TINTAKALTIM.COM-Membangun kerjasama atau superteam dalam perusahaan sangat menentukan kesuksesan dan keberhasilan. Sehingga, seluruh pegawai PDAM Balikpapan dalam berbagai kapasitas harus sinergi. Sebab, sebaik apapun kompetensi setiap individu, tetap akan kalah dengan mereka yang bekerjasama.
“Jadi tanpa kerjsama yang baik, perusahaan tidak akan dapat mencapai target yang diharapkan,” kata Direktur Utama (Dirut) PDAM Balikpapan Haidir Effendi saat memberikan arahan pada acara In House Training (IHT) Team Building Outbond di lingkup PDAM Balikpapan, belum lama ini.
Seluruh pegawai atau karyawan PDAM harus memiliki persepsi dan chemistry yang sama dalam bekerja. Kesemaan persepsi itu akan menjadi sumber kekuatan karena seluruh pegawai bisa bergerak bersama menuju satu arah dan visi yang akan mereka wujudkan secara bersama-sama.
“Tugas PDAM ke depan semakin berat. Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Apalagi, Kota Balikpapan akan jadi daerah penyangga (buffer zone). Sehingga, air bersih menjadi isu sentral. Ini bisa diselesaikan jika kita semua bekerjasama,” pinta Haidir Effendi.
Ditambahkan Haidir, dalam meningkatkan kuliatas kerja dan produktivitas semua pegawai harus bersatu dan bekerjasama. Pahami tugas masing-masing dan jika ada masalah internal harus dicarikan dengan solusi terbaik. “Jangan saling menyalahkan tetapi membangun team work itu penting. Makanya, team building dan dirancang dengan outbound sangat baik diikuti,” ujarnya.
VISI DAN MISI
Sementara itu, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PDAM Balikpapan Nur Hasramdani menyampaikan dalam paparannya kaitan dengan peraturan direksi tentang kepegawaian di lingkup ‘perusahaan tukang ledeng’ ini. “Peraturan direksi penting untuk diketahui. Sebab ini regulasi dalam bekerja. Sehingga, seluruh pegawai harus memahami,” kata Nur Hasramdani atau populer disapa Dani.
Dani juga menjelaskan bagaimana visi dan misi perusahaan. Sehingga, itu harus jadi mindset bagi pegawai dalam menjalankannya. Roda perusahaan dapat dijalankan pegawai dengan baik jika pegawai itu memahami apa visi dan misi perusahaan. Apalagi, dari seluruh peserta ada pegawai yang telah diangkat setelah melalui proses kerja selama 2 tahun dan menjadi pengganti pegawai yang purna tugas.
Dani yang memiliki skill di bidang master ceremony (MC) ini pun, menjelaskan bagaimana Standard Operating Procedure (SOP) yang di dalamnya terdiri dari kumpulan peraturan, pedoman atau acuan yang dibuat perusahaan dan harus dipatuhi pegawai.
“SOP dibuat untuk dijalankan. Tentu tujuannya untuk memperoleh hasil kerja yang efektif. Dan ini jadi panduan pegawai. Jangan sekali-kali dilanggar,” pinta Dani.
Konsistensi kinerja perusahaan harus didasarkan atas SOP. Sehingga, hal ini juga untuk menghindari kesalahan atau kegagalan dalam perusahaan. “Kuncinya, SOP harus dijalankan. Sebab, ini alat ukur untuk menilai kualitas pelayanan di PDAM,” ujar Dani.
Di PDAM Kota Balikpapan, sejauh ini SDM-nya sangat berkualitas. Apalagi sudah menerapkan konsep SDM human capital. Sehingga, proses penilaian pegawai dilakukan berjenjang. Tim SDM PDAM Balikpapan juga didukung oleh tenaga-tenaga terampil seperti Hj Nour Hidayah SE MM dan pelaksana lainnya.
Dalam kegiatan in house training itu, juga dilakukan orientasi menentukan strategi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan kegiatan outbound yang dilaksanakan di kawasan Pantai Lamaru dengan dukungan staf hubungan masyarakat (humas) PDAM Suryo Hadi Prabowo dan team. “Jadi kegiatan outbound dipimpin langsung Suryo Hadi Prabowo yang merupakan tim internal PDAM dan berpengalaman dalam event outbound,” ujar Hj Nour Hidayah atau biasa disapa dengan Nunu. (git)