TINTAKALTIM.COM-Waktu senja panoramanya indah. Dicampur rasa bahagia. Apalagi semilir angin dan pemadangan laut disertai ombak membuat sensasi perjalanan punya makna tersendiri.
Itulah yang tergambar dari perasaan pengurus Badan Promosi Pariwisata Balikpapan (BPPDB). Mereka mendapat privilege secara privat untuk menikmati berlayar dengan kapal Pinisi.
Rona wajah mereka yang naik kapal terpancar gembira. Tak heran, pemanfaatan momen berlayar itu diabadikan dan muncul dadakan fotografer smartphone memperbanyak konten foto dan video.
“Bagus di atas, sambil mengejar sunset. Sudah mau tenggelam matahari,” kata Wk Direktur Promosi Badan Promosi Pariwisata Syarifuddin SPd MSi, mengajak media ini berswa foto.
Kapal Pinisi didatangkan dari Makassar ide dari Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME. Berlayar dari Parepare menuju Majene dan langsung ke Balikpapan. “Ini mengenalkan program destinasi wisata bahari susur Teluk Balikpapan. Pokoknya asyik,” kata Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Daerah (DPOP) Balikpapan H Abdul Majid yang memimpin rombongan berlayar itu.
Majid membawa rombongan badan promosi pariwisata untuk ikut ‘menjual’ wisata bahari tersebut. Sekaligus mendukung program wisata Kota Balikpapan yang jadi visi Walikota.
Rombongan berangkat dari pintu 1 (Gate 1) Pelabuhan Semayang tepat pukul 17.20 Wita. “Selamat datang para tamu yang terhomat. Kita akan berlayar selama 2,5 jam sambil menikmati sunset (sailing sunset),” suara terdengar lewat announcer sekaligus MC menyapa penumpang.
Di bagian atas dan anjungan, selfie dilakukan pengurus seperti Direktur Eksekutif H Soegianto, Khaerul Anam SH STr Par, M Par yang juga owner Strat Mantau, Manajer PT Angkasapura I Balikpapan H Arief Sirajuddin SH MM, Ketua Asita Balikpapan Tjen Mei Mei (Tan Lili) yang juga owner Warna Pelangi Tour & Travel, Direktur Kaltim Post, Khrisna Galih MP (owner Onix Radio), Noor Awaliah, Aries Adriyanto SH, Anwar Cholis (Direktur Pro Kaltim), Zuweni (GM Maxone Hotel) , Yogiana Mulyani MM PAr (Dosen dan Penentu Kebijakan) dan lainnya.
Pinisi berlayar itu sudah open trip untuk umum. Tarifnya Rp150.000 per orang karena masa promosi. “Ini masih tahap ujicoba, promo kita apa diperpanjang atau tidak, masih dikoordinasikan. Intinya sejak datang dari Makassar sudah full boked,” kata Manajer Pinisi Aulia Rachman.
Aulia menyebut, program jika berlayar Pinisi ini City Light View of Balikpapan. Untuk pagi berlayar mulai pukul 08.00 Wita dan sore pukul 17.00 Wita sampai pukul 20.00 Wita
“Kapasitasnya 40 orang. Tapi, kalau mau nyaman 35 orang. Tujuannya agar kapal jalannya enak dan lancar. Sebab, gelombang juga tinggi,” ujar Aulia sambil menambahkan, yang berminat berlayar dapat reservasi melalui direct message (DM) atau pesan langsung ke alamat instagram @pinisibalikpapan atau WA 0812-5405-8008.
Kapal Pinisi ada memiliki anjungan. Kapalnya terbuat dari kayu yang didesain pengrajin dari Bulukumba. Konstruksinya kokoh. Fasilitasnya ada dapur, palka untuk meja utama, kamar mandi, tempat wudhu dan space bersantai yang interiornya dari kayu ulin. Bagian atas ada space untuk salat berjamaah.
Jamuan dari waitress (pelayan perempuan)pun seperti hotel. Saat menaiki kapal, pelayan memberikan minuman selamat datang (welcome drink) dingin berkeliling menjumpai seluruh penumpang. Sorenya menjelang Magrib disiapkan makan malam yang menunya selera lidah Indonesia. Ada oseng kangkung, ayam sambel pedes, ikan masak kuning, tempe kriuk dan lainnya.
“Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan,” seloroh Arif Sirajuddin, mengutip Surah Ar-Rahman yang merasa menikmati perjalanan susur Teluk Balikpapan itu.
HEBOH
Yang membuat heboh sebenarnya adanya akuistik musik. Penumpang bisa ikut bernyanyi. Apalagi, tim kapal Pinisi yang juga dari Badan Promosi Pariwisata Sulawesi Selatan mengemas dengan sangat friendly. Tak hanya bernyanyi, semua penumpang diajak berjoget dan menikmati suasana berlayar dengan gembira.
“Happy together (bahagia bersama-sama) sampai kapal merapat. Pinisi memberi sensasi tersendiri,” teriak pembawa acara yang menggugah penumpang lain ikut berjoget.
Arief menyebut, Pinisi adalah wahana pariwisata yang sensasinya berbeda. Sehingga, jika ini akan berkelanjutan, jadi daya tarik bagi wisatawan baik domestik maupun asing.
“Tapi anginnya kencang, hanya menariknya bisa selonjoran,” kata Arief berkelakar yang juga traveller dan petualang destinasi wisata di Indonesia ini.
Dari pantauan media ini, seluruh penumpang bergembira. Mereka menempati lokasi masing-masing. Justru, Abdul Majid yang membawa istri tercinta seolah mengenang masa pacaran dengan duduk berdua.
“Wah seperti rendezvou (bertemu berdua) di masa muda. Saya coba candid foto, nanti saya kirim,” kata Soegianto mengabadikan momen suami-istri itu.
Belum lagi Noor Awaliah, badan pelaksana badan promosi pariwisata. Sepertinya tak bisa ‘lihat mic nganggur’. Ia mampu membuat suasana menjadi heboh dan penuh keceriaan. Apalagi duet bersama dua penyanyi yang mengiringi akustik musik.
Intinya menaiki kapal Pinisi penuh sensasi. Walikota bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkompimda) dan istri sebelumnya sudah launching Pinisi. “Program naik kapal Pinisi susur Teluk Balikpapan semoga menjadi potensi besar wisata bahari. Karena, ini kapal leluhur,” ujarnya
Menurut Walikota, ada investor untuk investasi dan berminat mengembangkan wisata bahari atau potensi lainnya silakan. “IKN boleh ada di PPU tetapi sejatinya daerah penyangga atau terasnya secara the facto ada di Balikpapan,” ujar Walikota Rahmad Mas’ud yang menikmati berlayarnya Pinisi dengan istri Hj Nurlena Rahmad yang juga Ketua Dekranasda Balikpapan. (gt)