TINTAKALTIM.COM-Pesan merayakan maulid Nabi Muhammad SAW atau hari kelahiran Rasulullah yang perlu dihayati adalah membangun persatuan umat lewat ukhuwah dan semangat bersama membangun Kota Balikpapan semakin baik. Apalagi dalam momentum pilkada, cita-cita ke depan, memenangkan dengan sikap yang santun dan tidak saling fitnah.
“Jaga terus kekompakan. Membangun kota harus dilakukan secara bersama-sama. Sukses pilkada dan sukses juga rakyatnya. Dan yang penting jaga kesehatan secara individu dalam melakukan pencegahan penyebaran covid-19,” kata Ketua DPD Partai Golkar Balikpapan, H Rahmad Mas’ud SE ME di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dirangkai istighotsah di Sekretariat Partai Golkar kawasan Markoni, Jumat (29/10/2020).
Peringatan maulid itu, dihadiri jajaran pengurus partai berlambang pohon beringin dari tingkat DPD, pengurus kecamatan hingga kelurahan. Tampak Ketua Harian Andi Arief Agung (A3), bendahara umum (Bendum) H Ahmad Malollongan, Koordinator Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) H Mustaqim Lc MM, jajaran AMPG, AMPI, sejumlah anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Balikpapan yakni Jhony NG, Hj Suryani, ibu-ibu ‘beringin’, serta undangan lainnya.
Rahmad Mas’ud menyebut, maulid adalah refleksi dari keteladanan Rasulullah. Sehingga, harus diimplementasikan dalam sikap-sikap yang baik sesuai teladan nabi. “Ayo kita membangun Balikpapan. Dan mendoakan Kota Balikpapan selalu aman dan warganya rukun serta calon walikotanya H Rahmad Mas’ud menjadi walikota,” kata Rahmad disambut amin undangan yang hadir.
Dalam konteks menjaga kondusifitas kota, Rahmad berpesan agar seluruh pengurus dan kader Partai Golkar tak boleh melakukan ragam fitnah. Sebab, tindakan itu tidak baik. “Tetap berada pada rel kesantunan. Kita harus menang terhormat,” pintanya.
WALIKOTA SUDAH TAKDIR
Peringatan maulid itu, diisi tausyiah dan istighotsah (doa bersama) oleh H Jamaluddin Khalid S Ag yang juga Wakil Ketua Bidang Kerohanian Partai Golkar. Ia menyebut, kehadiran seluruh undangan ke sekretariat sebagai wujud rasa cinta (mahabah) kepada Rasulullah SAW.
“Merayakan maulid itu bagian dari proses menghidupkan sunnah. Man ahya sunnati, faqad ahabbani, wa man ahabbani, kaana ma’iya fiil jannah (barangsiapa yang menghidupkan sunnahku (Rasulullah), berarti ia cinta kepadaku. Dan barangsiapa yang cinta kepadaku, maka dia akan bersamaku di surga),” ungkap H Jamaluddin seraya mengutip salah satu hadist Rasulullah.
Kehadiran hadirin di sekretariat untuk merayakan maulid, juga dimaknai Jamaluddin sebagai wujud cinta yang komprehensif atau lengkap. Dan, itu jika dipandang dalam aspek akademik menjalankan Islam secara menyeluruh (kaffah).
Lalu Jamaluddin membeber maulid yang lebih detail. Ia menyebut, kehadiran Rasulullah di muka bumi membawa risalah yang mengarah tentang aqidah tauhid yang menjadi dasar kepercayaan manusia kepada sang khalik. “Ada konsep rububiyah dan uluhiyah. Keduanya merupakan konsep tauhid yang harus dijalankan umat Islam,” ujar Jamaluddin.
Apa itu tauhid uluhiyah? Dalam setiap kegiatan harus mengesakan Allah dan tunduk serta patuh hanya kepada Allah. “Nah kalau rububiyah itu adalah meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta dan pengatur segala hal yang ada di dunia dan akhirat,” urai Jamaluddin.
Jamaluddin juga mengaitkan taushiyah-nya dengan hajatan pada 9 Desember 2020 mendatang. Ia menyebut, siapa walikota ke depan sudah ditakdirkan Allah.
“Ikhtiar dan kerja-kerja tim pemenangan akan menghasilkan kerja maksimal dan besar. Ikhtiar itu tak menghianati hasil. Bukan hanya kemenangan 50 persen plus 1. Tapi, kemenangan signifikan yang memiliki legitimasi kuat. Dan doa-doa kita akan membuka harapan itu bersama,” ujarnya disambut pekik takbir Allahu Akbar undangan yang hadir.
Dalam konteks lainnya, Jamaluddin menyinggung kaitan keimanan. Bukan hanya ucapan bibir bahwa seseorang beriman. Tapi, implementasinya harus jelas.
