahik dan shohibul kurban,” ujar Damuri.
Proses penyembelihan juga dilakukan panitia lainnya, H Badrus Syamsi. Ia mengatakan, memang Masjid BIC, memerlukan tempat pemotongan khusus, sebab setiap tahun harus melakukan proses penyembelihan.
Zainal Abidin membenarkan, jika perlu ada space lahan yang diperuntukkan sebagai sarana pemotonga, pengulitan sampai penimbangan yang ditekel.
“Ini jadi bahan evaluasi rapat kita. Dan, mudah-mudahan juga tahun depan shohibul kurban (pengurban) lebih banyak. Apalagi nanti aka nada ‘tabungan kurban’. Itu harus diseruisi menjadi program utama panitia,” ungkap Zainal. (git)