TINTAKALTIM.COM-Ketua DPD Partai Golkar Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME memberi spirit agar kerja-kerja pengurus partai di tingkat kelurahan dan kecamatan harus serius dan maksimal. Jangan sampai adanya perpecahan. Solid dan penuh inovasi dalam program.
Jika kerja pengurus baru tak mampu mendongrak elektabilitas di wilayah kerjanya, dan mengalami stuck atau stagnan (tidak bergerak), dan solid maka siap-siap dirombak atau diganti.
“Partai Golkar ini butuh aspirasi rakyat. Kecamatan Balikpapan Timur saat pilkada sangat strategis memperoleh suara signifikan. Kerja-kerja ini harus ditingkatkan. Jika tak maju, siap-siap ketuanya diganti,” kata Rahmad saat membuka acara musyawarah tingkat kecamatan dan kelurahan (muscamlur) Partai Golkar Kecamatan Balikpapan Timur, di Asrama Haji Batakan, Jumat (2/04/2021).
Dalam acara itu tampak jajaran fungsioanris DPD Partai Golkar Balikpapan hadir di antaranya bendahara H Ahmad Malolongan, Ketua Bidang Organisasi Adi Supriyadi, Koordinator Bappilu H Drs Mustaqim Lc MM, Wk Ketua Bidang Keanggotaan dan Kaderisasi Ir Fatman Parakasi, Kepala Sekretariat Partai (KSP) Drs Junaidi Latief, Anggota DPRD Hj Suriyani, Wk Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) H Sugito SH dan timnya Rosman Abdullah, Ketua AMPG Andi Welly dan jajarannya, Ketua AMPI Achmad Toyyib, Ketua Bappilu Baltim H Narta, H Makmur, Ketua KPPG Hj Hartati dan tim, Syarifuddin SPd dan undangan lainnya.
Rahmad juga mengingatkan, pengurus kecamatan dan kelurahan menjadi ‘ujung tombak’ untuk kemajuan partai. “Harus ikut mendukung program pemerintah. Jangan sampai berseberangan. Apalagi, walikotanya dari Partai Golkar. Dan, kepemimpinan itu dilihat dari hasil kerja di lapangan. Jadi harus soliditas antarpengurus dijaga demi membantu kesejahteraan rakyat,” ujar Rahmad
GASALI PIMPIN BALTIM
Sementara itu, suasana muscamlur Balikpapan Timur (baltim) yang memberi kepercayaan pimpinan sidang pada Wk Sekretaris Bidang Keanggotaan Adhitiyo Yudha Abadi didampingi Henny dan Junaidi Latief berjalan mulus.
Sejumlah agenda seperti pembahasan tatib, jadwal acara dan lainnya langsung diketuk tanpa perdebatan yang berarti. Hanya, pimpinan sidang harus mengetuknya menggunakan tangan bukan palu. Kabarnya, palu itu di saat gladi resik ada yang memukulkan keras-keras, sehingga kepalanya patah.
Tetapi, kendati tanpa palu, Adithiyo terus melanjutkan sidang. Dalam laporan pertanggungjawaban (Lpj) kepengurusan tingkat kecamatan pimpinan Hj Suriyani yang disampaikan juga dapat diterima.
Sebelumnya Suryani menyampaikan kerja-kerja tim PTK Balikpapan Timur yang ia pimpin. Bahkan, saat pilkada beberapa bulan lalu dirinya dipercaya menjadi koordinator pemenangan pun mampu menetapkan baltim di peringkat kedua perolehan suara setelah Balikpapan Barat untuk kemenangan Rahmad-Thohari.
Dengan diterimanya Lpj Suryani, Adhitiyo tak sulit menentukan agenda selanjutnya karena sidang paripurna dengan ragam agenda lainnya pun berjalan lancar. Sehingga, mudah untuk menetapkan dan berlanjut ke agenda lain.
Dalam pandangan umum yang mewakili empat kelurahan yakni Manggar, Manggar Baru, Teritip dan Lamaru yang disampaikan Muhammad Ali ternyata secara aklamasi mendukung kepemimpinan Gasali untuk menjadi Ketua Pengurus Tingkat Kecamatan (PTK) Balikpapan Timur.
“Dengan ini kami sampaikan dalam pandangan umum, kami empat kelurahan mendukung Bapak Gasali jadi ketua,” ujar M Ali disambut tepuk tangan riuh.
Bukan hanya mengusulkan kandidat ketua, M Ali juga menyampaikan pandangannya tentang kerja-kerja di tingkat kelurahan dan kecamatan harus didukung dengan anggaran. Sehingga, akan lebih maksimal dan punya spirit yang berbeda dalam implementasinya.