“Jadi keimanan itu harus bergandengan. Illal lazina amanu wa amilus shalihati (sungguh orang yang beriman itu juga mengerjakan kebajikan seperti salat) dan taat kepada Allah serta perintahnya, Insya Allah bahagia,” ungkapnya
Dalam kaitan keimanan kepada Allah, dasarnya adalah bagaimana taat saja kepada Allah tanpa harus ragu dan takut dan berprasangka yang dilakukan baik atau tidak. “Kalau di jalan Allah pasti baik. Wa’asa an takrahuu syaian wahuwa khairun lakum, wasa an tuhibbu syaian wahuwa syarrun lakum, wallahu ya’lamu wantum laa talamuun (boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui),” beber Jamaluddin gamblang mengutip ayat Alquran, surah Albaqarah ayat 216.
RAHMAD DERMAWAN
Dalam konteks membelanjakan harta, Jamaluddin menyebutkan bahwa seseorang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, niscaya akan dibalas dengan cukup dan dikabulkan seluruh keinginannya.
“Kita melihat visi dan misi Rahmad Mas’ud sangat relevan dengan kondisi pro-ummat. Dikenal dermawan sejak dulu. Inilah sosok pemimpin yang peduli dengan rakyat,” kata Jamaluddin disambut lagi yel-yel Itu Sudah dari undangan.
Dalam konteks kehadiran Rasulullah di muka bumi, Jamaluddin menyebut bahwa itu untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sifatnya luar biasa santun dan akhlaknya sangat karimah.
“Pelajaran yang dapat diambil, kalau ada orang yang menjelek-jelkkan paslon kita khususnya Rahmad Mas’ud counter dengan hal-hal baik seperti yang dicontohkan Rasulullah. Jangan melawannya dengan kasar. Sebab, itu bukan cermin dari sikap Pak Rahmad,” jelas Jamaluddin.
Pada bagian terakhir, Jamaluddin memerintahkan undangan yang hadir untuk selalu berselawat. Sebab, Allah dan malaikat saja berselawat atas Rasulullah. Karena siapa yang berselawat 1 kali kepada Rasulullah, maka Allah akan menjawab dengan 10 kesejahteraan.
Dalam konteks salawat ini, Ustaz Jamaluddin mengisahkan tentang ulama terkenal bernama Sufyan Ats-Tsauri. Saat itu dia pergi haji dan melihat seorang pemuda yang tawaf tidak membaca doa-doa apapun selain selawat. Kendati, ulama Sufyan mengingatkan ada doa lain yang harus dibaca, tetapi anak muda itu tetap membaca selawat.
Lalu, dikisahkan anak muda itu mempunyai seorang ayah yang meninggal dunia. Wajahnya di balik kain kafan terlihat hitam. Dan, tiba-tiba anak muda tadi didatangi sosok dalam mimpi seseorang yang mengusap wajah sang ayah. Akhirnya, wajah ayah itu menjadi cerah, berseri-seri dan bersinar seperti bulan purnama.
“Saaat ditanya, siapa yang mendatangi dalam mimpi itu, dijawab itu Rasulullah. Nah, bagi saudaraku semua, jika Anda sekalian merasa bermimpi didatangi Rasulullah, yakinlah bahwa itu benar,” ungkap Jamaluddin.
Dalam mimpi itu Rasulullah menyebutkan, bahwa selawat yang dibacakan anak muda tadi dan kebiasaan ayahnya membaca selawat setiap akan tidur, membuat wajahnya cerah dan mendapat shafaat atau pertolongan dari Rasulullah di hari akhir nanti. “Ayo kita selalu berselawat setiap hari,” pinta Jamaluddin sambil memimpin selawat yang diikuti seluruh undangan yang hadir.
Suasana maulid dan ditutup dengan doa bersama itu diwarnai dengan ‘aksi spontan’ yang membuat undangan yang hadir terkejut. Seperti biasa, jika maulid ada korelasi dengan telur yang ditancap di pohon pisang.
Saat itu, sahabat Rahmad Mas’ud, H Tahir mengeluarkan satu per satu uang pecahan Rp50 ribu yang ditempel di telur-telur itu. Tujuannya, di akhir acara, telur dapat dibagi dan sekaligus undangan mendapat uang tersebut. Tapi, apa yang terjadi, tiba-tiba telur yang ditempeli uang itu ‘diserbu’ undangan yang hadir. Tampak juga H Junaidi Latief sedang beruntung. Sebab, ia dekat dengan telur itu. Uang itu langsung diambil beserta telurnya.
“Wah, curang Pak Junaidi, dia yang meminta jangan berebut, eh tiba-tiba merebut duluan uang di telur itu,” celoteh ibu-ibu yang diarahkan ke Junaidi Latief, yang disambut kelakar Junaidi. Tetapi, secara umum, acara sukses dan berjalan penuh dengan kekeluargaan. (git)