TINTAKALTIM.COM-Jadi pusat percontohan (pilot project) semua masjid di Kota Balikpapan dalam kaitan rumah potong hewan (RPH) atau tempat penyembelihan hewan kurban. Itulah Masjid Balikpapan Islamic Centre (BIC). Pemotongan tahun 2021 bertepatan 1442 hijriyah berjalan sesuai standar operating procedure (SOP) yang ditetapkan termasuk memenuhi protokol kesehatan (prokes) pandemi covid-19.
“Alhamdulillah proses pemotongan lebih cepat. Karena, kita siapkan juga alat perebah sapi yang menggunakan roda. Bahkan, ada dua rangka pipa yang bisa bergantian. Di sisi lain pemotongan, di sisi lainnya memasukkan sapi ke dalam rangka itu,” kata Ketua Harian Masjid BIC Drs Syaiful Bahri saat menyaksikan proses pemotongan, Rabu (21/07/2021) di area masjid.

Syaiful didampingi Direktur Utama Perumda Tirta Manuntung (PDAM Balikpapan) H Haidir Effendi SE yang ikut menyumbang 1 ekor sapi. Termasuk mantan Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi SE yang hadir dengan cucu-cucunya. “Alhamdulillah tahun ini saya berkurban 2 ekor sapi. Satunya di kompleks perumahan PDAM kilometer 5,” kata Haidir Effendi yang juga jadi penjagal hewan kurban yang disumbangkannya.

Menurut Syaiful, BIC jadi percontohan bagi pemotongan hewan kurban di masjid lainnya saat Idul Adha, karena sudah menggunakan alat atau mesin pada saat motong tulang dan dagingnya. Sehingga, tidak terjadi kerumunan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ditambahkan Syaiful, semua panitia juga harus patuh prokes sesuai dengan aturan pemotongan hewan kurban di saat pandemi covid-19.
“Kami juga menyiapkan sarana tempat pemotongan yang laintainya cor beton dilapisi keramik yang unpolished (permukaan yang tidak halus sehingga tak licin). Ini dukungan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Balikpapan. Alhamdulillah lebih bersih, teratur dan proses kerjanya pun terukur,” kata Syaiful Bahri.
BERSIH DAN DISEMPROT
Sementara itu, dari pemantauan media ini di lokasi penyembelihan, hewan kurban yang sudah disembelih diarahkan ke bagian penyiangan daging. Daging dipotong, tulang dan jeroan juga dipisahkan dengan tertata rapi. Sehingga, memudahkan untuk dimasukkan ke dalam plastik termasuk besek.

TERUS DIEVALUASI
Menurut Syaiful, kekurangan tahun-tahun sebelumnya terus dievaluasi. Misalnya, hambatan kaitan panitia dalam penyembelihan hewan kurban khususnya tulang. “Sekarang sudah ada gergaji mesin. Ini alat modern semacam chainsaw. Jadi lebih cepat daging terpotong,” ujar Syaiful

Sementara itu, tahun ini Masjid BIC menyembelih hewan kurban totalnya 17 ekor yang terdiri dari 14 ekor sapi dan 3 ekor kambing. Satu di antaranya juga disumbangkan mantan Walikota Balikpapan H Rizal Effendi SE.
“Proses pemotongan lebih cepat. Usai salat Zuhur semua sudah rampung. Ini karena lokasi yang bersih dan dukungan alat perebah sapi. Semoga tahun-tahun mendatang dapat ditingkatkan dan tujuan kita Masjid BIC jadi percontohan untuk masjid lainnya di Kota Balikpapan,” pungkas Syaiful Bahri. (gt)