TINTAKALTIM.COM-Pengawas Terminal Batu Ampar (BA) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim Ditjen Hubdat Kemenhub Sulis Setyawan S Kom meminta kepada jajarannya untuk menjaga agar terminal tetap bersih dan jangan memberi pelayanan yang menimbulkan persepsi negatif.
“Kalian akan menghadapi pertanyaan pengguna jasa. Layani dengan baik. Jengan bersikap 2J alias judes dan jutek,” kata Sulis saat memberi pengarahan stafnya di ruang rapat Terminal Batu Ampar, belum lama ini.
Menurut Sulis, pelayanan ramah menjadi penting karena sekarang eranya sosial media (sosmed). Pengguna jasa bisa saja menggunakan platform sosmed untuk menumpahkan kekesalannya.
“Secara internal harus juga patuh kepada pimpinan atas regulasi yang ada. Misalnya kaitan absensi yang menggunakan finger print. Ini perlu diperhatikan,” pinta Sulis.
Di bagian lain, Sulis yang berbincang dengan media ini pun berharap agar ada konsep pelayanan menuju prima atau service exellent. Karena, terminal pengunjungnya beragam karakter. Sehingga, ada yang bertanya dan mereka memang tidak memahami alur pekerjaan di Terminal Batu Ampar.
Menurut Sulis, konsep pelayanan yang lebih menitikberatkan pada hospitality seperti di hotel diperlukan. Menyapa setiap pengunjung dengan ucapan selamat dan memberikan edukasi kalau ditanya terkait trayek bus. Intinya ramah dan bersahabat.
“Jangan sampai pengunjung datang ingin mendapat pelayanan justru diperlakuan kurang elok atau tak ramah. Tentu ini salah. Sebab, mereka menganggap bahwa gedung pemerintah itu adalah kepanjangan tangan pelayanan untuk publik,” urai Sulis Setyawan.
REVITALISASI DIJAGA
Di bagian lain, Sulis juga mengingatkan bahwa sekarang gedung BPTD Kaltim sudah dilakukan revitalisasi. Toiletnya tetap dijaga bersih dan jangan sampai airnya tidak mengalir.
“Antisipasi dengan cepat itu diperlukan jika ada kekurangan. Kan sekarang mudah, warga tinggal foto lalu di-share di sosmed. Tentu, akan membuat image BPTD Kaltim kurang baik,” tambah Sulis.
Sulis lalu mencontohkan, ada pelayanan publik yang disorot oleh masyarakat. Karena toiletnya kotor, berbau kurang enak. Karena, toilet adalah fasilitas yang dibutuhkan masyarakat.
“BPTD Kaltim itu juga pelayanan publik, kita perlu melakukan penyelenggaraan pelayanan sesuai standar pelayanan. Dan pengunjung terus diedukasi untuk sama-sama menjaga kebersihan,” ujar Sulis
Di musala kata Sulis, juga perlu dijaga kebersihannya dan mengalirnya air. Karena, warga memanfaatkannya untuk bersuci. Dan ingatkan juga pengguna untuk tetap menjaga kebersihan musala.
“Jangan karena tidak berbayar atau di-charge, lalu toilet dibiarkan kotor. Ini tentu perlu juga dilakukan edukasi ke masyarakat. Intinya, revitalisasi gedung harus dibarengi pelayanan yang baik dan maksimal,” pungkas Sulis. (gt)