TINTAKALTIM.COM-DPC PDI Perjuangan Kota Balikpapan menegaskan, adanya kelompok yang menyebut dirinya ‘Banteng Kebangsaan’ dan berbeda sikap politik dalam Pilkada 2020, hal itu bukan bagian dari PDI Perjuangan.
“Seluruh struktur partai PDI Perjuangan dari DPC, pimpinan anak cabang (PAC), ranting dan anak ranting serta badan-badan partai serta sayap partai, solid mendukung Rahmad-Thohari menjadi walikota dan wakil walikota. Jadi, Banteng Kebangsaan itu bukan afiliasi dari PDI Perjuangan,” ujar Budiono.
Dalam keterangan persnya, Budiono didampingi Wakabid Kehormatan dan Disiplin Partai Mulyadi SH menyebutkan, jika kebijakan dari DPP PDI Perjuangan yang suratnya ditandatangi Ketum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto, rekomendasi pilkada Balikpapan mengusung Rahmad-Thohari.
Sehingga, jika ada kelompok mengatasnamakan namanya mirip-mirip simbol-simbol PDI Perjuangan seperti Banteng Kebangsaan dan dukungannya bukan Rahmad-Thohari, jelas bukan dari struktural partai atau lainnya.
“Persepsi masyarakat kalau menyebut banteng, seolah diarahkan ke PDI Perjuangan. Makanya, saya harus menjelaskan bahwa nama Banteng Kebangsaan bukan PDI Perjuangan yang telah all out serta tegak lurus mendukung Rahmad-Thohari dalam pilkada mendatang,” ujar Budiono.
Di tubuh PDIP menurut Budiono, ada struktur partai dan badan-badan seperti BSPN (Badan Saksi Pemilu Nasional), Badan Pemenangan Pemilu (BP-Pemilu), Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat), Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR), Badan Kebudayaan Nasional (BKN) dan Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK).
Ada pula sayap-sayap partai yang jadi underbouw PDI Perjuangan seperti Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Taruna Merah Putih, Perempuan Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (Redpem) dan BMI (Banteng Muda Indonesia).
“Jadi saya sampaikan, ada nama juga sayap partai yang menggunakan nama banteng. Dia adalah Banteng Muda Indonesia. Jadi, kalau ada nama Banteng Kebangsaan, itu bukan PDIP. Yakinlah, AD-ART partai sudah jelas, Banteng Kebangsaan tidak ada. Semua sudah tegak lurus mendukung Rahmad-Thohari. Tidak mungkin mendukung lainnya. Apalagi tidak ada paslonnya,” ungkap Budiono.
KADER HINGGA GRASSROT
Menurut Budiono, kader-kader PDI Perjuangan dari struktur, badan-badan partai hingga sayap bahkan ‘wong cilik’ yang disebut akar rumput (grassroot), sudah menyatakan sikapnya mendukung Rahmad-Thohari.
“Jadi jika ada anasir-anasir berkembang PDI Perjuangan tidak solid. Apalagi disebut PDI P pecah, itu tidak benar. Justru, semakin dekat momentum pilkada 2020 pada 9 Desember 2020, PDI Perjuangan makin solid hanya satu tujuan memenangkan Rahmad-Thohari,” tambah Budiono, angotta Komisi V DPRD Balikpapan ini.
Justru menurut Budiono, PDI Perjuangan mengingatkan kadernya untuk menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi kebersamaan sebagai bangsa Indonesia. Di Balikpapan, harus berjuang bersama-sama memenangkan Rahmad-Thohari.
“Sebagai kader PDI Perjuangan, kita harus menjunjung tinggi partai tapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan Indonesia. Termasuk di Kota Balikpapan. Hanya, karena banyak pertanyaan di masyarakat kaitan Banteng Kebangsaan, PDI Perjuangan perlu memberikan klarifikasi dan pernyataan sikapnya,” pungkas Budiono. (tig)