TINTAKALTIM.COM-Kepala Bappeda/Litbang Balikpapan Hj Murni menegaskan, salahsatu alternatif mencari air baku untuk kebutuhan air bersih Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM dengan berbagai strategi. Salalahsatunya, program Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Regional, memanfaatkan proyek pemipaan (pipanisasi) via Sungai Mahakam di Samarinda. Hanya baru bisa terwujud di tahun 2027
“Ini alternatif untuk air baku PDAM Balikpapan. Memang sebelumnya ada rencana dapat suplai dari Bendungan Sepaku Semoi yang digunakan untuk pasokan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sekitar 500 liter/detik,” kata Murni di hadapan puluhan wartawan saat jumpa pers di Kantor PTMB kawasan Jln Ruhui Rahayu, Minggu (2/06/2024).
Jumlah 500 liter/detik itu kata Murni, sangat kecil. Apalagi untuk kebutuhan hingga 2045, paling bisa sampai tahun 2034. “Tak mungkin cukup, IKN saja dan kawasan Penajam Paser Utara (PPU) kekurangan. Jelas masih kurang jika harus pasok air ke Balikpapan,” jelas Murni.
Pemipaan Sungai Mahakam lewat proses Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Regional kata Murni, melalui jalan panjang. Sebab, kerjasamanya beberapa daerah yakni Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kertanegara serta Balikpapan. Karena, pemanfaatan air baku itu dilakukan kerjasama antardaerah.
Menurut Murni, penandatangan kesepakatan membangun SPAM Regional ini sudah dilakukan dan mendapat dukungan dari Balai Wilayah Sungai (BWS). Kesepakatan itu ditandatangani di Hotel Grand Tjokro Balikpapan beberapa waktu lalu oleh Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME, Pj Bupati PPU Makmur Marbun dan Bupati Kukar diwakili Plt Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Wiyono disaksikan Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh S Sos dan direksi PDAM tiga daerah.
Dijelaskan Murni, SPAM Regional adalah solusi jangka menengah dan panjang. Sekarang, PDAM defisit atau kekurangan air sekitar 900 liter/detik, tetapi prosedurnya harus dilakukan berjenjang.
Setidaknya kata Murni, di tahun 2025 baru pembuatan Detail Engineering Design (DED) dan tahun 2026 baru pekerjaan fisik sehingga 2027 baru operasi jika proses regulasinya sesuai jadwal.
“Kalau SPAM Regional itu masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) jadi perlu dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan itu pun harus mendapat persetujuan Presiden RI, karena estimasi anggarannya sekitar Rp4 triliun,” jelas Murni.
Memang katanya, secara faktor sosial tidak mengalami kendala. Sebab, bisa melalui jalur jalan tol yang dapat dipangkas panjang pipanya tak sampai 100 kilometer lebih. “Saya sangat setuju SPAM Regional dan paling potensial untuk air baku PDAM. Setidaknya, selama 5 tahun Kota Balikpapan tak kekurangan air bersih yang dikonsumsi pelanggan,” ungkapnya
Sementara itu staf ahli bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Hendri Munir menegaskan, konsentrasi Kota Balikpapan yang didukung Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME adalah SPAM Regional. Bahkan, di berbagai kesempatan sudah didiskusikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
“Tetapi, PUPR menyarankan untuk memanfaatkan Bendungan Sepaku Semoi. Padahal, Kota Balikpapan menggunakan air baku itu untuk jangka panjang. Apa iya cukup,” tanya Hendri Munir.
Ditambahkan Hendri, paling realistis untuk jangka menengah dan panjang memang pemipaan dari Sungai Mahakam. Karena, secara debit sangat besar. Dan, di sejumlah daerah sudah ada SPAM Regional yang kapasitasnya sangat besar serta sukses.
“Kita juga akan terus kaji. Apalagi penandantangan MoU sudah dilakukan bersama pimpinan tiga daerah termasuk Pak Walikota Balikpapan. Jadi, secara teknis nanti kita mencari tolok ukur (benchmark) yang SPAM Regionalnya sukses,” tambah Hendri Munir.
Dan dari catatan media ini, SPAM Regional yang sukses adalah di PDAM Tirtanadi Medan dengan debit air sekitar 1.100 liter/detik dan PDAM Surya Sembada Surabaya lewa SPAM Regional Umbulan dengan debit 4.000 liter/detik.
Sementara itu menurut Dirut PDAM Yudhi Saharuddin, SPAM Regional bagian kerja dan program kepemimpinannya yang didukung secara holistik sejumlah pihak.
“Kami senang ada jalinan tiga daerah ingin membangun SPAM Regional. Karena, akan meringankan beban anggaran, pembagian debit air dan risiko ke depannya,” kata Yudhi.
Dikatakan Yudhi, jika terealisasi SPAM Regional nanti, setidaknya dari Sungai Mahakam bisa disuplai sebesar 5.000 liter/detik. Sehingga, Kota Balikpapan akan sangat terbantu suplai air bakunya.
“Kita berupaya, Kota Balikpapan jika itu terealisasi, bisa mendapatkan sekitar 1.500-2.000 liter/detik dari Sungai Mahakam. Tentu, warga tak kesulitan air bersih lagi,” tambah Yudhi. (gt)