TINTAKALTIM.COM-Masjid yang sering disebut sebagai ‘Rumah Allah’ bukan hanya untuk kegiatan salat. Tetapi, proses pemberdayaan dan optimalisasinya harus dikembangkan sehingga perannya lebih inklusif dan menyentuh kemakmuran bagi umat Islam.
Itulah gagasan yang terlontar dari Ketua Pengurus Cabang Dewan Masjid Indonesia (DMI) Balikpapan Selatan Ady Muntono dalam kaitan bagaimana memakmuran masjid yang akan dibahas pada acara Sarasehan Refleksi 52 Tahun DMI mengangkat tema Peran DMI dalam Pemberdayaan Masjid yang digelar di Masjid Miftahul Jannah Sepinggan Jumat (28/06/2024) usai salat Isya.
Acara itu digagas juga memperingati Milad ke-52 DMI yang akan menghadirkan sejumlah pemateri atau narasumber yakni Ady Muntono, tokoh masyarakat dan mantan pengurus DMI Balikpapan Drs H Rikmo Kuswanto MSc yang juga dikenal sebagai konseptor dan jurnalis senior serta mantan anggota DPRD Kaltim.
Bagi Ady Muntono, refleksi ini sebagai wujud untuk melakukan pembenahan terhadap kegiatan yang sudah diwujudkan dalam perjalanan masjid, karena itu diharapkan kegiatannya berjalan dan menghasilkan gagasan baik untuk kemajuan DMI ke depan serta menghasilkan program demi kemajuan masjid di Kota Balikpapan.
“Kita berharap masjidnya makmur, jamaahnya makmur serta sejahtera dan juga kegiatannya masjidnya memberikan dampak positif bagi umat. Intinya misi utamanya memakmurkan dan dimakmurkan masjid,” ujar Ady.
Dikatakan Ady, pihaknya mengundang narsum di acara refleksi itu seperti Drs H Rikmo Kuswanto, karena mantan sekretaris DMI Balikpapan yang diharapkan bisa memberi pencerahan jamaah dan ada ide-ide positif bisa dikembangkan.
Dikatakan Ady, kegiatan yang diawali dari DMI Balikpapan Selatan ini semoga juga dilakukan DMI lainnya untuk memeriahkan 52 tahun milad DMI yang bertujuan agar syiar Islam di Balikpapan menggelora.
“Kita berharap acara refleksi dirangkai dengan sarasehan ini bisa menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk ditindaklanjuti. Karena, momentumnya tepat pada milad DMI, sehingga jika ada program positif dan sangat memungkinkan untuk diadopsi maka itu bisa dilakukan,” kata Ady Muntono
Sementara itu Sekretaris DMI Balikpapan Ahmad Sofian SE menegaskan, kegiatan refleksi yang digelar sangat positif untuk melakukan evaluasi kegiatan DMI. “Kita justru berharap seluruh DMI kecamatan melakukan evaluasi program dirangkai milad ke-52 DMI tersebut,” kata H Sofian yang menambahkan sebenarnya milad DMI jatuh pada tanggal 22 Juni 2024.
Diharapkan Sofian, ke depan DMI harus terus bersinergi dengan multistakeholders di dalam mengembangkan program DMI dan orientasinya memakmurkan masjid. “Semoga juga lewat masjid lahir gagasan-gagasan brilian untuk kepentingan umat. Tak hanya dalam sisi ubudiyah tetapi juga muamalah (kemasyarakatan) seperti kegiatan ekonomi, sosial demi kepentingan umat,” ujar Sofian.
DMI Balikpapan kata Sofian, terus mendorong ide-ide konstruktif untuk kemajuan masjid dan pengurus DMI pun bisa terus menggulirkan semangat bagaimana masjid di Balikpapan ini seluruhnya makmur.
“Semoga DMI Balikpapan Selatan bisa jadi tolok ukur (benchmark) untuk lainnya di dalam melakukan kegiatan ultah DMI lewat refleksi yang dirangkai dengan sarasehan,” kata Sofian.
Fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat kata Sofian, juga harus dibuat programnya. Sebab, jangan sampai ada pemahaman yang menilai masjid tak tepat untuk dijadikan pusat aktivitas ekonomi.
“Semoga refleksi yang digagas Jumat (28/06/2024) dapat berjalan lancar dan menghasilkan gagasan-gagasan yang nanti diaktualisasikan lewat program demi kemajuan DMI,” ujar Sofian. (gt)