TINTAKALTIM.COM-Warga Balikpapan dalam waktu dekat bisa menikmati secara gratis angkutan umum massal berupa bus dengan skema Buy The Service (BTS) yang merupakan program Direktorat Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
“Tarifnya masih nol rupiah. Kita tunggu pembahasan dari Pemkot Balikpapan kaitan tarif. Karena, ditunggu Kementerian Keuangan. Selama belum diputuskan, maka sifatnya gratis,” kata Dirjen Hubdat Kemenhub Irjen Pol Risyapudin Nursin usai penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan Pemkot Balikpapan dan ujicoba pengoperasian bus Balikpapan City Trans dengan skema Buy The Service (BTS) di Aula Balaikota, Senin (1/07/2024).
Penandatanganan antara Dirjen Hubdat dan Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME itu disaksikan Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Kemenhub Suharto, Kasubdit Angkutan Perkotaan dan Antarmoda Iman Sukandar, Kadishub Provinsi Kaltim Yudha Pranoto, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT, forkompimda, sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup pemkot dan undangan lainnya.
Dirjen Hubdat menegaskan, program transportasi massal skema BTS ini, sudah diluncurkan di 10 kota dan Balikpapan jadi kota ke-11 yang mendapat bantuan bus untuk kepentingan masyarakat ini.
“Kami dari Ditjen Hubdat memberikan perhatian serius terkait angkutan massal dengan skema BTS, terlebih untuk Kota Balikpapan yang jadi daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN),” kata Risyapudin.
Dalam tahap ujicoba, Ditjen Hubdat kata Dirjen, menyiapkan 17 bus untuk sementara dua koridor. Ke depan ditambah koridornya untuk melengkapi jumlah kendaraan menjadi 19 bus.
Sebenarnya kata Dirjen, moda transportasi massal skema BTS ini merupakan amanat UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Di mana pemerintah baik pusat dan daerah harus hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat mewujudkan moda transportasi angkutan massal yang murah, nyaman, aman, bersih serta sehat.
Tarif saat ujicoba memang masih Rp0, dan nanti ditetapkan Pemkot Balikpapan bersama multi-stakeholders dengan mendapatkan tarif yang terjangkau di masyarakat.
Menurut Dirjen, Kota Balikpapan mendapat bantuan bus itu tujuannya agar digunakan untuk moda transportasi angkutan umum, sehingga ke depan masyarakat akan memanfaatkan sebagai pilihan utama.
“Makanya kita support bidang transportasi Kota Balikpapan, karena nanti masuk aglomerasi (penggabungan daerah) IKN. Dan skema BTS ini diujicobakan selama 3 tahun, setelah itu diserahkan kepada Pemkot Balikpapan untuk pengelolaan kemudian,” kata Dirjen Hubdat.
DILENGKAPI CCTV
Sementara itu Direktur Angkutan Ditjen Hubdat Kemenhub Suharto mengatakan, bus-bus Balikpapan City Trans sudah dilengkapi pengatur suhu udara (AC), tap on machine, CCTV yang mengarah kepada pengemudi, area penumpang dan body kendaraan
Pada masa ujicoba nanti, memang tarif masih Rp0 hingga ada keputusan dari Menteri Keuangan terkait kemampuan membayar atau ability to pay (ATP) dan kesediaan pengguna mengeluarkan uang atau willingness to pay (WTP) dari masyarakat
“Ditjen Hubdat Kemenhub mendukung kebijakan bus dengan skema BTS yang diberi nama Teman Bus ini untuk mendukung Balikpapan sebagai penyangga IKN,” kata Suharto. Teman sendiri kata Suharto, kepanjangan dari (Transportasi Ekonomis Mudah Aman dan Nyaman)
DIMULAI 8 JULI
Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME mengucapkan terimakasih kepada Dirjen Hubdat dan jajaran yang telah mendukung Kota Balikpapan untuk mencari solusi terkait kemacetan.
“Saat acara Rakernas Apeksi di Balikpapan, Pak Presiden Jokowi sudah bertanya, apakah Balikpapan sudah macet. Dijawab tidak faktanya iya. Dijawab macet tetapi kondisinya belum terlalu parah. Makanya, kita terimakasih dengan Pak Dirjen membantu bus untuk angkutan massal ini yang salahsatunya mengurai kemacetan,” kata Walikota
Dikatakan Walikota,
dirinya bersama OPD terkait yakni Dishub Balikpapan terus mencarikan solusi
bagaimana kemacetan bisa dicarikan solusi. Karena, apapun alasannya tak mungkin
Balikpapan bekerja sendiri.
“Kita perlu bantuan dan dukungan Ditjen Hubdat. Terimakasih Pak Dirjen,
transportasi massal ini sangat membantu untuk kepentingan masyarakat Balikpapan,”
ujar Walikota.
Sementara itu, Kepala Dishub Balikpapan Adward Skenda Putra (Edo) didampingi stafnya Suparli mengatakan, operasional untuk masyarakat bus Balikpapan City Trans itu akan dilakukan pada 8 Juli 2024 mendatang.
“Jadwalnya semacam itu. Kita lihat nanti pembahasan di internal dishub. Intinya, kami siap untuk operasional. Karena, sudah diujicobakan 3 kendaraan beberapa hari mutar di 3 koridor yang direncanakan,” ujar Edo.
Koridor yang akan jadi rute bus itu adalah Koridor A (Utama) berwarna hijau melintasi Pelabuhan Semayang-Bandara SAMS PP Via Jl Jenderal Sudirman-Jl Marsma Iswahyudi dengan panjang rute PP 25 kilometer
Koridor B (penunjang) warna merah Terminal Tipe C Batu Ampar-Jln Patimura-Jln Soekarno Hatta Kilometer 4-Jl MT Haryono-Jln Jenderal Sudirman-Jln Ahmad Yani-Jln Soekarno Hatta-Jln Patimura-Terminal tipe C Batu Ampar, panjang rute 19,52 km
Koridor C (penunjang), warna merah Terminal Tipe C Batu Ampar-Jln Patimura-Jln Soekarno Hatta-Jln Jenderal Ahmad Yani-Jln MT Haryono-Jln Soekarno Hatta-Jln Patimura-Terminal Tipe C Batu Ampar panjang rute 19,52 kilometer.
Dalam ujicoba, Dirjen Hubdat, Walikot Balikpapan dan seluruh unsur forkompimda dan undangan melintasi halaman balaikota menuju Jalan Jenderal Sudirman mengarah ke Lapangan Merdeka dan putar kembali menuju Balaikota. Dan, dikenalkan pula bahwa bus skema BTS itu pun sudah menggunakan cashless payment. (gt)