“Kami juga menyampaikan, calon legislatif di tahun 2024 mendatang, harus kader Partai Golkar dari Balikpapan Timur,” ujarnya.
DITETAPKAN GASALI
Dari pandangan umum 4 kelurahan itu, akhirnya pimpinan sidang menetapkan bahwa Gasali menjadi ketua PTK Balikpapan Timur menggantikan Hj Suryani yang juga anggota DPRD Balikpapan dapil baltim.
“Menyimak pandangan umum tadi, maka dengan ini ketua PTK Partai Golkar Balikpapan ditetapkan saudara Gasali,” ujar pimpinan sidang Adhitiyo seraya kembali mengetuk tangannya ke meja.
Dalam musyawarah kelurahan (muslur), pimpinan sidang dipercayakan pengurus DPD, Roman Silalahi. Ia menyampaikan kepada floor untuk meminta kesediaan apakah ketua-ketua 4 kelurahan yang sudah demisioner atas kepemimpinan sebelumnya bersedia dipilih kembali.
“Apakah ketua-ketua kelurahan sebelumnya masih bersedia dipilih kembali. Saya minta pandangannya,” ujar Roman yang akhirnya keempat orang itu semua bersedia.
Keempat ketua kelurahan yang akan membantu tugas-tugas Gasali itu adalah Hj Noor Azizah (Manggar Baru), M Ali (Manggar), Sukaini atau lebih populer disapa Heny (Teritip) dan Arbain (Lamaru).
Gasali yang terpilih jadi ketua mengatakan, konsolidasi dan sinergi dengan ketua-ketua kelurahan sangat strategis ke depan. “Insya Allah target saya tidak muluk-muluk. Minimal di tahun 2024 mendatang, perolehan kursi DPRD Balikpapan 2 kursi untuk Balikpapan Timur,” ujarnya.
SAMI’NA WA’ATHONA
Sementara itu Adi Supriyadi yang diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangannya mengatakan, seluruh kader Golkar untuk tetap mengikuti dan patuh atas arahan yang disampaikan ketua partai.
“Berpolitik itu ada aturannya. Ya istilahnya sami’na wa atho’na (kami mendengar dan kami taat) kepada apa yang disampaikan pimpinan partai,” urainya.
Ia juga menyebutkan, tantangan eksternal partai juga berat, sehingga harus pengurus tingkat kelurahan dan kecamatan bekerja keras demi kejayaan Partai Golkar ke depan.
Adi memberi apresiasi atas kerja-kerja pengurus partai di Balikpapan Timur. Bahkan, ia menyebut dukungan H Narta Dinata yang masih keukeuh mendukung Partai Golkar sangat dibanggakannya.
“Saya mengenal Mas Narta. Tentu, perjuangannya harus didukung oleh lainnya,” ujar Adi Supriyadi sembari terdengar suara teriakan dari peserta Kafe Kuning yang dimaksud adalah kafe milik H Narta di Balikpapan Timur. Kafe itu wujud kecintaan Narta terhadap Golkar sehingga membuat brand kuning.
Menurut Adi, hasil muscamlur bukan berakhir. Harus ada kerja lanjutan. Semua pihak harus duduk bareng. Mencari persamaan persepsi dan komunikasi informal. Harus ada penyamaan visi dan proses politik lewat forum informal. “Juga mendengar arah dan kebijakan ketua partai yang tak lain adalah walikota terpilih H Rahmad Mas’ud,” ujarnya.
Berbeda pandangan dalam politik menurut Adi itu biasa. Dalam menyikapinya jangan sampai melabuhkan perasaan dan hati, melainkan cukup dari otak ke mulut dan tenggorokan saja. “Itu kata guru-guru dan senior partai.Menyikapinya ya jangan ditelan, dirasakan hingga menjadi karakter penjiwaan,” ujar Adi seraya disambut senyum undangan yang hadir.
Adi juga menyinggung pentingnya kerja-kerja pengurus di tingkat kelurahan, kecamatan bahkan DPD melihat fenomena basis pemilih milenial. Karena masa depan demokrasi ada di pundak kaum muda. Generasi kekinian perlu diberi pendidikan politik.
Tingkat partisipasi pemilih muda kata Adi, menentukan arah politik di tahun 2024. Karena pemilih muda itu rasional. “Eksistensi generasi milenial itu peluang politik yang harus dioptimalkan dengan strategi kekinian,” pungkasnya. (gd)