TINTAKALTIM.COM-Masa reses atau kegiatan di luar sidang yang dilakukan anggota DPRD Balikpapan H Kamaruddin atau biasa disapa H Aco kali ini agak inovatif. Ini juga karena pengaruh dari wabah virus covid-19. Reses dilakukan secara tertulis dan sistem online atau menggunakan sarana sosial media (sosmed) seperti whatsapp dan lainnya.
Reses masa persidangan pertama di tahun 2020 itu menurut Kamaruddin, harus lebih berkualitas. “Kami melakukan sistem online karena hasil diskusi dengan Ketua DPRD Balikpapan H Abdulloh agar tingkat pertemuan warga dikurangi dan menggunakan online Ya karena ada wabah corona,” jelas Kamaruddin.
Politisi Partai Nasdem dari daerah pemilihan (dapil) Balikpapan Barat ini, menyebut hasil dari reses harus berkualitas dan benar-benar akan diperjuangkan agar sesuai harapan konstituen atau masyarakat.

Makanya, ia meminta kepada warga di Balikpapan Barat agar mengusulkan program selain fisik juga non-fisik. Sebab, nanti dari hasil usulan itu akan dijadikan semacam ‘kertas kerja’ dan perencanaan agar aspirasi dapat terakomodir dan masuk Anggarapan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Semua itu kita serap dan himpun serta tampung selanjutnya ditindaklanjuti. Tentu juga melihat kondisi anggaran. Sebab, disesuaikan pula dengan hasil musyawarah rencana pembangunan (musrembang),” ujar Kamaruddin.
Reses Kamaruddin dilakukan di Kelurahan Baru Ulu, Baru Tengah, Baru Ilir dan Margasari. Banyak usulan yang terkait dengan fasilitas publik seperti bagaimana warga dengan mudah dapat memasang air bersih PDAM juga pendidikan. Termasuk juga persoalan tanah di wilayah Balikpapan Barat yang bersinggungan dengan Inhutani, TNI dan Pertamina.
“Dua hal ini penting dan saya akan jadikan skala prioritas yakni PDAM dan pendidikan. Tentu setelah melakukan semacam hearing atau dengar pendapat dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” ungkapnya.

Tetapi, semua usulan yang berkembang dan masuk nanti akan disusun oleh tim H Kamaruddinengan tetap melihat kondisi anggaran. “Semaksimal mungkin saya akan bekerja memperjuangkan aspirasi masyarakat. Tapi, biasanya setiap tahun usulan se-Kota Balikpapan sangat besar. Anggaran yang tersedia biasa Rp2,5 triliun, tetapi usulan bisa sampai Rp7 triliun. Inilah yang tentu juga akan jadi bahasan di tim panitia anggaran,” tandasnya.
SEMPROT DISINFEKTAN
Dalam kaitan membantu warga di Balikpapan Barat dalam mencegah wabah corona menyebar, H Kamaruddin juga melakukan penyemprotan disinfektan. “Saya turun bersama tim dan melakukan penyemprotan di rumah ibadah dan sejumlah rumah milik warga,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada masyarakat di Balikpapan Barat agar tetap waspada dengan virus corona. Karena, virus ini sangat berbahaya. Sehingga, program pemerintah seperti mencuci tangan dengan sabun dan melakukan langkah-langkah jaga jarak secara fisik (physical distancing) harus dilakukan.

“Paling penting adalah tidak berkumpul di kerumunan. Karena, itu sangat menyambung mata rantai penyebaran virus. Sebab, hampir semua yang positif corona terjangkit dari hasil pertemuan dengan melibatkan massa,” ujarnya.
Kamaruddin memberi contoh, Walikota Bogor Bima Arya misalnya, terjangkit virus karena baru menghadiri acara, termasuk juga Walikota Tangerang yang hadir di suatu acara seminar dan di situ terjangkit. “Sebisa mungkin menggunakan masker dan terus patuhi aturan pemerintah dalam pencegahan virus corona. Jangan nekat, nanti justru berbahaya,” katanya.
Program tinggal dalam rumah (stay at home) yang sekarang dilakukan masyarakat sangat baik. Sebab itu memutus mara tantai penyebaran virus. “Kita harus sama-sama melakukan pencegahan virus corona ini. Sebab virusnya tidak terlihat. Jadi, anjuran yang disampaikan pemerintah harus dipatuhi,” tambah Kamaruddin yang berharap virus ini segera hilang karena akan memasuki bulan suci Ramadan 2020. (git)