TINTAKALTIM.COM-Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Thirdy Hadmiarso ternyata punya talenta sebagai penyanyi. Di atas stage ia mampu ‘membius’ pengunjung dengan membawakan lagu campursari Kertonyono Medot Janji.
Lagu yang dipopulerkan penyanyi campursari yang lagi hits, Denny Caknan tersebut, menggema dari suara Kapolresta. Sontak, undangan termasuk Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME dan istri Hj Nurlena ikut menggoyangkan tubuhnya.
Alunan musik yang dibawakan perkumpulan musisi Balikpapan itu, memeriahkan suasana program ‘nongkrong bareng’ pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dan jajaran pejabat forkompida, sekda dan kepala OPD Pemkot Balikpapan di pelataran Gedung Parkir Klandasan yang juga jadi jadi gedung Balikpapan Creative Centre.
“Wah asyik lagunya sampai pak wali dan ibu ikut joget di tempat duduk. Pokoknya seru acaranya,” kata Kadishub Balikpapan Sudirman Djayaleksana didampingi istri yang menyaksikan penampilan Kapolresta itu.
Sebelumnya, Ketua DPRD Balikpapan H Abdulloh S Sos dan istri juga sangat mesra di atas panggung dengan lagu andalannya Malam Terakhir.
Bait demi bait lagu dilantunkan Abdulloh. Saat syair berbunyi: Esok aku, akan pergi lama kembali, kuharapkan agar engkau sabar menanti. Sang istri yang mendampingi membuat senyum undangan: “Biasa ditinggal kok mas, yang penting kembali,” kata Hj Yuli menggoda suaminya di panggung yang membuat undangan lainnya tertawa.
Tampaknya, hampir seluruh pejabat melantunkan lagu-lagu yang makna liriknya menceritakan patah hati dan galau. Lagu Kapolesta misalnya, Kertonyono neng ngawi medot janjimu, ambruk cagak kunuruti angen-angenmu. (Kertonyono di Ngawi memutuskan janjimu, jatuh tiangku menuruti angan-anganmu).
Saat walikota naik panggung, mengundang Kajari Balikpapan Ardiansyah SH MH bernyanyi; Lagi-lagi lagunya melankonlis berjudul Demi Cinta yang dipopulerkan Kerispatih. Maaf, ku telah menyakitimu, ku telah kecewakanku. “Wah Pak Kajari pintar dan biasa bernyanyi ini,” kata Walikota Rahmad.
Duet walikota-kajari tak dapat dihindarkan. Seolah larut dalam kebahagiaan. Jujur, aku tak kuasa. Saat terakhir kugenggam tanganmu. Namun yang pasti terjadi, Kita mungkin tak bersama lagi. Wow so sweet.
JANGAN SALAH MENILAI
Walikota terus beraksi di panggung. Acara makin meriah dipandu duet pembawa acara Ucha dan perwakilan duta wisata.”Kini giliran Pak Danlanud. Ayo pak naik ke panggung,” pinta walikota.
Danlanud Dhomber Kolonel Pnb Dedy Susanto SE bergegas naik. Pengambilan nada dilakukan. Mungkin kau selalu menduga, Diriku tak pernah memahamimu. Bahkan kau selalu curiga, Ada yang lain dan kuduakan cintamu. Suara Danlanud membahana membuat undangan tepuk-tangan.
Lagu Jangan Salah Menilai yang dipopulerkan Tagor Pangaribuan dan dinyanyikan Danlanud itu mengisahkan dalamnya rasa cinta seorang kekasih terhadap pasangannya. Ia berharap pasangannya memahami apa yang ada di dalam hatinya.
“Wow enak suara Pak Danlanud. Galau semua lagunya,” kelakar Kabid Pariwisata Abdul Majid.
Tetapi, suasana malam itu menjadi penuh canda-tawa dan cerita. Andre yang juga musisi Balikpapan pun sempat meminta Kapolresta bernyanyi kembali. Duet Andre-Kapolresta serta duo penyanyi pun menghibur dan membuat undangan ikut bergoyang. Mendung tanpo udan, ketemu lan kelangan. Kabeh kui sing diarani perjalanan. Suara Andre membuat suasana makin meriah.
Lagu Mendung Tanpo Udan yang sukses di industri musik Tanah Air bahkan masuk ke jajaran top chart musik di beberapa negara tetangga itu sangat sukses yang diciptakan Kukuh Prasetyo dan dibawakan Ndarboy Genk.
Andre dan Kapolresta serta duo penyanyi terus menghibur undangan. Goyang badan dan anggota tubuh bahkan ikut bersama bernyanyi tak terhindarkan. Semuanya happy.
KLANDASAN STREET FOOD
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisita Dortje Marpaung yang duduk di barisan kedua bersama Kepala Bappeda Agus Budi dan istri serta pejabat lainnya mengatakan, ke depan kawasan itu akan disebut Klandasan Street Food atau Klandasan On The Street.
“Intinya meramaikan aktivitas ekraf seperti yang disampaikan Pak Walikota. Dinas kami sangat mensupport dan akan ikut memberikan saran-saran dan turut serta berkreasi,” kata Dortje.
Ia menyebutkan, berdasarkan saran Kementerian Pariwisata Ekraf, Kota Balikpapan sekarang sedang mengisi borang (data dan persepsi kaitan ekraf) dan akan dinilai oleh pusat.
“Sekarang Kota Balikpapan ini kan masuk 10 daerah sebagai kota kreatif. Kita ingin ada perubahan sub sektor. Sebelumnya aplikasi dan game. Semoga nanti bertambah dan kita lebih mudah mengembangkannya,” kata Dortje yang menyebut, Walikota H Rahmad Mas’ud juga akan presentasi kaitan borang itu secara off line di Makassar dalam waktu dekat.
Kepala Bappeda-Litbang Agus Budi Prasetyo juga menyebutkan, Kota Balikpapan sekarang sudah membuat master plan ekraf untuk memetakan sub sektor dominan. “Kita sudah menyusun master plan sekaligus peta jalan untuk ekraf. Ini penting untuk mendukung tumbuhnya ekraf ke depan,” kata Agus Budi.
KEMESRAAN DAN TERAJANA
Dalam acara nongkrong bareng pelaku ekraf itu, ditutup oleh penyanyi wanita (famele singer) yang dipimpin istri Walikota Hj Nurlena Rahmad SE yang juga Ketua Dekranasda Balikpapan bersama ibu-ibu forkopimda. Lagu Terajana yang dipopulerkan H Rhorma Irama pun membahana.
Pernah aku melihat, musik di taman ria. Iramanya melayu duhai sedap sekali. Terdengar suara istri Walikota dan ibu-ibu lainnya menghibur undangan.
Di penghujung acara, lantunan suara lewat lagu berjudul Kemesraan yang diciptakan Franky Sahilatua di tahun 1988 membuat suasana makin penuh keakraban dan persaudaraan. Acara berlangsung sukses, makanan sate, jagung, kacang, bakwan dan ragam minuman kopi semuanya ludes. “Kita akan gelar lagi di waktu mendatang. Ekraf harus tumbuh dan berkembang di Balikpapan termasuk UMKM,” pungkas Hj Nurlena. (gt)